16 November 2012

1st Place di Oceania, HP, Single Op, 160m, CW, 2011

Mau tahu siapa yang menjadi juara Oceania (OC) pada band 160m, CW dalam kontes CQWW CW 2011?  



Maaf, bukannya saya mau nampang, tapi kok QSO-nya sedikit sekali? Enggak salah nih?

Wallahu a'lam bishawab.

1st Place, HP, Single Op, 160m, CW. Sertifikat diterima 14 Oktober 2012.

07 November 2012

Folded Counterpoise (FCP): Jalan Keluar Baru untuk Pecandu LOW Bands

Banyak yang percaya bahwa antena TX tipe vertikal adalah jenis antena yang bisa dipilih untuk menghemat lahan. Pada kenyataannya tidaklah demikian! 

Kendala utama dalam memasang antena TX vertikal untuk LOW bands (40m, 80m dan 160m) adalah justru dia memerlukan lahan yang lebih luas supaya instalasi ground radials - juga ada yang menyebutnya counterpoise-nya bisa optimal. Ingat-ingat teori-teori groundplane antena dan/atau praktik pembuatan antena vertikal untuk  transmisi radio siaran AM di tanah air.

Ground radials atau counterpoise berfungsi untuk memantulkan kembali arus (current) sehingga energinya tidak mubazir akibat ditelan oleh perut bumi/tanah. 

Gbr.1. Petikan tulisan tentang FCP oleh Guy K2AV di NCJ  Mei-Juni 2012
 Sistem folded counterpoise (FCP) untuk pertama kalinya diluncurkan oleh Guy Olinger, K2AV, di National Contest Journal edisi Mei-Juni 2012 (lihat Gbr.1). 

Namanya langsung sohor -setidaknya di kalangan top bander yang berhimpun di maillist Topband Reflector

Gbr.2. Toroid Amidon T300A-2
Kunci utama sistem FCP ada pada isolation transformer 1:1 yang dibuat dengan toroid (Gbr. 2, kanan). Bila tepat pembuatannya, transformer ini akan bisa dipakai untuk antena TX pada band-band 80m dan 160m.

Panjang counterpoise menjadi jauh lebih pendek dari pada sistem yang terdahulu

Bayangkan, untuk band 160m, diperlukan panjang kawat counterpoise hanya sekitar 10 meter per sisi (Gbr. 3, bawah). Coba bandingkan dengan praktik dan teori sebelum ada temuan Guy, K2AV, yang panjang rata-rata bisa mencapai seperempat panjang gelombang (=sekitar 40 meter kawat untuk sehelai ground radial)

Gbr. 3. Dimensi FCP untuk  160m di K2AV
Gbr. 4. Diagram lilitan kawat bifilar untuk sistem FCP






Dua gambar  di atas merupakan bagian dari rahasianya yang sudah lengkap diungkap oleh penemunya sendiri pada

http://www.w0uce.net/K2AVantennas.html

atau, DL2BO menjelaskannya dengan foto-foto yang bagus. Klik

http://www.dl2obo.de/04b_fcp_info/fcp-info.html
 
Kalau Anda tertarik membuatnya, silakan klik dua tautan di atas. Di Cinere tersedia beberapa buah toroid Amidon T300A-2.

Mau?





 
 

02 November 2012

YE2R dalam Kontes CQWW SSB, 2012

Apa yang dapat disimpulkan dari dua screen shots di bawah ini?

Gbr. 1. Skor YE0X dalam Kontes CQWW SSB, 2012, MM, HP

Gbr. 2. Skor YE2R dalam Kontes CQWW SSB, 2012, MM/HP
Silakan Anda analisis dan tarik kesimpulan sendiri. Selamat buat tim YE2R yang telah berhasil membuat rekor baru di Indonesia!


29 Oktober 2012

YE0X dalam Kontes CQWW SSB, 2012


Inilah screen shot dari N1MM logging software yang digunakan oleh tim YE0X dalam kontes CQWW SSB, 2012, MM/HP.  Saya peroleh dari OM Tri, YB0KVN pagi ini via email. 

Apakah Ada hasil dari stasiun-stasiun lainnya di Indonesia yang mau dibagikan untuk informasi?

Silakan kirim ke saya atau tuliskan pada kolom komentar.  Kalau sempat, saya akan dokumentasikan di blog ini

Selamat untuk tim YE0X yang pada tahun ini 'head-to-head' bersaing dengan YE2R di kelas MM/HP. 

Apakah ada kemungkinan bagi YE0X bisa menjadi juara #1 di Indonesia? Sebab, jumlah QSOnya sudah >5K dan skornya sudah >8,5 juta. Sayangnya, YE0X tidak ada QSO pada top band (160m).

Gambar sertifikat di bawah ini saya unggah pada Pebruari 2012. 
 

Sukses dan jayalah selalu para penggila kontes di Indonesia!



20 Oktober 2012

Jumlah Terbaik Kawat Radials untuk Antena TX Vertikal 160m


Oktober 2012 adalah saat saya, insyaallah, bersemangat lagi untuk 'main' radio. Tentu saja di top band (160m), CW setelah absen dari udara usai kegiatan YB8Y di Kei, Maluku Tenggara, Maret 2012, karena sakit diabet yang cukup serius.

Saya berencana untuk memperbaiki seluruh sistem antena TX jenis vertikal yang, sejak 2008, telah bekerja dengan baik dan memuaskan saya di QTH Cinere, Depok, Jawa Barat. Silakan klik

http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2008/05/antena-tx-top-loaded-vertical-160m-siap.html)
atau
http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2008/11/hairpin-coil-untuk-antena-tx-top-load.html

Kesalahan terbesar saya dahulu adalah malas dan tidak membuat identitas pada tiap utas kawat tembaga berdiameter 1mm sampai 2mm untuk ground radials yang - sampai saat menulis ini - sudah berjumlah hampir empat puluh utas. Panjangnya acak dari 15m sampai 40m sehingga satu dan lainnya terjalin (interlaced) dan disolder
Gbr. 1. Sketsa Antena TX 160m dengan Tiang Spiderbeam 18m oleh Rick, DJ0IP

Sebagian besar dari jumlah kawat tembaga yang terpasang di halaman sudah banyak yang rusak atau putus karena lansekap halaman rumah sudah beberapa kali diubah oleh XYL.


Untuk memulai pekerjaan itu, semua arsip/dokumentasi catatan saya baca ulang. Agar lebih cepat dan praktis, tampaknya saya harus menyesuaikan instalasi jumlah radials yang lebih sedikit ketimbang jumlah sebelumnya. Namun, instalasi baru hendaknya harus lebih terukur, efektif dan efisien dalam hal panjang dan jumlahnya.

Maka melalui korespondensi e-mail, saya menghubungi beberapa teman lama yang pernah menjadi mentor pembuatan antena TX vertikal 160m di Cinere. Mereka adalah Ken K2KW, Bjorn SM0MDG dan Rick DJ0IP.  Untuk menyegarkan ingatan, saya tulis pesan kepada mereka, sebagai berikut:    


I am about to rebuild my T-loaded tx vertival with Spiderbeam 18m fiberglass pole and a hairpin system as impedance matcher. My question is: how many ground radials to start with, pse?   

FYI, my vertical TX antenna is located in the 2nd-storey concrete deck/terrace (about 3,5m above the earth ground). I am planning to have less ground radials -but more accurately measured in the length and amount- than it used to be - which, I think, too many (almost 40 random-length-elevated wires for ground radials)

With existing radials system, my feedpoint impedance (without the hairpin installed) value is at around 12
Ω. Is it good? 

Gbr. 2. Bracket terbuat dari PVC untuk Sistem Hairpin pada Feedpoint Antena TX 160m

Tnx es 73 de Jo, YC0LOW


 On Wed, Oct 17, 2012 at 8:58 AM, Kenneth Silverman wrote:
Assuming you are keeping the elevated radials, I'd start with a minimum of 20.  Before you do, measure the impedance.  With the addition of ground  radials, you might see a change of the feed impedance and it would be nice to track it.

The goal with radials is more about density (distance between radials at the far end) then length, especially when you have short radials.  More short radials is better than a few long ones.  

12Ω is just where it should be!  A full sized vertical should be about 35Ω.  When you have a short top loaded vertical 10-25Ω is about right depending on configuration.  If you had a higher impedance (near or above 35Ω) that would indicate loss in the system and coupling to ground.  Sounds like your system is in good shape.  73. Kenny 

On Tue, Oct 16, 2012 at 5:39 PM, Björn SM0MDG wrote:
 Hi Jo, If you plan to use elevated radials I'd suggest 2 or 4 radials that are about  3 meters over ground (not critical).  I don't know how big the concrete deck is, but if you plan for radials laying on the deck I would do as many as possible and start with at least 16. I have a 2-elemet 40 meter vertical array and have 20-24 radials on the ground for each radiator. That works well, but still not perfect.
Another option is to check out the FCP, Folded Counterpoise Antenna, that  have been discussed on the Topband Reflector. I have ordered the transformer from Balun Design and plan to try this solution if time permits, but haven't been able to make it, yet.  http://www.w0uce.net/K2AVantennas.html
 Hope to hear you in the Stew Perry Warm-up this weekend!

On Tue, Oct 16, 2012 at 5:29 PM, Rick - DJ0IP / NJ0IP wrote:
 Hi Jo, Well for contests, Con DF4SA said he never use more than 8. I would say 12 to 16.  For home use, I would never use more than 32 because the return on  investment is very little above 16 radials. The more radials you use, the lower the feedpoint impedance will be. It is easy to match this with a hairpin match.
This is a simple coil of about 20 to 30 turns of thick copper wire about #12 or #10 wire gauge, wrapped on a coil diameter of about 3 inches. Shunt this coil across the feedpoint (the coax) and measure the SWR again. Then pull the coil farther apart and watch the SWR. Then push it together and watch the SWR. You will see that in one direction the SWR gets better.You might have to shorten the coil, or maybe even to add more turns.
 I don’t know how to calculate this.  I have only done it experimentally as described above. It is very easy and very quick. If your radials are on the ground and not elevated, measuring the exact length is almost a waste of time. With 12Ω, you'll need to address the problem.
A 4:1 UNUN would be a good way of doing this but you will need one with THICK wires because you have a lot of current at that point. A hairpin match is a much cheaper way of matching.  It will cost you only about $10 worth of thick copper wire.
73 Rick, DJ0IP

 Empat informasi data balasan cepat dari tiga teman di atas saya terima via e-mail. 

Rupanya tidak ada konsensus yang dianut oleh mereka untuk menentukan jumlah terbaik kawat radial untuk antena TX vertikal 160m. Isi masing-masing pesan dan/atau tips & tricks-nya dapat Anda baca secara utuh. Saya hanya akan meyimpulkan aspek-aspek kuantitatifnya saja, sebagai berikut:

Ken K2KW:          20 helai kawat tembaga, hairpin system
Bjorn SM0MDG: 16 helai, dengan UN-UN dan isolation   
                            transformer untuk folded counterpoise (FCP)*
Con DF4SA:          8 helai (QSP DJ0IP)
Rick DJ0IP:          12-16 helai, UN-UN atau hairpin system 

Rambut sama pirang, namun isi kepalanya berbeda-beda. Yang mana yang saya pilih? Stay tuned.
 
* Sistem FCP yang ditemukan oleh Guy, K2AV, memungkinkan hampir semua orang dengan lahan yang sempit untuk bisa beroperasi pada top band (160m). Saya pun tertarik untuk mencobanya dan sedang menyiapkan bahan-bahannya serta tulisan tentang sistem FCP dalam naskah terpisah untuk pembaca blog ini. Silakan check-back. 

28 September 2012

Penyesuai Impedansi UN-UN untuk Antena TX Vertikal 160m

Gbr.1. Home-made UN-UN, 2007.
Setelah beberapa hari mengamati kondisi propagasi pada top band dan mencoba sistem peralatan dengan cara mendengarkan dan memanggil DX pada saat-saat sun rise di Cinere, saya sadari bahwa antena tx tipe T-loaded, bik-sen (kawat vertikal 18m pada tiang fiber Spiderbeam) saya sudah tidak lagi ampuh pada band 160m. 

Tak satu pun stasiun DX reguler yang saya dengar menjawab panggilan saya. Padahal, biasanya, kinerjanya amat baik sehingga saya simpulkan bahwa justru antena saya telah berubah menjadi lebih buruk. 

Antena tx ini saya ini buat pada 2008. Lihat: http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2008/05/re-top-loaded-antena-untuk-tx-pada-160m.html. Jadi, memang sudah berumur apalagi dalam lima bulan terakhir - sejak saya dirawat di rumah sakit, Maret 2012- sama sekali tidak ada pemeliharaan

Antena TX yang bagus takkan berubah tanpa alasan-alasan yang jelas dan rasional. Ini toh bukan produk dunia gaib. Hanya bisa terjadi karena perubahan-perubahan alamiah dan/atau karena koneksi yang buruk. Saya meyakini itu sebagai bagian dari tantangan pada hobi ini. 

Dengan bantuan MFJ-259B Analyser, saya ketahui bahwa feedpoint impedance antena ini naik menjadi >50Ω . Tolok ukur nilai ideal pada sebuah antena vertikal pendek secara teoretis hanya akan dalam kisaran 10-30Ω. 
Gbr.2. Feedpoint dengan hairpin sebagai penyesuai impedansi, 2008
Segera saya copot bracket dan hairpin pada feedpoint yang sempat saya dokumentasikan dalam foto (Gbr.2, kiri) karena semua koneksi yang kasat mata memperlihatkan korosi yang parah bila dibandingkan dengan kondisi awalnya di 2008.


Namun, untuk proses perbaikan dan pemasangannya akan makan waktu yang lama. Apalagi kondisi kesehatan saya yang belum sepenuhnya pulih. Sebagai gantinya, saya harus cepat mencari sistem penyesuai impedansi jenis lain untuk antena ini.

Pada 2009, saya pernah membuat sendiri UN-UN  (UNbalanced-to-UNbalanced) 2:1 dengan kawat trifilar pada toroid Amidon FT261-40 yang skemanya saya peroleh dari buku Jerry Sevick, W2FMI (sk), terbitan CQ Communications, Inc. New York, 2003 (lihat Gbr. 3 dan Gbr.4). 
Gbr.3. Buku tentang Balun dan Un-Un
Gbr. 4. UN-UN 2:1, handling power 2 kW buatan sendiri 2009
Rangkaian UN-UN tsb sudah siap pakai sehingga, untuk mempercepat kesudahan rindu-dendam saya kepada top band, saya putuskan untuk menggunakannya. 

Dengan bantuan Leo, YD0NWU, pada 27 September 2012, pukul 22.30 WIB pekerjaan pemasangan diselesaikan di Cinere, Depok.

Alkisah, sejak Jumat 28 September 2012, subuh (WIB) saya sudah mengudara lagi pada 1,821.5 kHz, CW, dengan penuh rasa suka cita. 

Kenapa tidak? Coba bayangkan:  nilai feedpoint impedance (dengan tiga elevated radials sepanjang hampir 1/4 lambda) =25Ω. nilai SWR 1:1 didapat pada 1.900 kHz (sedikit melesat dari pada target frekwensi 1.825 kHz.). Mungkin ini diakibatkan karena adanya beda besaran sudut ketiga kawat sloping terhadap kawat vertikal sebagai akibat terbatasnya lahan di rumah. Untuk menggeser match ke frekwensi resonannya, saya berencana hanya 'memainkan'  ketiga kawat tsb. Saya tidak bisa lagi menambah panjang kawat vertikalnya.

Gbr. 5. Sketsa T-loaded tx antena dari Bjorn, SM0MDG, 2008
 Di kiri adalah Gbr.5, sebuah sketsa yang saya jadikan acuan untuk membuat antena tx T-loaded vertikal setinggi 18m. Saya peroleh dari Bjorn, SM0MDG, 2008 (klik untuk memperbesar)

22 September 2012

YC0LOW Kembali ke Top Band, 22 September 2012

2012/9/22 Jo, YC0LOW <yc0low@gmail.com> di OrariNews, menulis:

Alhamdulillah. Puji syukur!

Setelah vakum karena gangguan kesehatan, sejak turut berpartisipasi pada kegiatan YB8Y di Ohoiew, Maret 2012, mulai tadi pagi, usai Subuh (WIB), stasiun YC0LOW kembali mengudara di top band (160m, CW). Awalnya, saya grogi juga :-)
    
Saya memanggil CQ DX di 1821.5 kHz, dari 2145 UTC sampai 2215 UTC, dengan Elecraft K3, namun sayang propagasi pada band tidak 'terbuka'. Sehingga, sebelum puncak sunrise di Cinere (2243 UTC) saya QRT.


Transmisi stasiun YC0LOW sudah 'normal' (dengan linear amplifier Acom-1000, power output 400 Watts) kecuali fasilitas RX-nya, yaitu antena dual-loop K9AY dan single loop ala N6RK, yang belum sempat diperiksa oleh Leo, YD0NWU, yang datang ke Cinere, Jumat sore (21/9). TNX untuk bantuanmu, Leo.

Kondisi peralatan di hamshack yang belum rapih  (22 September 2012).

Semoga di akhir pekan ini, kedua fasilitas tsb (TX/RX) sudah bisa dirapihkan sehingga bisa enak main radionya lageeeeeee...

 

Dalam dua hari kemarin, saya dihubungi oleh OM Hendro, YB3LOJ, yang juga sedang siapkan stasiunnya untuk bekerja di top band. Semoga lancar, OM!

 2012/9/22 hendro s.joedho <hsjoedho@yahoo.com>, menulis di Orari News 
Alhamdulillah. Selamat OM Jo, semoga aktivitas setelah shalat subuh ini menuai hasil seperti yang diharapkan, tapi tentunya tetap harus jaga kondisi kesehatan. Semoga selanjutnya masalah RX yg belum selesai bisa diselesaikan segera.

OM Hendro -YB3LOJ juga semoga bisa segera menemani OM Jo sukses di
Top Band - semoga Hendro yg di Jakarta bisa  juga nanti. Amin. 73 es GL
hen-yc0qr


2012/9/22 Halim Dani <yc2tjv@yahoo.com> menulis di Orari News
Welcome back Bro...
Reborn, ya OM Jo
Salam
Dani, YB2TJV


2012/9/22 Hendro Supriyanto <yb3loj@gmail.com> menulis di Orari News   
Semoga lancar Om Jo,untuk saya masih tuning-tuning Antena dan semoga segera siap..
de YB3LOJ - Hendro 

 2012/9/22 JACOB.D.C SIHASALE <ye8xm@yahoo.com> menulis di Orari News   

Selamat Om Jo telah sehat dan dapat mengudara kembali.
salam

de YB8XM



17 September 2012

Hasil Akhir Stasiun-stasiun Indonesia dalam Kontes DX CQWW SSB, 2011


QSL image for YE1ZAW
Gbr. 1. Contoh Kartu QSL YE1ZAW yang didesain oleh Dani, YB2TJV.

Selamat atas peraihan skor Anda! 

YE1ZAW, klubstasiun Orari Lokal Subang, Jawa Barat (profilnya dapat dilihat pada QRZ.COM), yang dioperasikan (dalam kategori M/S, Hi-Power) oleh tim RadioLand dkk anggota Lokal Subang dari Gunung Malang, Subang, Jawa Barat telah membuat debut tersendiri karena belum setahun didirikan, telah mendapat sertifikat kontes internasional karena menduduki peringkat ke-4 di Oceania dan peringkat ke-1 di Indonesia (Gbr. 2, bawah). Sertifikat seperti gambar ini tiba di kotak pos Cinere hanya dua hari sebelum kontes CQWW SSB, Nopember 2012.

Gbr. 2. Sertifikat untuk YE1ZAW pada CQWW SSB, 2011
Pada kontes ini, perolehan jumlah DXCC-nya sedikit lebih unggul  dari perolehan YB1C, stasiun kontes Orari Daerah Jawa Barat. 

Insyaallah, YE1ZAW juga sudah bisa klaim 100 DXCC Award dari ARRL. Selamat.

Ayo, yang lain (juga) pasti bisa!

Jangan bersikap pasif atau - bahkan - negatif. Proaktif-lah. Lebih cepat, lebih baik.  

Tulis komentar Anda pada blog ini. Berguna untuk memberi semangat berkompetisi kepada para anggota Orari di Lokal Anda.

Data di bawah ini dipetik dari www.cq-amateur-radio.com. CQ Magazine, August 2012

Indonesia
 

Single Op, Single Txcvr
YB3OX A 394,064 844 60 116
YBØBCU A 55,970 210 57 88
YBØCOX 21 44,634 218 22 64
YB3XM A 29,151 135 23 56
YC1BTJ 7 38,142 195 23 55
*YBØMWM A 209,984 449 64 129
*YC8AHH 21 4,356 43 14 22
*YB2UTX 7 3,344 61 17 21


 Multi Op, Single Txcvr, Hi-Power
YB1C 1,564,800 1853 94 226
YE1ZAW 929,232 1087 100 224
YE3J 215,728 453 64 130


Multi Op, Two Txcvr, Hi-Power
YEØX 7,504,107 5107 137 396
YE2S 1,406,095 1558 120 241
 
Multi Op, Multi Txcvr, Hi-Power
YE2R 7,621,077 4801 153 446

Keterangan 
Band (A = all), Final Score, Number of QSOs, Zones, and Countries.
An asterisk (*) before a call indicates low power. Certificate winners are listed in bold. 

(All country terminology reflects the DXCC list at the time of the contest.)

01 September 2012

Beberapa Petunjuk (Tips) untuk Ikut Kontes



Disadur oleh Jo, YC0LOW, Oktober 1999, dari: Tips for Contesting oleh Bill, N4VJ / K4AAA, Randy, K5ZD, Walt, KN4T, Chas, K3WW, Cedrick, N9YXA, Doug, K1ZO.

Pra-Kontes
Bagian terpenting dari ikut kontes adalah menemukan keyakinan "saya harus mampu" yang akan memperlancar Anda dalam mencoba beroperasi sesuai batasan dari kemampuan dan pengalaman Anda. Setelah ikut kontes manapun, sering-seringlah mengingat bahwa "saya memang belum sepenuhnya berhasil. Namun, sekarang, akan lebih mudah bagi saya untuk mencoba lagi"
  
Di bawah ini ada beberapa petunjuk/tips untuk pra-kontes:
Ubahlah siklus tidur Anda secara berangsur-angsur dalam waktu satu atau dua hari sebelum kontes dimulai. Misal, begadanglah pada Rabu dan Kamis sebelum kontes agar Anda bisa tidur di Jumat pagi berikutnya

Periksalah daftar/check-list barang pada hari Jumat/sehari sebelum kontes, misal: makanan/minuman-ringan, alat-alat di sekitar meja operasi/hamshack dll

Hindari godaan untuk membuat proyek elektronik di hamshack sebelum kontes. Proyek-proyek seperti ini sering tidak berhasil tepat waktu sehingga akan memecah konsentrasi Anda ketika kontes dimulai.

Selaraskan jam dinding/jam komputer Anda sebelum memulai kontes. Kealpaan melakukan ini akan berakibat pada tambahan kerja untuk mengoreksi log. Pastikan, petunjuk waktu dalam UTC/GMT.

Bila Anda menggunakan software untuk kontes, atur dan cocokkanlah data files, konfigurasi dll. Pastikan nilai pertukaran laporan yang akan digunakan dan peralatan bekerja seperti yang dikehendaki oleh penyelenggara kontes.

Pemahaman terhadap gray-line yang berhubungan dengan kondisi propagasi adalah sebuah keharusan bagi seorang DX contester

Propagasi yang terbaik sering terjadi dari satu bagian dunia ke bagian lainnya di saat satu lokasinya berada pada waktu petang hari atau dini hari, waktu lokal. Dalam kasus komunikasi dua-arah yang terjauh, terutama pada low-bands, maka itu hanya dapat terjadi pada waktu-waktu yang disebut di atas. 

Ada beberapa alat bantu yang tersedia bagi operator untuk mengetahui dimana sedang subuh/dini hari atau dimana sedang petang hari. Salah satunya bermerk The DX EDGE

Pelajari petunjuk pelaksanaan tiap kontes. Ini berarti, kita harus tahu seperti apa pertukaran laporan dan angka/skornya. Arti selanjutnya adalah kita harus tahu strategi apa yang harus digunakan untuk memaksimalkan skor. Berapa lama Anda harus mengejar multiplier dan berapa QSO yang diperlukan agar kompetitif, dll.

Kajilah skor, multipliers dan prefix yang diperoleh di sekitar kawasan Anda. Bicara dan/atau tulisilah mereka untuk menemukan strategi mereka (tentu saja, mereka belum tentu mau menyatakannya kepada Anda). Mintalah copy dari log mereka untuk Anda kaji. Pelajari kemana mereka mengarahkan antenanya dan kapan itu dilakukan. Cari tahu band-band favorit mereka dan mengapa begitu. Mereka yang mengalahkan Anda selalu ada dalam posisi untuk mengajari Anda tentang sesuatu yang tak diketahui. Salah satu pelajaran berharga yang saya dapat datang dari sebuah stasiun low power dengan antena kawat biasa.

Pelajarilah lagi hasil kontes dari dua atau tiga tahun yang lalu. Siapa saja yang muncul, siapa saja yang terdengar di stasiun Anda. Anda pasti tahu di sub-band mana operator dari JA beroperasi di 80m, Anda harus tahu alokasi internasional terhadap 40m band. Anda harus tahu di mana alokasi untuk operator-operator VK di low bands. Daripada mencari-cari alasan mengapa kontes ini dan itu berlangsung secara tidak adil, sebaiknya Anda mempelajari bagaimana beroperasi/ikut kontes secara baik dan benar.

Equipment
Buatlah sistem pentanahan (grounding system) Anda dengan baik. Ground-lah segala sesuatunya untuk menghindari hum dan interference.

Sediakan beberapa pasang headphones cadangan untuk mengatasi gangguan - termasuk gangguan/tekanan pada daun telinga Anda.

Tempelkan kertas pada linear amplifier yang berisi petunjuk setting TUNE dan LOAD daan catatlah dengan baik setting tiap band. Sehingga tiap kali Anda berpindah band, tidak perlu terlalu lama melakukan tuning ulang (re-tune).

Bila beroperasi dengan dua transceivers, single op, saya menggunakan kunci ketuk (keyer) kedua pada radio no. 2. Jadi, terhindar dari pekerjaan mengganti switch dari radio #1 ke #2.

Gunakan CW keyboard yang bisa diprogram untuk ketukan CW sehingga di saat kontes, kedua tangan Anda tak perlu banyak bergerak

Usahakan agar selalu menyediakan antena kedua untuk tiap band.
Sediakan bangku yang nyaman bagi Anda di ruang operasi.

Sempurnakan stasiun Anda. Pelajari tentang feedline matching, antenna loss, VSWR, directivity dan gain. Untuk memahami itu semua, artinya Anda harus membaca, belajar/berlatih dan bereksperimen. 

Coba buatlah antena kawat, loops, slopers, Beverages atau low-noise receiving antennas. Antenna kawat adalah antena yang murah - tapi bukan murahan!

Pelajari transceivers yang Akan Anda gunakan dalam kontes. Tiap kenop/tombol pasti punya fungsi. Apa saja itu? Baca dan kaji service manual-nya dengan teliti. 

Bagi mereka yang dapat dengan cepat membuat setting SPLIT frequency , maka mereka akan lebih dulu memperoleh stasiun di band 40m. Bila Anda dapat memanfaatkan 100 memori pada perangkat Anda secara efisien, maka Anda akan dengan cepat pula mampu menarik perhatian stasiun lawan dalam jumlah yang besar pula.

Pasanglah filter-filter (bila ada). Gunakan Digital Voice Recorder (bila ada). Gunakan Digital Signal Processor (bila ada). Gunakan mikrofon yang baik. Atur/stel audio-nya sehingga menghasilkan suara yang jernih dan kuat- selama kontes.

Operasi
 Siapkan mental untuk berkompetisi pada level/kategori kontes yang telah Anda pilih.

Tentukan tujuan Anda untuk ikut kontes dan ingatlah tujuan itu selama kompetisi.

Jagalah diri Anda agar tidak mudah panik! Sadari bahwa suara yang terdengar dari stasiun lain bisa berbeda dengan apa yang kita inginkan. Begitu pula sebaliknya. Pengaruh QRM atau QRN dan propagasi bisa mengakibatkan para pemula kontes untuk salah menilai motif dari stasiun lawan. Jadi, perlu sikap penilaian yang positif agar Anda dan dia bisa sama-sama tersenyum ketika pertukaran laporan selasai dilakukan.

Bila Anda merasa bahwa sinyal Anda lemah dan panggilan Anda yang berulang-ulang tidak juga mendapat sambutan, periksalah apakah apakah pre-amp untuk penerimaan (rx) Anda bekerja dengan baik?

Bila Anda merasa sinyal Anda kuat karena tiap panggilan Anda segera disambut lawan, maka bila ada kesempatan di tiap band, lakukan panggilan "CQ CONTEST". Bila Anda tidak bisa memperoleh satu frekwensi yang kosong, atau hanya ada beberapa/tak ada yang membalas panggilan Anda maka lakukan cara search and pounce (S&P= cari dan temukan -Jo, YC0LOW).

Gunakanlah format pertukaran laporan yang bisa dipahami dengan mudah. Yang penting, ulangi penyebutan nama-panggilan Anda di akhir kontak.

Masukkanlah sebuah dupe ke dalam log kecuali hal itu akan memberi beban yang berlebihan bagi Anda. Bila Anda terpaksa menyatakan kontak yang tergolong dupe (dari: duplicate= duplikasi/pengulangan -Jo), lakukanlah dengan menyatakan terima kasih kepada lawan di akhir kontak. Janganlah 'menampar muka seseorang' di udara secara terbuka dengan cara-cara yang tak sopan, misal: dengan menutup jawaban lawan dengan memancarkan panggilan "CQ CONTEST" atau "QRZ?"

Dalam sebuah DX Contest, setelah 24 jam berjalan -- ketika perolehan menjadi lebih lamban dari pada sebelumnya -- periksalah dengan teliti negara-negara mana saja yang masih diperlukan. Buatlah daftar tersendiri agar mudah menentukan taktik berikutnya.
Buatlah daftar stasiun-stasiun yang sering terdengar dan yang sudah diperoleh di 6-band. Dengan itu Anda tak perlu memeriksa berulang-ulang

Bila tanpa alasan yang jelas Anda tak mendapat satu jawaban pun, berhentilah memanggil. Periksa output power atau SWR. Lalu, periksa apakah Anda tak sengaja beroperasi dengan SPLIT frequency.

Sampaikan "again" atau "your CQ Zone, please?" bila Anda inginkan dia menyatakan itu berulang-ulang

Buatlah panggilan CQ Anda semenarik mungkin. Hal ini akan membuat operator stasiun lawan ingin membalas panggilan Anda.
Katakan di akhir kontak: "thanks, YB0ZDC, contest", BUKAN: "QSL and good luck in the contest, QRZ from YB0ZDC", misalnya.

Bicaralah dengan cepat, seandainya ada QSB.

Arahkan antena Anda ke wilayah/kawasan yang diperlukan di saat yang tepat. Panggillah: "CQ, looking for KL7 and VE8".

Bila Anda memanggil stasiun lain dalam sebuah kontes, buatlah pertukaran informasinya sesingkat mungkin. Hal ini penting agar jangan sampai Anda kehilangan sesuatu akibat kondisi propagasi yang marjinal atau bahkan Anda kehilangan kontak akibat QRM dan QSB. Sebagai misal, pengulangan-pengulangan dalam contoh di bawah ini (oleh "B" yaitu KA11XXX) harus dihindari:
  • A: cq contest de K1VUT
  • B: K1VUT K1VUT de KA11XXX KA11XXX
  • A: KA11XXX 599 MA
  • B: K1VUT K1VUT de KA11XXX KA11XXX 599 599 MA MA
  • A: ur state?
  • B: K1VUT K1VUT de KA11XXX KA11XXX QSL QSL 599 599 MA MA
  • A: KA11XXX ur state ?
  • A: KA11XXX ur state ?
  • A: KA11XXX ur state ?
Sebuah contoh dari QSO yang sempurna adalah:
  • A: cq contest de K1VUT
  • B: K1VUT de KA11XXX
  • A: KA11XXX 599 MA
  • B: QSL 599 MA
  • A: ur state?
  • B: MA MA MA
Off Time
Bila beristirahat, berbaringlah di tempat yang terang karena cahaya. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah terbangun setelah istirahat sekitar 90 menit.

Janganlah menempatkan jam weker/alarm di tempat yang terjangkau. Taruhlah itu di tempat lain yang akan memaksa Anda untuk berdiri lalu mematikannya.

Ketika Anda sudah berdiri, nyalakan semua lampu agar Anda benar-benar terbangun.

by: Bill, N4VJ / K4AAA, Randy, K5ZD, Walt, KN4T, Chas, K3WW, Cedrick, N9YXA, Doug, K1ZO

Beberapa Petunjuk (Tips) untuk Ikut Kontes disadur oleh Jo, YC0LOW, Oktober 1999.