05 Desember 2009

Masalah pada Antenna TX dan RX 160m

Setelah hampir tujuh bulan lamanya saya tidak aktif pada Top Band (160m) maka awal Nopember 2009 saya mulai siap-siap untuk aktif lagi.

Yang pertama diperiksa adalah sistem antena transmisi vertikal setinggi 18 meter (dengan tiang fiberglass dari Spiderbeam, Jerman). Salah satu kawat tembaga untuk top-hat di ketinggian 17 meter yang sloping telah putus karena hembusan angin kencang di Cinere. Berkurangnya seutas kawat ini (dari tiga utas) menyebabkan melonjaknya nilai VSWR. Terpaksa semua elemen tiang teleskopis diturunkan, disambung dan sekaligus dilakukan servis besar - termasuk weatherproofing ulang di setiap sambungan teleskopisnya.

Yang istimewa adalah mutu fiberglass dari Spiderbeam. Setelah berumur lebih dari setahun, kondisi tiang tetap baik, mengkilat dan tidak ada keretakan apa pun!

Koneksi hairpin coil, ground radials dll ke feedpoint antena juga dibersihkan dari kotoran dan tanda-tanda korosi. Lalu, dibebat dengan 3M rubber splicing tape.

Ketika antena RX ala N6RK dicoba, tidak terdapat adanya tanda-tanda kehidupan alias kaput. Pemeriksaan dimulai dari rangkaian komponen pada unit DX`Remote Voltage Feed, di hamshack hingga Remote Tuning Unit (RTU) di tiang antena loop semua. Tapi, belum ketahuan mengapa kinerja antena RX tidak merespon ketika tegangan listrik DC ditambahkurangkan.

Belakangan baru saya sadari bahwa koneksi inner coax cable tidak sempurna pada salah satu konektor yang menuju perimeter loop. Rupanya, ini disebabkan karena tension (ketegangan) akibat tiupan angin.

Sabtu, 5 Desember 2009, semua sudah beres. Tapi, propagasi masih malu-malu membuka diri. Malam harinya (WIB) saya hanya bisa mendengar HS0ZBW memanggil di 1828.5 KHz. Padahal, saat itu tengah berlangsung The ARRL 160m CW Contest.