26 September 2011

TRM-1: Switch Antena TX/RX Terpisah buatan Leo, YD0NWU

Ekonomi dunia sedang resesi. Tak perlu lagi tambahan pengeluaran untuk memperbaiki kerusakan fatal pada front-end txcvr kesayangan Anda sebagai akibat mengubah-ubah switch Transmit/Receive secara manual seperti di zaman prasejarah :-))

Di bawah ini, saya telah menambahkan skema rangkaian kotak switch Transmit dan Receive untuk penggunaan antena RX yang terpisah dari antena TX, khusus untuk HF transceiver yang hanya memiliki satu input untuk antena TX.


Untuk pengguna antena RX tipe K9AY single atau dual loop, Anda dimungkinkan mendengar ke dua atau empat arah penjuru mata-angin


Nikmati proses otomatis dalam RX dan TX dengan produk TRM-1. Anda adalah seorang juara ber-DX - bukan pecundang!


* Jo, YC0LOW, April 2012


Bila anda bekerja DX pada LOW bands, yaitu: 40m, 80m dan 160m (lihat uraian perbedaannya pada http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2011/03/perbedaan-perbedaan-antara-band-band.html) adanya dua input antena yang terpisah (untuk TX dan RX) pasti akan membuat hidup Anda menjadi lebih bergairah.


Sebuah antena vertikal untuk TX pada 80m dan 160m merupakan radiator yang baik untuk transmisi, tetapi tak akan cocok untuk penerimaan karena antena TX vertikal akan menghasilkan tingkat derau (noise) yang tinggi sebagai akibat dari pola radiasi pancaran --dan sekaligus penerimaan-- ke/dari berbagai arah (omnidirectional). Lemahnya sinyal DX yang hendak Anda dengarkan pada band-band tersebut akan terkubur hidup-hidup oleh QRM/QRN (static noise) yang beringas. Apalagi bila QTH Anda ada di lahan kota.


Di masa kini, banyak HF transceiver kelas atas yang menyediakan dua input (untuk antena TX dan RX) yang terpisah, Bahkan fitur pada Elecraft K3, spesifikasi fasilitas dan rangkaian dua buah receivers-nya pada VFO A dan VFO B adalah identik sehingga bisa memberi penerimaan dual diversity dengan stereo headphone.  Dengan dua antena RX ke arah yang berlawanan dan penyetelan output audio-nya yang pas pada dua speakers (kiri & kanan) pada headphone tsb, maka operatornya bisa tahu persis apakah penerimaan sinyal lemah tsb berasal dari arah Long atau Short paths.
Icom IC-746Pro. Panel depan.
Panel belakang Icom IC-746Pro. Tiga input antena hanya untuk TX pada HF, VHF dan 50 MHz
Namun, tidak demikian dengan Icom IC-746Pro milik saya (s/n #0205688) yang dibeli baru pada 2006, atau pada merk/tipe lainnya.yang tergolong produk HF transceiver  kelas menengah-bawah. Karenanya, sejak tahun itu, saya  gunakan TX-RX antenna switch DXpedition Model II buatan Gary, KD9SV yang mampu memberi koneksi kepada empat buah antena RX (Gbr. 1 dan Gbr. 2). Alat ini lengkap karena pre-amp-nya adjustable, bisa untuk 160m dan 80m dan ada empat input antena RX dengan konektor BNC.
Gbr.1. Panel depan
Gbr. 2. Panel belakang
Sebetulnya, tidak sulit untuk membuat Transmit/Receive (T/R) switch sederhana untuk antena RX yang terpisah. Saya masih heran mengapa para teknisi ahli anggota Orari tidak banyak yang 'menjelajah' ke sana. Mungkin karena sebagian dari mereka tidak pernah kesulitan dalam mendengar sinyal DX yang lemah.
Gbr. 3. Prototip kotak switch Transrmit-Receive untuk satu antena RX
Bila transceiver Anda tak memiliki konektor khusus untuk input antena RX yang terpisah, maka kini ada TRM-1, produk bagus buatan Leo, YD0NWU, anggota Lokal Senen, Jakarta dengan harga yang terjangkau (Gbr. 3). Dengan produk ini, Anda dapat menghubungkan satu buah antena receive tanpa ragu untuk transmit dan receive secara otomatis- bahkan bila Anda menggunakan linear amplifier (QRO) dan beroperasi full-QSK. Dimensi kotak dibuat berukuran kecil agar mudah dibawa.

Skema rangkaian diadaptasi dari Phil Salas, AD5X, sebagai berikut (Figure. 1, bawah):
Gbr. 4. Kabel penghubung TRM-1 ke IC-746Pro
Saya sudah coba prototip produk ini yang dibuat khusus oleh Leo untuk saya sebagai tester

Menurut saya, kinerjanya cukup aman bagi front-end transceiver Anda karena switching time pada relay yang dipilih oleh Leo untuk TRM-1 hanya 10 miliseconds. Sedangkan nilai standar HSEND-ke-RF output pada  IC-746Pro adalah 12-15 milliseconds.


Koneksinya ke transceiver pun praktis. Anda hanya perlu menyolder kabel-kabel 3-conductor untuk penghubung ke dua buah DIN (=Deutsches Institut für Normung/DIN) konektor dengan merujuk ke referensi diagram pin-out Accessory Socket 2 [ACC-2] pada Icom IC-746Pro (Gbr 4) yaitu ke fungsi-fungsi GND (PIN No. 2), HSEND (PIN No. 3) dan 13.8V Output (PIN No. 7). Untuk merk/tipe lain, periksa dengan teliti diagram dan jenis konektornya pada buku manual.


Bila Anda akan beroperasi QRO, 100W atau QRP dengan alat itu, disarankan agar menyatakan preferensi Anda tsb kepada Leo sebelum memesan.


Untuk informasi tentang spesifikasi, harga dan cara pembayaran TRM-1 dan indent barang, silakan menulis kepadanya melalui email  kpleo(at)cbn.net.id. Menurut Leo, dia hanya melayani pemesanan secara tertulis dan akan membuat produknya setelah pesanan mencapai jumlah tertentu.