23 Februari 2008

VP6DX, Kepulauan Ducie

Kepulauan Ducie, VP6/d, kembali diaktifkan oleh sebuah tim dxpedition internasional dengan callsign VP6DX. Ducie menjadi entitas negara baru DXCC pada 2001 (saya kutip tulisan lama saya di maillist Orari-News di bawah ini). Dibandingkan yang dulu, anggota tim kali ini lebih banyak yang berpengalaman pada LOW bands, termasuk top band (160m). Peralatannya juga cukup mewah dan lengkap. Semua informasi, on-line log dan foto-foto kegiatannya bisa disimak di http://ducie2008.dl1mgb.com/

Hingga saat ini, saya belum bisa mendengar sinyal VP6DX pada top band. Padahal, sudah berusaha 'nongkrong' di depan radio selepas Sun Set di Cinere sampai waktu Sun Rise di kepulauan tsb. Antena RX (EWE dan Beverage) ke arah timur tidak 'mempan' meredam static noise karena Jawa diliputi hujan dan badai. Pada DX Cluster terdapat banyak spots dari stasiun-stasiun di NA dan EU (bagian utara) yang menyatakan mereka telah mendengar dan/atau menyelesaikan QSO dua-arah pada top band dengan baik. Semalam pun saya hanya berhasil kontak pada 80m, CW.

Dari beberapa stasiun YB/YC yang sudah masuk on-line log mereka, belum ada satu pun yang tercatat pada log 160m-nya. Entah apakah propagasi akan memberi kesempatan bagi saya untuk menjadi salah satu yang beruntung!


Kutipan utuh dari posting terdahulu, Sabtu, 17 Nov 2001 17:11:00 +0700, sebagai berikut:

>Tambahan Negara Baru DXCC: Kepulauan Ducie

>Kepulauan Ducie menjadi entitas negara DXCC yang paling baru sejak 16
>Nopember 2001. Yaitu setelah IARU menghitung surat suara untuk menerima
>aplikasi dari Pitcairn Island Amateur Radio Association yang diajukannya
>pada Maret 2001.

>Catat posisinya: Longtitude 124.80 Barat; Latitude 24.6 Selatan. Walau
>pernah diaktivasikan sebagai IOTA OC-182, namun hanya QSO yang terjadi
>setelah 16 Nopember 2001-lah yang dihitung shahih untuk DXCC. Station pilot
>K6GNX menyatakan dalam Buletin DX ARRL no. 048, bahwa pada 17 Nopember
>2001, Kepulauan Ducie akan didarati oleh satu tim dx-pedition dengan nama
>panggilan VP6/D. Top band: selamat berburu negara baru!

Tanzania, 5H1CM pada Top Band, Jumat, Januari 25, 2008 7:54 AM

Tanzania bukanlah entitas yang langka dalam pengejaran DXCC. Selain memiliki pemukim tetap yang DXer, Tanzania --yang mudah dijangkau melalui penerbangan internasional-- juga kerap didatangi oleh banyak operator DX dari seluruh dunia - walau pun mereka aktif secara temporer. Hans, DL7CM, termasuk golongan yang disebut di atas. Dia telah melakukan aktivasi Tanzania pada 2005 dan pada awal 2008 dia melakukannya lagi (lihat http://www.qsl.net/dl7cm/5H1.htm).

Sejak 2000Z saya sudah mendengar sinyalnya yang kuat pada 1812 KHz bekerja QSX UP-1. Tentu saja saya 'ngiler' karena beberapa sked top band (160m) dengan stasiun lain dari Tanzania belum membawa hasil. Tetapi, 5H1CM hanya melayani stasiun JA. Tampaknya Hans mengerti grayline propagation pada LOW bands karena saat-saat itu adalah awal Sun Rise di JA.

Pada DX cluster banyak spots yang menandakan kemunculan stasiun-stasiun Eropa pada top band. Tapi, tak ada satu pun negara baru sehingga saya hanya berkonsentrasi mendengarkan 5H1CM. Seorang operator dari HA-land menulis di Low Band Cat menanyakan apakah saya bersedia QRV untuknya, tapi saya tidak mau jawab karena saya tahu, bila satu dilayani, maka saya harus melayani yang lain juga. Bisa-bisa saya kehilangan kesempatan untuk memperoleh 5H1CM sebagai negara baru.

Usai Sun Rise di JA-land, Hans memanggil 'general DX'. Sepanjang pemantauan saya, sinyalnya tetap terdengar steady di Cinere. Biasanya, sinyal dari Tanzania hanya mengalami masa puncak sekitar 10 sampai 15 menit saja dan itu pun terjadi usai tengah malam (WIB). Terseling dengan stasiun-stasiun dari OK dan OM, Hans menjawab panggilan saya dan mengirim RST 599 pada 2239Z.

Dalam QSO dua-arah berdurasi sekitar 15 detik, 5H1CM menjadi negara DXCC ke-106 dalam buku log 160m saya.

JD1BMH, Ogasawara, Minggu, Desember 30, 2007 6:13 PM

Walau bergeser 1000 km ke selatan Tokyo, tidak menjadikan Kepulauan Ogasawara (juga dikenal sebagai Kepulauan Bonin) menjadi lebih mudah 'ditembak' dari Cinere. Entitas Ogasawara dan/atau Minami Torishima masuk dalam peringkat 'most wanted', apalagi pada top band (160m). Konon di salah satu lokasi di kepulauan ini, George Bush senior, bokapnya Presiden AS yang sekarang, pesawat terbangnya pernah ditembak jatuh oleh Jepang dan dia diselamatkan oleh US Marine Corps, saat PD II.

Sebab lainnya adalah, tidak adanya stasiun radio amatir yang permanen di kawasan Ogasawara. Aktivasi DX temporer dari kawasan ini selalu dilakukan oleh operator -umumnya dari Jepang- yang mendarat di sana. Seperti yang dilakukan Harry, JG7PSJ, sejak dua hari lalu. Pemunculannya pada 1816.5 KHz, segera diikuti oleh ramainya DX spots yang berasal dari Jepang dan Amerika Serikat.

Kita yang ada di Indonesia ikut-ikutan mendengarkannya sejak waktu Sun Set tiba. Sayup-sayup terdengar sinyalnya lemah dan QSB. Sebelum keberangkatannya, saya lupa menanyakan apakah Harry akan bekerja QRO. Namun, kalau sinyalnya terdengar di AS, pastilah dia bekerja dengan linear amplifier. Analisis ini penting bagi saya untuk memprospek keberhasilan saya ber-QSO dengannya.

Setelah nyaris dua jam, alam membantu. Ketukan JD1BMH naik ke puncaknya sehingga lebih jelas terdengar pada antena EWE utara ketimbang pada antena TX saya. Saya tidak mau kehilangan kesempatan karena QSB yang ganas sangat mengganggu bak teroris. Setelah dia kirim "QRZ?", maka saya balas "JD1MBH UR RST 449 449 DE YC0LOW YC0LOW YC0LOW BK". Harry mengirim RST 559 untuk saya. Saya konfirmasi dan cepat-cepat tutup QSO yang penting ini dengan mengirim: "CFM 559 559 DE YC0LOW 73 TU" (1213Z). Durasi QSO DX sekitar lima belas detik yang indah.

Malam itu juga saya siapkan sebuah kartu QSL dan dua green stamps untuknya. Selamat Tahun Baru dan terima kasih untuk negara DXCC yang ke-105 pada top band, Harry!

Tak lupa, Selamat Tahun Baru 2008 untuk anggota maillist Orari-News. Gud DX.

Laporan dari W4ZV tentang Antena G5RV 80m, Selasa, Desember 04, 2007 7:11 PM

Semalam, Cinere dilanda hujan deras sejak 2100 WIB sampai dinihari sekitar 0530 WIB. Noise level pada top band (160m) meningkat menjadi S9++ sehingga tak satu pun stasiun DX ada yang terdengar. Saya mencoba memantau top band dengan tiga buah antena RX tipe EWE ke tiga penjuru mata angin planet bumi tapi hanya terdengar 9M2AX memanggil pada 1831.5 KHz dengan sinyal yang lemah.

Pada Low Band Chat, saya melihat ada spot dari John, VE1ZJ untuk James, 9V1YC, yang memanggil cq dx pada 3512 KHz. Mereka akhirnya melakukan QSO dua-arah dengan baik, via long path.
Saya QSY ke 3502 KHz untuk ikut-ikutan memanggil. Sinyalku ini dapat diterima oleh Bill, W4ZV di North Carolina dengan RST 449. Inilah sebuah gejala transmisi sinyal via long path yang langka karena jarak dari Cinere yang hampir 16.700 kilometer! 

Daya 100 Watt saya salurkan ke antena tx G5RV 80m dengan ketinggian feedpoint sekitar 14 meter di atas permukaan tanah. Sinyal Bill terdengar pada antena RX EWE di Cinere yang mengarah ke selatan.
Saya merasa amat puas dengan kinerja antena tx home-made G5RV walau perlu kesabaran selama lebih dari dua bulan untuk memperoleh bukti nyata.

Terdengar di W4ZV, North Carolina, AS, Selasa, November 20, 2007 7:39 AM

Sekitar tahun 1996, Bill, W4ZV, top bander terkenal (321 DXCC CFM, 160m) pernah menulis e-mail kepada saya bahwa dia mendengar sinyal YC0LOW di North Carolina, Amerika Serikat pada 160m. Nilai RST yang ditulisnya dalam e-mail tsb adalah 449. Namun, tidak terjadi QSO karena saya tidak mendengarnya.
Sebelas tahun kemudian, 18 Nov 2007, 2221Z dia mengirim DX spot sbb: 2221 w4zv 1828.3 YC0LOW 559 via LP SSE
Ini merupakan kesempatan Long Path yang langka pada 160m karena jarak antara kami adalah 16.700 km! Grid Locator-nya EM95UK. 

Untuk mendengarkan rekaman CQ call di W4ZV, 2007, klik
http://www.4shared.com/music/0Nbn12JD/yc0low_HRD_LP_by_W4ZV.html


Sayang sekali antena RX tipe EWE yang baru saya dirikan tak mampu menerima panggilannya. Penyebab lainnya adalah bahwa stasiun-stasiun dari EU tidak berhenti memanggil saya walau saya sudah meminta mereka untuk QRX. Pada chat-line 160m saya disarankan oleh Bill untuk membuat reversible Beverage untuk RX -- hal mana memerlukan waktu tambahan untuk membuatnya. 
Kondisi 160m sebelumnya memang lumayan baik ke Eropa sehingga saya bisa menyelesaikan QSO dengan LA6, OZ1, OH3 dan John Devoldere, ON4UN, penulis buku Low Band DXing, 300 DXCC CFM pada 160m. Ini merupakan pertemuan kami yang kedua dalam waktu satu minggu belakangan. Frank, DL8YHR juga melaporkan RST 559 untuk saya.
Semua QSO saya lakukan dengan daya pancar 100 Watt. Walau kecewa tidak berhasil QSO dengan W4ZV, saya merasa senang bahwa sistem antena TX saya yang sederhana telah bekerja efektif dan efisien dalam musim LOW band tahun ini. Tinggal lagi belajar membuat antena RX yang baik -- hal yang lebih susah dari pada membuat antena TX.
Pada pagi ini (WIB) saya mendengar sinyal kuat dari Supra YB1KKK dan Chandra YD0NWO pada top band.

Stasiun-stasiun Oceania/Asia pada Top Band (160m, CW), Rabu, November 07, 2007 12:41 PM

Hanya ingin mengabarkan bahwa semalam (WIB), beberapa stasiun baru dari Oceania dan Asia bermunculan pada top band (160) mode CW dengan sinyal yang kuat. Kemunculan mereka merupakan kegiatan pemanfaatan musim propagasi tahunan low-bands yang berpeluang bagus sekaligus bagian dari persiapan kontes CQWW CW 2007. Mereka adalah V8FWU, V8FWP, XU7MDY, E21EIC. Kesemuanya dioperasikan oleh operator-operator tamu dari Eropa. Operasi pada 160m dari ketiga negara tsb tergolong jarang sehingga ini saat yang tepat --dan paling mudah-- untuk mencegatnya bagi yang berminat di Indonesia.

Kondisi propagasi pada band 160m ke Eropa dan Jepang juga baik di Cinere.

G5RV dan Panjang Feedline Coax, Oktober 05, 2007 7:53 AM

Saya sudah selesai membuat antena TX multiband tipe G5RV untuk 3.5 - 28 MHz. Apakah benar diperlukan feedline coax sepanjang 70 feet (= 21.35 m) supaya kinerja antena menjadi optimum, seperti ditulis pada http://www.wb0w.com/g5rv/g5rv_antennas.htm ?

Apakah ada yang pernah mencoba saran tsb dan membandingkannya dengan feeder line coax yang lebih pendek? Mohon bantuan.

VK9WWI: Kecepatan Ketukan CW pada Top Band, Senin, September 24, 2007 8:50 AM

Walau bukan tergolong sebagai skandal, kemunculan VK9WWI pada top band (160m) pada malam pertamanya menuai banyak kritik. Yang disalahkan bukan karena cara beroperasinya dalam menangani pile-up atau mengelola grayline propagation, melainkan karena ketukan CW-nya yang terlalu cepat. Saya menghitung kecepatannya sekitar 31 words per minute (WPM)!
Sejak usai maghrib di Cinere (23/9) sampai dengan menjelang sahur keesokan harinya (WIB), on-line chat topbander dunia dipenuhi dengan komentar-komentar yang menyayangkan hal itu, terutama dari operator-operator Eropa. 
 'Tuduhan' dialamatkan kepada Tomi, HA7RY, yang memang tidak punya track-record sebagai topbander. Lucu juga membaca 'pembelaan' dari Bill, W4ZV, topbander terkemuka dari Amerika Serikat, terhadap sejawat setanah-airnya: George, AA7JV bahwa temannya itu mengirim CW dengan kecepatan 23 WPM yang, menurut Bill, sempurna. Kolega Tomi dari HA-land juga tidak mau diam. Steve, HA3DU, dedengkot 160m di sana menulis bahwa dia telah membekali Tomi dengan petunjuk tertulis mengenai top band dan kecepatan CW yang ideal di band tsb. 
Petunjuk tsb diberikannya karena Steve mengetahui bahwa daya pancar maksimum yang akan dipakai adalah 'hanya' 400 Watt. Alhasil, Steve berjanji akan memberitahukan Tomi supaya QRS pada top band, bila mereka jumpa pada high bands.
Inti masalahnya adalah para operator dari Eropa mengalami kesulitan untuk 'menembak' VK9WWI karena faktor jarak. Besarnya jumlah peminat dari kawasan tsb dicampur dengan faktor daya pancar yang terbatas dan tingginya kecepatan ketukan CW dari stasiun dxpedisi tsb membuat kesulitan mereka menjadi bertambah-tambah. Apalagi, kondisi propagasi dalam seminggu sebelumnya telah memanjakan topbander dari Eropa dalam bekerja dengan 3B7C.
        Bunyi 'dit' yang dikirim cepat pada 160m dipastikan sering luput di-copy karena QSB dan akan saru dengan static-crash.

DXpedisi VK9WWI, Minggu, September 23, 2007 6:36 PM

George, AA7JV dan Tomi, HA7RY adalah dua sohib. Jumat pagi, 21 September 2007, mereka berdua (saja) bertolak ke Pulau Willis, OC-007 untuk mengaktivasi entitas DXCC tsb (arah/jarak dari Cinere 107 derajat, 4871 km).
Mereka muncul pada top band (160m), CW, sehari lebih awal dari rencananya pada 24 September 2007. Seusai berbuka puasa hari ini (23/9), 1820 WIB, saya sudah dapat mendengar sinyalnya pada 1822.5 QSX up-5.
Aktivasi terakhir dari pulau ini adalah pada Mei 2000.

Karen State, Birma

From: yb1uun
Sent: Jumat,
September 21, 2007 5:36 PM
>Tahun 2006, saya juga pernah menerima QSL Card dari 1Z9J (
Karen State, Burma). Pertanyaan saya juga sama dengan OM Adhi, apakah 1Z9J itu bisa dimasukkan ke entity Burma?
 
Yth OM Uun, 1B1AB (Cyprus Turki) dan 1Z9J (Karen) belum diakui oleh Perserikatan Bangsa-bangsa sebagai sebuah entitas politik. Karenanya ITU juga belum bisa memberikan alokasi call-sign kepada kedua 'negara' tsb. Itu sebabnya ARRL belum bisa mendaftarnya ke dalam DXCC List.
1Z9J tidak valid bila dimasukkan ke entitas Burma. Kalau Myanmar (d/h Burma) alokasinya prefiks callsign hingga saat pesan ini ditulis adalah XY-XZ.

Pembukaan Propagasi Top Band (160m) 20 September 2007, Jumat, September 21, 2007 6:53 AM

Musim LOW bands sudah tiba sejak awal September 2007. Banyak stasiun DX yang sudah terdengar di 40m dan 80m, SSB maupun CW. Namun, hanya sedikit yang kedengaran di top band (160m) karena justru di sanalah bercokol static-noise yang tinggi. Mungkin akibat badai yang terjadi di berbagai penjuru dunia.
Penyebab lainnya adalah yang biasa disebut 'Dragon' (naga) yang bersumber dari Taiwan/Cina. Bila sedang muncul, sang naga bisa memberi gangguan/interferensi yang tinggi mencakup hampir semua frekwensi sub-band DX Window pada top band. Pengaruhnya terasa di Asia dan Oceania. Diduga, gangguan naga adalah hasil dari over the horizon radar (OTHR) militer dari kedua negara tsb.
Satu-satunya pancaran sinyal yang layak dijadikan semacam 'beacon' pada top band, CW, sejak awal bulan ini, hanyalah yang berasal dari dxpedisi 3B7C. Hampir semua top bander dunia berhasil mendengar sinyal pada saat puncak sun rise di pulau St Brandon & Agalega itu, setiap hari! Bahkan, VK3ZL dan VK6HD masih jelas menerima sinyalnya walau sun rise di Australia sudah lewat 1 atau 2 jam! Mungkin ini bukti kehebatan antena Titanex 160V.
Pagi ini (WIB) suasana sedikit beda. Setelah sahur, saya mendapati bahwa noise level lebih rendah daripada biasanya. Kemudian di 1831 KHz, terdengar banyak stasiun dari Eropa yang berusaha masuk ke log 3B7C. Bunyi CW seperti bunyi di pasar saja layaknya. Artinya sinyal kuat terdengar. Saya, buka warung pada 1828.3 KHz sehingga spasinya cukup jauh dengan frekwensi yang ramai itu.
Sejak 2155Z s/d 2240Z, pembukaan propagasi top band memungkinkan YC0LOW melakukan QSO CW dengan SM3CCM, SM3PHM, G3PQA, RX0AE, G3LZQ, G4PWA dan G3CKG. Jarak dari Cinere, Jawa Barat ke kawasan itu adalah lebih dari 10.000 km. Saya juga mendapat laporan dari Karel, ZS6WN, bahwa sinyal saya terdengar olehnya. "the best ever," tulisnya pada spot DX Cluster. Padahal, daya pancar hanya 100 Watt dari Icom IC-746Pro. Dan, biasanya, pembukaan ke ZS-land terjadi lebih dini waktunya (lepas tengah malam, WIB).

Sertifikat WPX 2007 untuk YC0LOW juara #1 Indonesia dan #1 Oceania kategori LOW Power
Sebenarnya, bisa lebih banyak lagi stasiun dijaring. Namun, waktunya bersamaan dengan aktifnya stasiun 0J0B pada 1830 KHz, sehingga banyak stasiun yang lebih berhasrat ke sana. Saya sendiri pun begitu. Tapi, pile-up stasiun dari Eropa, Amerika Serikat dan Kanada ke OJ0B masih sangat kental. Saya mendengar jelas YD0NWO op. Chandra, di Cinere, memanggil CQ pada frekuensi tsb. Mungkin, dia tidak mendengar ada stasiun langka di sana...


Mendengar pada top band pada bukanlah jaminan keberhasilan QSO

Re:3B7C pada 160m, Mode SSB, September 19, 2007 4:43 AM

Percobaan ber-QSO pada band 160m, dalam mode Phone dengan stasiun 3B7C akhirnya terlaksana juga pada 2011Z (1842 qsx up-8 KHz). 
Kami baku-lapor RS: 59. Sebuah pertukaran yang cepat dan mudah karena, salah satu faktornya adalah: kondisi propagasi yang baik. Atau, juga RX antena mereka yang bagus.
3B7C ada di kawasan Afrika, sekitar 5500 km dari Cinere, arah 262 derajat. Daya yang saya gunakan adalah 100 Watt dengan antena inverted-L homebrew sepanjang 1/4 lambda. Tinggi kawat vertikalnya 23 meter. Sistem TX antena ini masih dalam pengamatan saya. Hingga saat ini, kinerjanya cukup memuaskan.
Satu lagi, pada halaman situs web-nya, http://www.3b7c.com/ : Online Log| Top 100 band/slots in DXCC YB*| tercantum callsign: JZ1ILF yang berhasil masuk ke log stasiun dxpedisi tsb, pada band 12m, CW. Setahu saya ini callsign untuk anggota RAPI yang tidak memiliki privelege beroperasi di band amatir. Mungkin yang berwenang bisa mengambil tindakan pembinaan atas pelanggaran ini

3B7C pada 160m, Mode SSB, September 16, 2007 7:39 AM

Sekitar 2100Z (0400 WIB), stasiun 3B7C memancar di 1842 KHz, QSX up-5, dengan mode SSB. 
Di Cinere, saya sempat mendengar panggilan CQDX-nya dengan jelas, RS 57. Beberapa stasiun dari Eropa timur dan Afrika Selatan dengan mudah berhasil kontak dua-arah dengannya. Tidak terdengar ada stasiun dari YB-land yang ikut ber-QSO.
Saya tidak bisa ikut karena lupa di mana menyimpan mikrofon saya :-)

Re: 3B7C.......dx window kita...., Jumat, September 14, 2007 9:52 AM

From: Adhi Widodo, YB3MM
... ngatur callsigner saja susah, apalagi ngatur orong-orong (^_^)** kaciaaaan deh kita kita ini

From: Kadek Kariana SP, YB9BU
eh di freq dx window kita kok malah banyak rekan-rekan mempergunakannya untuk ragchewing.......emangnya die pikirin ??? emangnya binatang apaan sich 3B7C ???
Yth OM Adhi dan OM Kadek,
Terima kasih atas tanggapannya. Gangguan QRM (man-made noise) yang bertambah di Indonesia pada DX Window 80m dan 40m - terutama dalam mode AM dan SSB - memang membuat saya, dan DXer Indonesia lainnya, jengkel. Tapi, kita mau berbuat apa? Sebelum kesadaran akan band-plan itu muncul merata di antara pemakainya, saya 'pindah' ke mode CW dan top band (160m) yang tak banyak dari mereka bisa ikuti. Kalau masih juga mengganggu pada 160m, saya segera pensiun dan akan merintis karir di band 2m :-)

Tentang operasi 160m, CW, di 3B7RF pada 1998, saya juga sudah CFM. Stasiun 3B7C kali ini, saya hanya kejar 80m CW-nya karena yang dulu gagal. Yang menarik dari operasi 3B7C pada top band, CW, adalah didapatnya laporan-laporan (dx-spots) bahwa sinyalnya kuat, bahkan bisa terdengar satu atau dua jam setelah waktu sun rise di banyak penjuru dunia (walau, dalam dua malam terakhir ini, mereka alami kesulitan RX). Suatu yang istimewa dan komprehensif yang diberikan oleh Mother Nature kepada tim dxpedisi tsb.

3B7C, September 08, 2007 11:50 AM

Aktivasi DX-pedition di 3B7 (Agalega & St Brandon) tergolong langka. Apalagi pada top band (160m). Kalau tidak salah mencatat, operasi terakhir adalah pada Mei 1998, ketika 3B7RF muncul di sana. Operator saat itu adalah Peter, HB9RF.

3B7C, sesuai rencananya, subuh dini hari (WIB) sudah muncul pada 80m dan 160m, CW (dan band/mode lainnya). DXpedition ini merupakan kerja sama internasional (lihat http://www.3b7c.com/). DX-pedition ini menggunakan transceiver Yaesu FT2000. Pada top band, mereka gunakan antena TX vertikal Titanex buatan Jerman.

Dari YB-land, hanya YC0LOW dan YD0NWO yang memanggilnya pada pile-up di 1822.3 KHz. Karena jaraknya yang relatif dekat (sekitar 5500 km, 262 derajat) kami berdua bisa dengan mudah masuk lognya. Sinyal mereka di kedua band tsb di atas adalah: 5NN, dapat dengan mudah dijangkau dengan daya 100 Watt.

Bagi yang berminat mendapatkannya, silakan mencoba kesempatan terbaik di awal musim LOW bands ini. Tnx es 73 de Jo, YC0LOW.

HRD dan CFM Negara-negara DXCC pada Band 160m, 1997 s/d 2007, Senin, Agustus 27, 2007 12:46 PM

Op. Coly selalu memberikan kwalitas sinyal bagus dari Vietnam
Pada 7 Januari 2001, saya mengirim tulisan ke mail list ini dengan Subject seperti di atas (lihat petikannya di bagian terbawah pesan ini).

Dengan tibanya kartu QSL balasan dari N8S di kotak pos saya pada minggu lalu, maka saya sudah dapat menghimpun daftar tersebut dari tahun 1997 sampai dengan Agustus 2007. 

Semoga bisa memberi inspirasi bagi teman-teman DXer di Indonesia untuk lebih jauh memahami top band (160m).  

Catatan: yang tidak diberi tanda (M=mailed) atau (HRD=heard) adalah status CFM (=confirmed). 

Terima kasih. 73 de Jo, YC0LOW




> 1997,3W,Vietnam
> 1997,4J,Azerbaijan
> 1997,4X,Israel
> 1997,8Q,Maldives
> 1997,9K,Kuwait
> 1997,9M2,West Malaysia
> 1997,9M6,East Malaysia
> 1997,9V,Singapore
> 1997,BV,Taiwan
> 1997,BY,China
> 1997,DL,Federal Republic of Germany
> 1997,EY,Tajikistan
> 1997,FR,Reunion Island
> 1997,G,England
> 1997,GI,Northern Ireland
> 1997,GM,Scotland
> 1997,GW,Wales
> 1997,HA,Hungary
> 1997,HS,Thailand
> 1997,I,Italy
> 1997,JA,Japan
> 1997,K,United States
> 1997,KC6,Belau
> 1997,KH2,Guam
> 1997,KL7,Alaska
> 1997,LA,Norway
> 1997,LY,Lithuania
> 1997,OE,Austria
> 1997,OH,Finland
> 1997,OK,Czech Republic
> 1997,ON,Belgium
> 1997,OY,Faroe Islands
> 1997,OZ,Denmark
> 1997,PY,Brazil
> 1997,SM,Sweden
> 1997,SP,Poland
> 1997,SV,Greece
> 1997,UA,European Russia
> 1997,UA9,Asiatic Russia
> 1997,UN,Kazakhstan
> 1997,V8,Brunei
> 1997,VE,Canada
> 1997,VK,Australia
> 1997,VK9N,Norfolk Island (M)
> 1997,VQ9,Chagos
> 1997,VR2,Hong Kong
> 1997,YB,Indonesia
> 1997,YL,Latvia
> 1997,ZL,New Zealand
> 1997,ZS,South Africa
> 1998,3B6,Agalega & St Brandon
> 1998,3D2,Fiji
> 1998,4S,Sri Lanka
> 1998,9M0,Spratly Island
> 1998,A4,Oman
> 1998,EA,Spain
> 1998,EA6,Balearic Island
> 1998,EA8,Canary Island
> 1998,EM,Ukraine
> 1998,EX,Kyrgyzstan
> 1998,F,France
> 1998,FT/Z,Amsterdam & St Paul Island
> 1998,HL,South Korea
> 1998,KH9,Wake Island
> 1998,PA,Netherlands
> 1998,S5,Slovenia
> 1998,S7,Seychelles
> 1998,UA2,Kaliningrad
> 1998,XU,Cambodia
> 1998,XW,Laos
> 1998,XX9,Macao
> 1998,XZ,Myanmar (Burma)
> 1998,ZL7,Chatham Islands
> 1999,ER,Moldovia
> 1999,EU1,Belarus
> 1999,FR/T Tromellin (HRD)
> 1999,JT,Mongolia
> 1999,T2,Tuvalu
> 1999,T33,Banaba Island
> 1999,VK9C,Cocos-Keeling Island
> 1999,VK9X,Christmas Island
> 2000,4W/N6FFTimor-Leste
> 2000,9H1,Malta
> 2000,A52,Bhutan
> 2000,DS4,South Korea
> 2000,EU6,Belarus
> 2000,GW3,Wales
> 2000,HC8A, Galapagos (HRD)
> 2000,RW2,Kaliningrad
> 2000,UA9,Asiatic Russia
> 2000,VK9Z,Willis Island
> 2000,ZK2,Niue
> 2001,4F2K,Philippines
> 2001,9A4,Croatia
> 2001,9M0,Spratly Islands
> 2001,A92,Bahrain
> 2001,BQ9,Pratas Island
> 2001,HA9,Hungary
> 2001,JA6,Japan
> 2001,LA8,Norway
> 2001,OH2,Finland
> 2001,OM2,Slovakia
> 2001,SM5,Sweden
> 2001,SV8,Greece
> 2001,UT7,Ukraine
> 2006,5B4,Cyprus
> 2006,9N7,Nepal
> 2006,C91,Mozambique
> 2006,OH0,Aland Islands
> 2006,T80,Palau
> 2006,UK9,Uzbekistan
> 2006,VK9,Willis Island
> 2006,VU4AN/VU3,Andaman & Nicobar Islands
> 2006,W8,United States
> 2007,EI6,Ireland
> 2007,K9FD/KH6,Hawaii
> 2007,N8,Swains Island
> 2007,RX4,European Russia
> 2007,VU2,India
> 2007,VU7,Lakshadweep Islands
> 2007,YU1,Serbia (ex-Yugoslavia)
> 2007,N8S, Swains Island

Petikan Orari-News, Minggu, Januari 7, 2001 2:39 am
> Daftar Negara pada Band 160m oleh Jo, YC0LOW yc0low@cbn.net.id
>>Ada beberapa pertanyaan kepada saya tentang negara-negara DXCC mana yang pernah >>terdengar/HRD (=heard), WKD (=worked) dan CFM (=confirmed) pada top
>>band (160m) oleh saya di Cinere sejak 1997 sampai 2000. Nah, untuk
>>merangsang untuk munculnya top bander YB/YC baru di tahun baru ini, saya
>>kirim, sebagai di bawah ini.
>>Tentu saja tiap QSO punya kisahnya tersendiri. Semuanya akan saya tulis
>>untuk di-upload ke website saya kelak. Mudah-mudahan menarik untuk dibaca..
>>Tanda *M* adalah untuk keterangan bahwa kartu QSL saya telah dikirim
>>(mailed) secara langsung tapi belum memperoleh balasan.
Tanda *HRD* artinya
>>pernah terdengar/dipanggil namun tak ada QSO yang terlaksana. Yang tiada
>>bertanda artinya sudah CFM, sebagai berikut:
> [snip]

YC0LOW Terdengar di YV-land pada Top Band, Minggu, July 29, 2007 10:00 AM
Terasa istimewa bila bukan biasa. Tentu saja demikian.
Pagi ini sekitar 0500 WIB top band (160m) relatif tenang bila dibandingkan dengan kondisinya pada saat Sun Set yang penuh dengan static noise. Saya memanggil CQ DX pada 1821.5 KHz, namun menyadari dari DX Cluster bahwa pada 1821.8 ada 5R8GU, maka saya bergeser ke 1820.7. Daya pancar 100 Watts dan antena masih inverted-L yang lama. Beberapa stasiun memanggil saya namun tak jelas siapa. Saya coba menggunakan antena RX pun tidak berhasil mendeteksi callsign mereka.
Pada Top Band Chat, muncul Paul, YV1DIG. dia menyapa saya dan di bawah ini adalah petikan korespondensi kami berdua (dibaca dari baris bawah ke atas):

22:58:33
YV1DIG Paul: ok Jo, I'll try to be at home for your SR, 73's22:58:03 YC0LOW Jo: well, okay Paul. I must qrt nw. tnx rprt and chat. i'll be on top band agn tmw at my SR. hpe we'll make it soon. 73 de Jo
22:56:31
YV1DIG Paul: not with zeroes, just with 1 & 5's
22:55:24
YC0LOW Jo: Paul, i haven't tried 6 mt. did u make it with station frm zero call area from my country?
22:52:21
YV1DIG Paul: on 6 mtrs i made quite a few from your country, but in the low bands is another story even if the challenge is quite similar 

22:47:49 YC0LOW Jo: TNX Bjorn. 
22:47:28 YC0LOW Jo: as u know, from YC-land, SA is vy difficult to get on top band, hi..
22:47:02 SM0MDG Bjorn: Thanks for QSO Jo, you are OK CPI here now...
22:46:29 YV1DIG Paul: oops grat=great
22:46:19 YV1DIG Paul: YB is a grat one for me too, same distance SP or LP
22:45:55 YC0LOW Jo: yes, I can only copy EROPA sigs with difficulty (qrn,qsb) hr
22:45:24 YC0LOW Jo bould=would
22:45:19 YV1DIG Paul: if the prop improves I'll try calling agn
22:45:11 YC0LOW Jo: tnx rprt. YV bould be a new one for me. maybe soon, Paul
 

22:44:04 YV1DIG Paul: you are not strong but 70% of the tx in... still low QRN here and few minutes before SS
22:42:21 YC0LOW Jo: sri, nil here, Paul
22:40:48 YV1DIG Paul: RR
22:40:19 YC0LOW Jo: pse call nw Paul
22:39:22 YC0LOW Jo: wkg sm nw
22:38:12 YV1DIG Paul: hear you signal, I'll call you
22:34:15 YV1DIG Paul: was not me Jo, we should have a chance in the next 30 minutes
22:26:23 YC0LOW Jo: i am calling cq nw. someone is clg me
22:21:09 YV1DIG Paul :Jo GM, I'm listening your freq

Walau gembira mendengar bahwa dia dapat menerima sinyal saya, namun disayangkan saya tidak bisa mendengar sinyalnya untuk menambah koleksi sebuah negara DXCC baru.
Sebelum melakukan chatting dengan Paul, YV1DIG, saya berhasil ber-QSO dengan: SM6DJZ (2237Z), SM0MDG (2239Z), dan OZ1LXJ (2253Z). Hingga sun rise selesai, pada 1817 KHZ terdengar YD0NWO memanggil DX.
       Top band bertingkah seperti cagub DKI berkampanye. Banyak memberi janji-janji

YD0NWO QRV dan Kondisi Top Band Mutakhir, Sabtu,, July 21, 2007 11:04 AM

"Why is it that some people still think 160M is dead in the summer? The DX is there year round!", demikian petikan pertanyaan dari John, W8FJ di Pensylvannia, AS, pada top band mailing list (17/7).
Pertanyaannya tersebut tentu didasari oleh pengalamannya dalam memperoleh DX pada top band (160m) di musim panas. Dan sekali lagi, ini memperkuat misteri bahwa pada band 'kerajaan derau' ini tiada ada insan kamil yang bisa meramalkannya.
Dalam dua minggu terakhir, ada beberapa perkembangan menarik. Pertama, munculnya Ray, YD0NWO, dari Cinere. Ray menggunakan inverted-L, jenis antena TX yang mirip dengan yang saya gunakan. Nilai SWR yang diperolehnya sudah <1.5 style="font-style: italic;">spot oleh stasiun di OK-land. Saat ini, Ray sedang berencana untuk menambah efisiensi antena dengan cara menambah ground radials-nya dari 10 menjadi 40 utas kawat. Selamat, Ray!
Kedua, saya mendapat panggilan telepon dari OM Teguh, YB0BFN, yang menyatakan keseriusan minatnya untuk mencoba band ini. Juga OM Adhi, YB3MM tidak mau ketinggalan.
Saya sendiri membukukan beberapa QSO, CW, yang solid dengan S58N (2250Z) dan LA3XI (2245Z) pada 15 Juli 2007. Juga dengan VK6LC. 
Sinyal S58N adalah 5NN di Cinere! Kemudian, Alan, G3ZES melaporkan via Top Band On-line Chat bahwa dia mendengar sinyal YC0LOW dengan baik (17/7/07; 2230Z). Dalam kurun waktu ini, sedang QRV: VQ9LA, A25OOO dan TR9CA. Semua sinyal terdengar bagus saat sun rise di Cinere (WIB).
Bagi Anda yang ingin mencoba, persiapkanlah dari sekarang agar pada musim top band di akhir September 2007 bisa 'panen'. Bila belum ada DX, berlatihlah menjadi pendengar setia static-crashes. Tak perlu sedu-sedan itu, apalagi berputus asa :-))
Teruslah mencoba. If it's easy, it's definetely NOT top band.

LA3XI, Stasiun 160m dengan Pengecualian, Sabtu,, Juli 07, 2007 6:34 AM

Sudah seminggu ini stasiun YC0LOW mengudara lagi. Pasca kegiatan di OC-177 dan libur kemarin, banyak peralatan yang masih tercerai-berai. Malas betul memasangnya. Perlahan-lahan, satu-persatu dikoneksi dan antena TX inverted-L ditala lagi. Yang belum hanyalah membenahi antena RX Beverage.
Salah satu manfaat membuat catatan pribadi dan/atau tanda-tanda set-up menjadi terbukti karena dengan itu, semua re-instalasi alat selesai dengan cepat dan benar. Tapi, kendala alam adalah tibanya musim panas di Eropa. Biasanya, di musim tsb propagasi pada top band (160m) tidak ada.
Dalam dua hari terakhir ini saya mendengar Bob, YB5AQB, memanggil CQ pada 1824.3 KHZ. Kali ini dari Batam. Mungkin tugasnya di Iraq sudah usai, atau dia sedang cuti. Kami sempat saling sapa dan bertukar RST 5NN dalam QSO CW yang singkat. Sinyalnya sangat QSB di Cinere.
Pagi ini (WIB) tidak ada siapa-siapa spektrum band tersebut. Saya putuskan memanggil pada 1821.5 KHZ, daya 100 Watt. Di sela-sela panggilan, saya memantau frekwensi lain. Pada 1831 KHZ, terdengar sinyal kuat dari Svein, LA3XI sedang memanggil CQDX. Saya coba membalas dan dalam kesempatan berikutnya dia sudah menanggapi saya. 
Ini benar-benar ajaib. Tak pernah sebelumnya sinyal dari Eropa sekuat ini pada musim panas di sana. Ini QSO 160m kami yang ketigapuluh. Jarak antara kami adalah lebih dari 11.000 km. 
Saya senang berhasil kontak dengannya karena hal ini membuktikan sistem tx/rx di stasiun YC0LOW sudah berfungsi lagi seperti sediakala. Melalui internet, kami saling mengirim DX spot (UTC, Spotter, Freq.,Station Spotted, Remarks), sebagai berikut:
2249 la3xi 1800.0 YC0LOW gm Jo surprise 599 big sign
2249 yc0low 1831.0 LA3XI Glad to work u.TNX 5nn
            2246 yc0low 1831.0 LA3XI Svein,GE. gud sig in summer
Apakah LA3XI bisa dijadikan pedoman propagasi top band terbuka ke Eropa? Tidak juga. Karena dia adalah stasiun 160m dengan pengecualian (big-gun).

Re: Piggy-back dalam DX QSLing, Sabtu,, Juli 07, 2007 5:34 AM

From: Stanley Iskandar
Sent: Sabtu,,
July 07, 2007 4:00 AM
Subject: Re: [orari-news] Piggy-back dalam DX QSLing

>O.M. YC0LOW,
>Biasanya kalau kita menggunakan dua buah directional antenna yang satu dan lainnya diarahkan ke dua jurusan yang tegak-lurus, umpamanya yang satu diarahkan ke Utara dan yang lainnya ke Barat atau ke Timur, nah itulah yang dinamakan "Piggy-Back".
>
Stanley Iskandar, YB0AL

Yth OM Stanley,

Semoga Om ada dalam keadaan sehat wal afiat.

Saya yakin istilah dalam DX QSLing itu muncul dari kegiatan/fenomena teknis seperti yang diuraikan oleh Om. Istilah dan definisinya dalam konteks QSLing tersebut saya petik dari buku The DXCC Companion, How to Work Your First Hundred Countries oleh Jim Kearman, KR1S, terbitan ARRL, 1990. Salah satu buku tentang ham radio yang saya baca berulang-ulang saat saya masih Siaga (1993). Tnx es 73 de Jo, YC0LOW

Piggy-back dalam DX QSLing, Jumat, Juli 06, 2007 2:21 PM


CQ CQ YC0KIO, YC1EME,YC2DDT, YF2GB,
Rustam, UK8AJ, melakukan apa yang disebut sebagai 'piggy-back' dalam QSLing. Dia mengirim kartu-kartu QSL balasan untuk saya. Di dalam amplopnya, juga terdapat kartu-kartu balasan untuk stasiun-stasiun Indonesia lain seperti tersebut di atas.
Bila dalam maillist ini ada operator-operator yang dimaksud dan/atau ada yang kenal mereka, mohon bantuan menyampaikan pesan dari saya: "Ke alamat mana kartunya mau dikirim (via pos, diambil/diantar)?" Saya TIDAK memungut biaya, namun perlu konfirmasi langsung dari yang bersangkutan mengenai alamat pos dan/atau cara penyampaiannya. 
Jawaban bisa dikirim melalui email pribadi yc0low@cbn.net.id
100 DXCC Countries WKD pada Top Band (160m), Kamis, Juni 14, 2007 12:05 PM
Sepuluh buah kartu QSL balasan langsung (direct) tiba di kotak pos saya hari ini. Kebanyakan berasal dari Jepang, karena saya sedang mengumpulkan kartu-kartu stasiun JA untuk klaim Worked All Japan Award (WAJA) pada 160m.
Tiga yang istimewa di antara kartu-kartu balasan tersebut berasal dari C91JR, VU7RG dan EI6IZ. Kesemuanya juga merupakan konfirmasi QSO dua-arah pada top band (160m), mode CW. 
Setelah lebih dari sepuluh tahun ber-DX di 'Kingdom of Noise' maka tambahan kartu-kartu ini telah menggenapi koleksi konfirmasi negara-negara DXCC pada band 160m menjadi 100 buah, semuanya dalam mode CW.
Dalam log saya, pertama kali ber-QSO pada top band adalah 3 Januari 1997 dengan OM Budi, YB0HD (mode SSB). Beberapa hari kemudian dengan OM Zamiel, YF1OO (mode CW). Keduanya confirmed. Sepuluh menit setelah YF1OO, masuk ke dalam log saya stasiun DX pertama, yaitu: Peter, VK6APZ (mode SSB), juga confirmed.
Pada awalnya, keinginan untuk bekerja DX dengan cepat -- dan sebanyak-banyaknya-- pada top band ini begitu besar. Namun, pada suatu waktu, semangat itu entah mengapa telah berubah menjadi lebih menghargai proses dari pada outputnya.
         Semoga top band DXing di Indonesia makin lebih hidup.

IOTA OC-177, Evaluasi Antena TX Inverted-L 160m, Rabu, Juni 06, 2007 8:45 AM

Alat GPS

       



                                              

Icom IC-746Pro
JH2FXK 1818.5 YC0LOW/0 wpx 1914 26 Mei 2007
UA0SWW 1818.5 YC0LOW/0 WPX 2009 26 Mei 2007

Melalui GPRS Telkomsel pada handphone di Pulau Ayer (OC-177), saya melihat dua buah DX spot seperti di atas (dari DX Summit). Tentu, membuat saya gembira karena itu membuktikan sistem antena TX biksen jenis inverted-L bekerja baik memancarkan sinyal sampai jauh sekitar 5000 km (JA) dan 9000 km (Eropa). Padahal, daya pancar hanya 100 Watt dari Icom IC-746 Pro. Kalau dihitung, setiap1 Watt daya pancar akan merambat sejauh 90 kilometer (ke Eropa) atau 50 kilometer (ke JA).
Cottage yang kami pilih untuk stasiun kami
                                          
 Antena TX yang didirikan adalah tipe dasar 5/8 w.l sepanjang 55 meter, menggunakan bahan kawat tipe NYAF, diameter 2.5mm. Kawat radiator vertikalnya setinggi 24 meter yang ditopang oleh sebatang bambu yang dinaikkan ke atas pada batang pohon ketapang. Feed point untuk coax 50 Ohm ada di permukaan tanah (base-load) dengan rangkaian variable capacitor 500pF/2KV dan loading coil. Jarak kawat radiator vertikalnya hanya sekitar enam meter dari bibir pantai.
Pantai ada di hadapan kami
                                       Sistem antena TX jenis ini sudah saya gunakan di rumah sejak lebih dari setahun lalu dan memberikan hasil yang lumayan pada top band (160m). Namun, menurut saya, antena TX pada OC-177 bekerja lebih efisien. Selain dari daya pancarnya seperti deskripsi di atas, efisiensinya juga ditandai dengan jumlah radial yang diperlukannya. Cukup dengan 3 utas kawat tembaga (enamelled), diameter 2 mm, masing-masing sepanjang 40 meter, proses tuning ke minimum SWR (1:1.1) menjadi sangat mudah (TNX kepada OM Adrian, YB1TX, yang membantu saya melakukan tuning) dan jauh lebih cepat dari pada proses tuning antena TX pada band lainnya yang dikerjakan oleh anggota tim lain.
Sudut pandang lain dari cottage

         Sudut bentangan kawat radial dibuat merata, masing-masing 120 derajat terhadap kawat radiator vertikal. Radial tak perlu dikubur, cukup ditegangkan/lurus dan diletakkan di atas pasir/tanah dengan sebuah patok non-conductive (misal batang pralon/PVC) pada tiap ujung-jauhnya. Adapun jumlah kawat radial pada antena TX di QTH saya adalah 42 utas kawat tembaga dengan variasi panjang antara 20 sampai dengan 40 meter. SWR minimum adalah 1:2.0. 
          Tentu saja ini membuktikan adanya perbedaan kwalitas konduktifitas tanah antara Cinere dan Pulau Ayer. Sehingga, boleh disimpulkan bahwa siapapun yang memancar dengan antena TX tipe vertikal pada top band, di dekat pantai, tak perlu repot mengurangi ground-loss dengan memperbanyak kawat radial. Tiga utas kawat radial sepanjang 1/4 panjang gelombang sudah cukup. Menurut referensi di internet, di tanah pantai, penambahan kawat radial keempat dan seterusnya. tidak akan memberi pengaruh yang berarti.