07 Januari 2011

Remote Antena RX Beverage ZL3IX untuk RX 160m

Atas permintaan saya, Greg, ZL3IX, topbander yang dulunya ZS5IX mengirimkan sekelumit informasi dan gambar-gambar tentang sistem remote antena RX yang baru didirikannya.

Saya sangat tertarik untuk mengetahui rancangan link antara QTH dengan controller-nya karena lokasi antena kawat jenis dual- Beverage-nya terletak 15 km (!) dari hamshack. Luar biasa.

Yang saya tahu, selama ini lebih banyak topbanders di luar negeri yang memiliki sistem antena RX dalam jarak jauh berkisar satu atau dua  kilometer saja. Untuk kendali jarak jauh itu, mereka terhubung (linked) dengan coax feederline atau pun jejaring internet/VPN. Namun, Greg menggunakan spektrum UHF.

Dia menggunakan Mercury RX module dan SDR buatan Australia (Gambar 1, bawah), sisi kanan. Board di sisi kiri adalah PIC Processor dengan chip CML FX469 untuk mengontrol dan menala RX. Ini membuktikan bahwa teknologi RX yang digunakannya sudah digital. Sistem RX yang analog pun sudah ditinggalkannya :-(

Gambar 1. Remote Controller ZL3IX

Gambar 2 di bawah ini adalah antena 2-way Beverage dari ZL3IX, mengarah ke 150 dan 330 derajat.

Gambar 2. Antena RX 2-way Beverage di ZL3IX
  Saya membayangkan, kalau saja proyek ini berhasil saya buat di sini, maka, kita bisa DXing di kamar hotel yang sejuk sementara antena RX berada jauh di pantai. Siapa yang mau coba?

04 Januari 2011

Sengketa Hak Cipta Sistem Antena RX 4 Square Array

Omong-omong tentang antena twin sloper Alpha Delta yang berhasil digunakan di YE2H pada topband, kalau tidak salah itu dibuat oleh DX Engineering (DXE), USA yang dimiliki oleh Tom, W8JI.

Dunia amatir radio -setidaknya di AS- baru saja diguncang dengan sengketa hak cipta sistem antena RX jenis 4 square arrays antara DXE dengan Hi-Z (pemilik Lee, K7TJR) dan Array Solutions. Ketiganya adalah nama-nama yang punya reputasi baik.

Proses pengadilan masih berlangsung di AS. Para amatir radio di negeri tsb terpecah menjadi dua kelompok: pro dan kontra dengan gugatan tsb.

Pada link di bawah ini dapat dilihat gugatan dari DXE
http://www.legalmetric.com/complaints/ohnd%205-10cv02806-1-1.pdf.

Sengketa berkait dengan hak cipta sistem pre-amplifiers RX-nya. Saya beruntung karena memiliki sistem tsb dari Hi-Z atas saran dari Bill, W4ZV. Dari beberapa reviews penggunanya, maka produk antena RX sejenis dari Hi-Z bisa mengungguli produk DXE (Gambar 1, bawah)

Seperti diketahui, harga produk DXE memang selangit, walaupun mutunya sangat unggul. Saat saya mencari antena 4 square array untuk RX, Bill menyarankan saya untuk berkorespondensi dengan Lee. Langsung saja dia siapkan pesanan saya karena dia ingin produknya dicoba di equatorial zone seperti di Indonesia. Harganya bisa lebih murah sampai 60%! Saking hebatnya kasus ini, website Hi-Z pun sudah ditutup oleh Lee, sang pendiri dan pemiliknya.  

All pictures in this article are of courtesy of Hi-Z Antenna, USA
                                          Gambar 2, Pengendali.

Namun, sayang hingga hari ini saya tidak mendapatkan izin menginstalasi antena tsb di kavling yang masih dikelola oleh perusahaan developer/pengelola kompleks perumahan saya. Padahal, setelah melalui beberapa langkah pendekatan dan penjelasan teknis (dengan gambar dan uraian tertulis) kepada pihak pengelola kompleks, mereka sudah setuju, namun akhirnya mereka berubah pikiran dan membatalkan keputusannya.

Kesalahan saya adalah karena jatuh sakit dalam beberapa minggu sehingga terlambat memproses izin lebih dini.

Kita lihat saja siapa yang akan menang perang. Saya bersimpati dengan Lee karena dia sangat attentive terhadap pelanggan seperti saya yang tak punya latar belakang teknik elektronika. Dia menuntun saya untuk membeli hanya produk yang penting darinya, tidak perlu membeli keseluruhan sistem. Itu sebabnya, saya sempat membeli joran pancing di Jl Toko Tiga, Glodok, Jakarta Pusat.

Mungkin, di lain kesempatan bisa dicoba di tempat lain selain di Cinere.