22 Maret 2011

VU4PB pada Band 160m

Sinyal VU4PB diributkan oleh para topbanders dari pantai timur AS dan Eropa, tadi pagi (WIB) karena sinyalnya sangat marjinal di sana.

Saya pantau di 1826.5 kHz, simplex, terdengar baik. Maklum, jaraknya cuma sekitar 2500 km dari Cinere. Saya cukup memanggilnya sekali saja dan langsung kami tukar laporan RST (2210Z). Keisengan saya tambahkan dengan mengirim pesan di ON4KST Chat-line "VU4 very easy!" supaya mereka makin ngeces.

Lima tahun lalu, saya sudah konfirmasi VU4AN/VU3RYC sebagai negara DXCC ke-98 pada 160m, CW. Lihat: artikel bertajuk "Bukan dari India, VU4AN/VU3RYC, Sabtu,, April 22, 2006 11:57 AM",
http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2008/02/bukan-dari-india-vu4anvu3ryc-sabtu.html

Saat itu aktivasi dari kepulauan Andaman/Nicobar diselenggarakan dalam rangka ulang tahun NIAR, organisasi amatir radio India, tergolong sukses dirayakan oleh para tamu operator/DXer internasional di sana dan di udara.

Kapan hari ulang tahun Orari bisa meriah seperti itu? Saya membayangkan, suatu saat itu akan terjadi di kawasan Raja Ampat, Papua. Konon, kawasan pristine itu sangat indah.

Pada 1823.5 kHz, sejak 2200Z, terdengar sinyal kuat dari YC1COZ memanggil DX sampai saat SR tiba,

NB:
Terima kasih kepada teman-teman yang telah menjenguk -dan berkomentar- di blog saya tentang "Transceiver Baru Elecraft K3 di Cinere".  Hingga larut malam hari kemarin saja, jumlahnya mencapai lebih dari 130 pageviews. Semoga bermanfaat!

2011/3/22 Tarunodjojo
Hi Om Jo,

Tadi pagi saya jg worked VU4PB tapi di 7003/40m..untung saja ga ada orong2 sekitar freq..jadi kalo di 160m banyak QRM, di 40m band CW banyak QRN atau orong2..hihi..

Salam,
Joy/YC0NSI



2011/3/22 Jo, YC0LOW mejawab:
Selamat OM Joy!

Sedikit koreksi tentang istilah QRN adalah gangguan alamiah. Kalau orong-orong yang Anda maksud, tentunya tergolong mahluk bernyawa (=QRM). Maaf, bukan menggurui.

Di 160m tidak ada orong-orong jahil. Mereka sudah jadi pecundang sebelum mulai berperang dengan QRN  :-))

73 de Jo, YC0LOW  

21 Maret 2011

Elecraft K3, Transceiver Baru di Cinere (Maret 2011)

K3 nangkring di atas Acom 1000 di hamshack YC0LOW, Maret 2011
"Transceiver apa yang sangat saya inginkan? Please stay tuned." demikian pertanyaan dalam pesan saya terdahulu (lihat http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2011/03/sejarah-transceivers-di-yc0low.html


Ini dia! Sebuah high-end radio: Elecraft K3 (lihat Gbr 1 dan Gbr 2).

Gambar 1. Panel depan Elecraft K3. Transceiver modern buatan AS yang telah diakui banyak pihak sebagai yang terbaik untuk LOW bands

Gambar 2. Panel belakang K3
Apa saja keistimewaannya?

Kalau kita mengambil referensi dari buku LOW band DXing oleh John ON4UN, edisi 5, maka transceiver buatan Elecraft, AS, inilah yang sedang naik pamornya. Dalam lima tahun belakangan ini- yaitu saat K2 diluncurkan ke pasar- popularitasnya menonjol dan telah menggeser merek-merek lain (terutama buatan Jepang). Seperti Icom IC-7800, K3 adalah transceiver yang punya fitur dual diversity RX. Spesifikasi main-receiver dan sub-receiver-nya adalah identik.


Kegunaannya? Bila Anda beroperasi secara split (frekwensi TX dan RX terpisah), sub-receiver akan memungkinkan Anda mendengarkan dua frekwensi tsb di saat yang sama. Biasanya, mutu penerimaan audio pada sub-receiver sebuah txcvr akan lebih rendah dari pada main-receiver.


Dengan fitur ini, Anda dapat mendengarkan sinyal yang tertangkap oleh dua antena RX yang diarahkan ke dua mata angin pada saat yang bersamaan. Audio output pada headphone stereo bisa disetel dengan memanfaatkan L dan R speakers.


Dalam pesan saya di blog ini, 17 Februari 2011, berjudul "Merek-merek  HF Transceiver  Favorit untuk LOW Band DXing", lihat: http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2011/02/merek-merek-hftransceiver-favorit.html jelas tertulis peringkat transceivers yang digunakan oleh para LOW band DXers. Namun, dalam survei yang sama di buku tsb, juga ada Tabel  2-7 "What is the Best Transceiver?" (Chapter 2, hlm 32), sbb:


Transceiver, 160m Total Group (166 respon, dalam prosentase):
- Elecraft K3, 61%
- Ten-Tec Orion, 18%
- Yaesu FT-1000 (D-MP), 10%
- Icom IC-1800, IC-7700, 6%
- Yaesu FT 2000, 3%
- Icom IC756, 3%


Anda juga bisa lihat tabel perbandingannya dengan beberapa merek transceivers pada http://www.elecraft.com/K2_perf.htm#Main%20RX%20Table 


atau Laporan uji-coba oleh ARRL pada http://www.elecraft.com/K3/K3%20QST%20prod%20rev%201.pdf

Reviews dari 130 orang penggunanya dapat dilihat pada 
http://www.eham.net/reviews/detail/6673


Untuk menghemat pengeluaran, saya memesannya dalam bentuk modular kit. Bukan factory assembled. Selisihnya bisa AS $ 250 sendiri! Untuk merakitnya, tidak diperlukan keahlian menyolder. Di YouTube banyak ditemukan video perakitan K3 yang rata-rata memakan waktu sampai 7-11 jam lamanya. Pedoman perakitannya lengkap dan sangat mudah diikuti oleh saya yang tidak punya latar belakang ilmu elektronika.


Modul-modul apa saja yang dipesan dan telah tiba dengan selamat di Cinere, 21 Maret 2011?


Untuk menghindari kesalahan fatal dalam memesan modul, saya lebih dulu berkorespondensi via email dengan beberapa teman top banders di AS dan Inggris. Saya memilih Bill, W4ZV, Dave W5UN dan Pres, N6SS. Ketiganya operator kawakan dari Amerika Serikat. Dari Inggris, saya pilih Ron, GW3YDX. 

Saya anggap mereka dapat memberi saran/petunjuk penting karena mereka adalah pengguna Elecraft K3.


Secara umum, inilah rangkuman saran-saran mereka untuk penggunaan DXing 160m, CW.
  1. Modul-modul K3 bisa dibeli lengkap tapi akan banyak menghabiskan uang. Sebaiknya, dilengkapi secara bertahap karena instalasinya akan sangat mudah (semacam konsep rumah tumbuh di sini -Jo).
  2. Komponen dasar pada modul-modul K3 sudah memberikan keunggulan untuk meredam derau pada topband. DSP-nya dual, 32-bit.
  3. Plot/kurva pada filter-filter RX 250Hz dan 400Hz untuk CW tidak banyak bedanya (lihat http://www.elecraft.com/K3/K3_8_pole_plots.htm Jadi, saya beli  hanya modul KFL3A-200Hz dan KFL3A-400Hz untuk CW.
  4. Modul utama K3/100
  5. Modul KXV3A untuk RX Antenna, IF Out dan Xverter Interface
  6. Modul K3SSKT, Hardware kit Stainless Steel (saran dari Pres, N6SS) yang akan membuat casing transceiver tahan karat (siapa tahu QRV di pantai -Jo).
Saran terbaik datang dari Ron, GW3YDX, pemilik Vine Antennas, UK, agar saya tidak memesan modul KAT3-F, automatic antenna tuner (US$ 339.95). Selain harganya mahal, Ron menyatakan bahwa linear amplifier Acom 1000 (barang tsb sudah tiba di Cinere, dua minggu lalu) akan secara otomatis memberi nilai SWR yang rendah.


Pemesanan dilakukan secara langsung via internet. Dukungan pelayanan dari bagian penjualan di Elecraft sangat baik. Mereka minta data secara lengkap untuk pencatatan pengguna K3 di seluruh dunia. Dan, selalu menginformasikan proses di pabriknya sampai dengan pengiriman udara via USPS yang insured dan trackable via internet.


Modul-modul untuk operasi moda SSB dan/atau digital, seperti microphone, filters dll, saya coret dari daftar karena sama sekali tidak berminat main di situ. Demikian pula dengan komponen kabel USB-to-Serial dengan FTDI chipset - yang sudah saya miliki, sehingga banyak penghematan yang berarti.


Bukankah peribahasa menyatakan bahwa hemat pangkal kaya?

Lihat juga  http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2013/08/saran-pembelian-modul-modul-transceiver.html