08 Februari 2008

Top Band (5/8/2000); Sabtu 5 Aug, 2000 11:08 WIB


Dua stasiun langka terdengar sinyalnya, yaitu: 6W/DK8YY dan FR/F6KDF/T, sejak minggu lalu QRV di top band. Mungkin ini merupakan pertanda dimulainya musim gugur. Saat berakhirnya masa hibernasi para top banders. Kehadiran dua stasiun tersebut di atas sudah dicatat di web cluster sejak beberapa hari lalu. Namun, hanya FR/F6KDF/T yang terdengar sangat lemah di Cinere pada 1823.5 KHz (2055Z). Pukul 2101Z, terdengar Anton, YB5QZ, memanggilnya di 1829 KHz. Konon, dia gagal karena terhalang oleh pile-up dari Eropa. Saya sendiri berhasil menjalin kontak dengan stasiun dari pulau Tromelin itu, pukul 2137Z di 7060 KHz). Beberapa stasiun dari Russia juga terdengar sedang ikut European Contest (UA4HEJ, 2016Z) dan lain-lain. Tapi yang sinyalnya paling menonjol (RST 589!) hanya RA4LW (2014Z) pada 1837 KHz. Hingga sun-rise tiba (2304Z) noise floor rata-rata 'hanya' S5.

Top band: ikut, ikut, ikut? Siapa takut...?

Trend 5 WPM, Selasa 11 Jul, 2000 11:43 WIB

Majalah CQ, edisi Juli 2000 menulis bahwa kecenderungan ujian kode Morse
berkecepatan 5 WPM (word per minute) telah mendunia. Penulisnya Fred, W5YI, seorang yang dikenal gigih untuk mengenyampingkan syarat kode Morse sebagai bagian dari mata ujian wajib bagi amatir radio di Amerika Serikat, memberitakan bahwa Inggris sudah memulai ujian 5 WPM
(1998). Negara-negara yang akan menyusul adalah Australia, Papua New Guinea, Finlandia, India, Norwegia, Pakistan dan negara-negara dalam European Community. Juga, negara-negara yang tergabung dalam CEPT dan mengaplikasi perjanjian lisensi CEPT (Eropa dan non-Eropa, termasuk Canada, Israel, Selandia Baru, Peru). Sebelumnya, negara-negara yang sudah definitif memberlakukannya: Inggris, Swedia, Amerika Serikat, Gibraltar, Afrika Selatan.

Kita tunggu saja apakah akan ada kebijaksanaan baru dari ORARI setelah Konferensi IARU Region-3 di Darwin, Agustus 2000.

4W, EAST TIMOR pada Top Band (160m)?; Senin 19 Jun, 2000 10:56 WIB

Bila rencana di bawah ini terlaksana, maka Timor-Timur akan menjadi negara tambahan bagi top bander Indonesia.

At 16:47 18/06/2000 Ohio/Penn DX Bulletin No. 466 wrote:

4W, EAST TIMOR. Plans for an early October 2000 East Timor operation concentrating on the lower HF bands are underway by Dennis, K7BV. Made,YB9BV, and a well known USA Low Band operator (identity will be announced soon) will join Dennis in this effort to make 4W available on 40, 80 and160 meters for over a week. Special antennas for the operation are being constructed at this time. QSL via KU9C. For up-to-date info, visit Dennis's. Web page at: http://www.qth.com/k7bv/

Re: Definisi QRM vs QRN; Rabu 7 Jun, 2000 02:21 WIB


Makasih om Jo atas infonya. untuk saya di Cilacap. Tampaknya saya tidak bisa bedakan antara qrm dan qrn dilihat dari penerimaan di radio saya. Hal ini karena lingkungan saya memenuhi syarat qrm seperti yang om Jo tulis karena di sini banyak pabrik, banyak kendaraan besar yang lewat, banyak rekan-rekan RAPI yang tidak memenuhi ketentuan dalam hal batas daya dan jenis antena, banyak juga orong-orong, ada stasiun fm resmi dan tak resmi, dan lain-lain. Tapi semua itu menurun aktifitasnya setelah pukul 15.00Z dan pada saat itu saya sudah beristirahat.

Saya sangat senang membaca tulisan om Jo di QSPyang baru. sekedar info (barangkali om Jo sudah tahu) bahwa yb2brw dan yb2uu adalah same person. sebelum 1998 beliau memakai yb2brw. saya sudah sampaikan juga ke beliau bahwa call beliau ada di QSP baru tulisan dari om Jo. beliau sangat senang dan ingat waktu qso dengan om Jo. saya dua kali mampir ke tempat yb2uu dan rasanya saya nggak pingin pulang kalo udah liat perangkatnya (saya pikir perasaan yang sama kalo saya juga bisa mampir ke cinere). Barangkali bermanfaat, email beliau di hhs@....73 de yd2mta.

Bung Rivai, terima kasih. Ya, saya tahu bahwa YB2BRW dan YB2UU adalah callsign dari orang yang sama. Tapi tetap saya cantumkan dalam tulisan saya karena yang masuk log QSO adalah nama stasiunnya. Mengenai perangkat keras di QTH Cinere biasa-biasa saja. Maklum, LOW budget station...

Definisi QRM vs QRN; Rabu 7 Jun, 2000 00:58 WIB

Definisi singkatan ”QRM” dalam kode-Q adalah gangguan derau (noise) yang disebabkan oleh perbuatan manusia (man-made noise). Isinya bisa macam-macam, mulai dari transmisi yang sengaja atau tidak disengaja sampai dengan efek ignition sparks dari busi kendaraan bermotor, interferensi dari lampu neon dan lain-lain. Sedangkan ”QRN” artinya adalah gangguan yang diakibatkan oleh gejala alam seperti static (misal, static noise akibat dari musim propagasi dan/atau thunderstorms). Contoh keduanya akan terasa makin jelas bila Anda dx-ing pada LOW bands.

Apabila kita pernah kehilangan sinyal stasiun lawan bisa jadi hal itu juga disebabkan oleh karena adanya faktor absorbsi RF sinyal dan/atau fenomena 'skip zone'. Semoga bermanfaat!

Top Band (21 Mei 2000); Minggu 21 Mei, 2000, 21:09 pm

Menanggapi simpang siurnya rilis berita dari pilots VK9WI (Willis Island, 4.863 km, 107 derajat ke timur Jakarta) tentang berakhirnya operasi hari ini, via internet, maka diperlukan kesabaran. Untungnya, siang hari WIB (0740Z), saya dapat informasi langsung dari operator VK9WI di 10m PHO bahwa mereka akan QRV di top band (160m) sejak saat sun set mereka. Ini kesempatan terakhir bagi saya untuk mendapat negara baru. Keruan saja jadwal berburu segera diatur. Saya tidur pukul 1230Z dan bangun 1830Z. Setelah meneguk teh panas, saya 'bekerja'. VK9WI muncul di 7041 KHz dengan mode CW. Pukul 1836Z kami bertukar laporan RST 599. Saya dengarkan dia terus selama sepuluh menit sampai dia QSY ke 3503 KHz up-2 KHz. Lalu, pada 1848Z kami saling jumpa dengan laporan RST 599. Jawabannya sama: bahwa akan QRV di top band. Saya dengarkan VK9WI membukukan banyak stasiun dari Eropa di band ini.

Setelah satu jam istirahat, saya dengar dia bekerja transceive pada 1831 KHz. Saat itu sudah mulai sun rise di pulau Willis. Sinyalnya kuat – mungkin karena fenomena sun rise enhancement. Penerimaan dia pun baik. Satu ketukan dari saya cukuplah baginya! Pada 1946Z kami baku-kirim RST 599 dalam sebuah QSO yang solid. Satu negara baru lagi telah diperoleh.

Top band: hanya kesabaran dan keberuntungan yang diperlukan

Re: Top Band (07/05/2000)

At 10:23 08/05/2000 +0700, Budi, YB0HD, wrote:
Selamat OM Jo. Tadi malam juga saya mencoba di 3.800 MHz tetapi saya kesulitan ada yang pakai di sana, jadi saya hanya dapat di 28 dan 14 MHz, saya akan coba pada band yang lain.

Selamat, OM Budi. Saya iri karena Anda berhasil di beberapa band sekaligus. Sedangkan saya hanya dapat di satu band.

Pada highbands saya amati sinyal mereka lemah ke arah Oceania. Menurut informasi pada website-nya, mereka sadar bahwa QTHnya memang terhalang oleh gunung ke arah tenggara. Pertengahan minggu depan, mereka akan membuat upaya khusus untuk melayani Ocenia.

Top Band (07/05/2000), Senin, 8 Mei 2000 03:18 WIB

Akhir pekan kemarin antena transmit saya pulih setelah seminggu rusak karena satu tiangnya rubuh diterjang angin. Kondisi propagasi penuh static noise, namun stasiun A52A (Bhutan) yang diincar memang sudah on-the-air pada top band, demikian informasi dari internet. Pada high bands, saya sudah dengar tapi tak bisa menembus pile-up.

Pagi ini saya bangun 2100Z. Sayup-sayup di 1827 KHz terdengar sinyalnya QSB
sedang memanggil CQ. Saya sengaja set daya pancar hanya 50W. Tak disangka, sekali panggilan saya langsung berbalas. Sang operator, Gary, NI6T, bahkan mengirim ”GM Jo". Pukul 2125Z kami bertukar laporan RST 559. Bhutan adalah negeri ke-79 bagi saya di top band. Memang, gampang-gampang susah...

Timor Leste - Entitas Baru DXCC, Selasa 14 Mar , 2000 02:58 WIB

OPDX Bulletin #452.1 menulis bahwa efektif 1 Maret 2000, Timor Leste (d/h Timor Timur) menjadi entitas baru dalam program DXCC ARRL, dengan prefiks 4WA-4WZ, 4W6. Bagi yang berminat mendapatkan izin beroperasi di sana, hubungi: Mr. Alain C. Moerenhout, Telecommunications Service, 405 East 42nd Street, Room S 1931B, New York NY 10017, FAX: (212)-963-3669.

Saya mencari kawan-kawan yang berminat untuk on-air dari sana. Siapa tahu kita bisa muncul lebih dulu dari pada ham non-Indonesia -- yang saya perkirakan akan berlomba-lomba ke sana untuk mengaktifkan kegiatan radio amatir.

Midnight Top Band (21/2/2000), Selasa 22 Feb, 2000 12:43 WIB

Stasiun V85AA terdengar memanggil di 1830.5 KHz sekitar 1230Z. Namun, karena saya sudah confirmed V85 pada 160m, saya tidak terlalu bergairah menjawabnya. Kalau selama ini saya lebih sering menulis tentang kondisi band pada saat sun rise, kali ini lain lagi.

Tengah malam (WIB, 21/2/2000). Setelah asyik ho-mo (hobi monitor) mendengar teman-teman ngobrol di 80m SSB, saya QSY untuk memantau top band. Terdengar Rex, ZL3REX, sekitar 7500 km dari Cinere, memanggil DX di 1827.5. Pukul 1736Z kami ber-QSO. Dia kirim RST 549 dan sebaliknya RST 559 QSB dari saya. Setelah itu, saya tidak mendengar dia melanjutkan panggilan. Pukul 1750Z terdengar RK3PA, sekitar 9000 km dari Cinere, pada 1829 KHz. Saya memanggilnya satu kali. Dia menjawab dengan "?" Tiga menit kemudian terjadilah QSO dengannya. Kami bertukar laporan RST 559. QSO ini menggembirakan, sebab sudah lama tak ada pembukaan propagasi 160m pada tengah malam, dan keduanya adalah jumpa perdana yang dipancarkan cukup dengan 70 Watt!

Top band: momen-momen berharga pada petang, malam dan subuh

Top Band (21/2/2000), ZK2CA, Senin 21 Feb, 2000 08:20 WIB


Setelah acara Dunia dalam Berita TVRI, saya nongkrong di depan transceiver. Top band (160m) sangat berisik. Static crashes level mencapai S9+ pada meter. Namun, tak ada pilihan lain. It's now or never untuk mendapatkan stasiun baru ZK2CA (op. Al, South Cook Islands, sekitar 9000 km, 108 derajat ke barat Cinere ) dalam operasi hari terakhirnya. Sebab, melalui internet, Al menyatakan akan QRV pada 160m, sejak 1500Z sampai 1700Z. Sinyalnya yang lemah dan QSB terdengar di Cinere sejak 1513Z pada 1828.5 KHz. Lima menit kemudian, terdengar lebih jelas, namun ada gangguan QRM (man-made noise) berupa harmonisa dari stasiun AM ilegal di Indonesia. Berdasarkan pengamatan terhadap QSO sebelumnya di band lain, Al adalah operator yang persistent. Dia bisa bertahan berjam-jam memanggil CQ. Namun, siapa yang bisa jamin pembukaan akan berlangsung lama? Singkat cerita, saya kirim RST 559 kepadanya pukul 1519Z. Saya tidak yakin apakah 160m QSO ini solid sebab saya tak dengar laporan RST balasan darinya karena – lagi-lagi - QRM. Pada 1547Z saya jelas mendengar ketukannya berisi readback callsign saya serta laporan RST 559.

Top band: pengalaman melakukan 'hattrick' dengan ZK2CA, pada band-band 40m, 80m dan160m, semalam!

Top Band (19/2/2000), Minggu 20 Feb, 2000 01:34 WIB

Keletihan badan dan hujan gerimis di Cinere membuat saya overslept selama tiga malam berturut-turut sejak 16/2/2000. Hobi jadi terbengkalai. ZK2CA yang QRV di top band (160m) luput. Walau masih ada peluang satu hari lagi, tampaknya kesempatan makin tipis karena tingginya level QRN di sekitar waktu sun set saya. Dini hari tadi, sejak 2130Z, terdengar OM0WR pada 1830.5 KHz bekerja dengan JA pada 1911 KHz. RSTnya cukup 549, QSB. Namun RST dari JA rata-rata 579! Pukul 2139Z muncul SM5BFJ memanggil cq simplex di 1829 KHz. Juga, UA0MF (2151Z, 1824). Keduanya diterima RST 559 dengan antena TX saya.

Seperti biasa, terdengar Mike, VK6HD, sejak 2100Z di mana-mana dengan sinyalnya yang kuat (dia dijuluki sebagai the Oceanian living beacon on top band). Lima menit setelah sun rise usai (2258Z) terdengar pula LA3XI calling CQ di 1823.

Top band: don't give up - even if at sun rise!

Alokasi Baru Frekwensi Top Band di Jepang, Rabu 9 Feb, 2000 14:22 WIB

Bila Anda pernah menjenguk Tabel Internasional Frekwensi 160m di website saya <http://www.qsl.net/yc0low/> maka di sana tertulis pada frekuensi mana kita bisa menemukan stasiun-stasiun Jepang (JA) pada top band (160m). Di Region-3 IARU, mereka hanya boleh beroperasi pada frekuensi 1.9 MHz. Konsekwensinya, stasiun non-JA harus memakai cara split untuk kontak dengan mereka. Namun, mulai 1 April 2000, JA top banders dibolehkan beroperasi di frekuensi baru, yaitu: 1.810 - 1825 KHz. Perubahan ini tentu menyenangkan hati semua operator JA karena mereka tak perlu lagi berdempet-dempet.

Saya membayangkan di akhir pekan, sebelum Maret 2000 usai, semua operator JA akan manjat menara untuk retune antena transmisinya.

PS: Di Jepang, 160m band hanya digunakan untuk mode CW.

Top Band (6/2/2000), Minggu 6 Feb 2000, 00:21 WIB

Walau kondisi propagasi tergolong marjinal, namun cakupan kawasan yang dapat terdengar lumayan luas. Pembukaan seperti semalam jarang terjadi di top band (160m) - apalagi di Jakarta yang tergolong black hole. Pukul 2155Z saya mendengar JA4LXY cq dx dan QSX 1828 KHz, 589. Lalu, UA0MF pada 1826 KHz, 2204Z, RST 549. Sepuluh menit kemudian, muncul VQ9DX pada 1829 simplex, 579. Dengan jelas saya dengar kontaknya dengan ON4WW pada 2218Z dan PA0KWP pada 2220Z. RST dua stasiun yang disebut terakhir hanya 449 di Cinere (berdasar pengamatan selama lebih dari tiga tahun terakhir, stasiun PA-land jarang terdengar di top band!). Pukul 2221Z muncul XZ0A di 1826.5 KHz. Tanggal hari ini merupakan hari terakhir operasi XZ0A dari Myanmar. Sejumlah 75.000 QSO telah dibukukan oleh tim ini. Dalam daftar top band log QSO-nya <http://getnet.com/~k7wx/160-1.htm> terdapat YB3OSE dari Mojokerto – untuk melengkapi dua "wakil" Indonesia lainnya: YB5QZ dan YC0LOW.

Top Band (5/2/2000), Sabtu, 5 Feb, 2000 01:13 WIB

Kondisi top band (160m) pada saat sun rise di Cinere lumayan baik. Pukul 2230Z, G3SJJ terdengar dengan RST 559 di 1828.5 KHz. Kedengarannya dia sedang ikut kontes. Stasiun senegeranya, G3ZEM, ada di 1832.5 KHz. Sinyal keduanya hampir sama kuat, namun G3ZEM lebih steady terhadap QSB. Kemampuan mendengarnya pun sangat baik. Dia langsung kirim ”?” usai saya melontarkan callsign saya - walau hanya satu kali! Pada 2235Z terjadi genuine top band QSO. Kuat sinyalnya memuncak sampai RST 569!

Sembilan menit kemudian, di 1828 KHz, terdengar UA4LMV memanggil dx. Eh, kupingnya sama baiknya dalam mendengar. Biasanya stasiun dari UA rada budeg. Pada 2243Z kami baku-tukar laporan. Dia berikan RST 569 sedangkan saya kirim 579. Selama itu berlangsung, pada 1826.5 KHz, XZ0A tetap bekerja dengan beberapa stasiun di Eropa (QSX 1831) yang tak bisa saya dengar. Data Indices 05 Feb dari KA6ING (21Z) SFI=168, A= 10, K= 4, MOD; QUIET.

Top band: sun rise makes it different...

Top Band (28/1/2000) Minggu, 30 Jan, 2000 3:00 WIB


At 19:00 29/01/2000 -0800, Handoko Prasodjo (sk) menulis di ORARI-NEWS:
Berita anda cukup menarik Pak Jo, karena kebanyakan dari kita tahunya hanya di 80, 40, 20, 15 dan 2m saja.

Yth OM Handoko, terima kasih. Sejak tiga tahun lalu, saya mulai dx-ing pada top band (160m) dan secara teratur pula saya kirim 'berita-berita' tentang top band di YBNET-LIST (sebelum ada ORARI-NEWS LIST). Tujuannya agar dapat menumbuhkan minat teman-teman dx-er Indonesia untuk terjun ke 160m DX. Belum tahu apakah pancingan itu berhasil, sebab hingga saat pesan ini ditulis belum ada muka baru dari YB-land pada 160m – band yang penuh tantangan itu.

Kalau Anda mau jenguk website saya (http://www.qsl.net/yc0low/), maka mungkin ada lagi bahan tentang HF dx-ing yang bisa dimuat di buletin yang Anda asuh. Untuk kemanfaatan bagi semua, silakan dikutip asal menyebut sumbernya.

Top Band (29/1/2000); Minggu, 30 Jan, 2000 12:23 WIB

Pada top band semalam, sejak 2000Z, di Cinere terdengar pancaran RU1AN (2038Z), I4JMY, RW2F (2035Z), UA6LV, VK6HD (2107Z), VQ9IO (2134Z), 9M2TO (2221Z), 9M2AX (2246Z) dan 9V1PC (2250Z). Sedangkan XZ0A bersimaharajalela dengan stasiun-stasiun Eropa sampai lima puluh menit setelah sun rise. Maklumlah, daya pancarnya 1K Watt dengan 4-square array untuk TX antenanya. Semuanya ikut kontes CQWW 160m CW.

Dari utara, juga terdengar sinyal kuat JA5EY (2036Z) dan JH4UYB (2222Z). Kesulitan utama bekerja DX dengan JA di top band -terutama saat kontes- adalah terbatasnya sub-band untuk mereka. Hanya 5 KHz saja. Padahal, di sana ada ratusan top banders! Peran antena RX dan filter DSP menjadi sangat berarti.

Bagaimana dengan kegiatan stasiun dari YB-land dalam kontes ini? Belum terdengar ada yang lain - setidaknya sampai semalam. Masih ada 'lowongan'. Top Band: adakah kaitan antara milenium dan propagasi yang membaik?

[* yang diberi tanda waktu Z (= Zulu/UTC) adalah stasiun-stasiun yang berhasil saya kontak]

07 Februari 2008

Top Band (28/1/2000); Sabtu Jan 29, 2000 06:30 WIB

Aktifitas dx-ing pada top band (160m) marak di pergantian abad - setidaknya sejak musim dingin tiba di northern hemisphere. Dari pemantauan, dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas di YB-land menurun. Hal sebaliknya terjadi di Eropa. Lebih banyak stasiun-stasiun 'baru' yang terdengar saat sun rise di Cinere. Pada 27 Januari 2000, terdengar G3SJJ (2153Z; 1830) dan G3KLH (2201Z; 1833.5 KHz). Nilai Readibility-Signal Strengh-Tone (RST) keduanya cukup kuat 579! Saya coba panggil mereka dengan daya 50 Watt. Namun, yang diperoleh hanya beberapa kali ketukan ”??”

Sejak 2200Z, hari ini, CQWW 160 CW Contest 2000 dimulai. Bagi yang ingin tahu top band, mungkin kontes ini baik untuk dipantau. XZ0A telah masuk log saya lebih dulu (2254Z). Namun, sayang VQ9IO luput. Club station dari Chagos Island ini disibukkan oleh panggilan dari Eropa. Sinyalnya hilang bersama kemunculan sang surya di Cinere. Kontes masih akan berlangsung sampai Senin pagi WIB. Top band: masih ada hari esok...

Sepuluh Aturan (rules) pada Top Band (160m)


Diterjemahkan oleh Jo, YC0LOW, dari 'DXing on the Edge, the Thrill of 160 Meters', Jeff Briggs, K1ZM, ARRL Publications, 1997.

Aturan #1 Saat stasiun DX sedang menjawab stasiun lain, janganlah Anda memanggilnya. Sebaiknya dengarkan dengan teliti. Cari tahu di mana frekwensi RX dari stasiun DX tersebut. Operator stasiun DX yang berpengalaman biasanya akan menyebar pile-up yang ada sekitar 1 atau 2 KHz (CW). Dengan mendengar baik-baik stasiun DX yang sedang bekerja, Anda telah memperbesar peluang untuk didengarnya karena Anda tahu kapan dan di mana stasiun DX tersebut mendengar. Juga, Anda segera dapat mengenali pola yang digunakan oleh operator stasiun DX. Yaitu, apakah dia pelan-pelan menaikkan /menurunkan frekwensi atau menganti pilihan dalam pile-up. Andalah yang akan tahu kapan saatnya untuk memancar - yaitu saat dia sedang mendengar.

Aturan #2 Dengarkanlah dengan baik. Mungkin stasiun DX tersebut mengubah frekwensi QSX-nya atau QSY. Bila Anda memanggilnya tanpa henti, Anda tak akan tahu perubahan itu. Tak bisa disangkal bahwa semua kontak bagus yang saya dapat dengan mudah adalah karena sayalah yang pertama mengetahui ada perubahan frekwensi QSX. Bila Anda memanggil tanpa henti, Anda akan menjadi orang yang paling terlambat mengetahui.

Beruntunglah mereka yang punya fasilitas QSK pada perangkatnya. Bagi yang tak punya, buatlah footswitch agar bisa mendengar di antara ketukan/panggilan dan hentikan pengiriman di saat stasiun DX mulai membalas.

Aturan #3 Anda dilarang memancar ketika stasiun lain sedang menjawab stasiun DX. Mengapa? Karena seorang operator yang baik akan memberi kesempatan kepada stasiun lain untuk menyelesaikan QSO-nya. Pancaran Anda yang berulang-ulang hanya akan mengurangi peluang Anda untuk kerja dengan stasiun DX tersebut sebelum propagasi berakhir. Nama permainan ini adalah DX, yaitu: kerja dengan sebanyak-banyaknya stasiun yang berada jauh - dalam waktu yang sesingkat mungkin. Bila kita terus-menerus memanggil, maka itu hanya akan memperlambat proses dan mengurangi kemungkinan untuk terselenggaranya sebuah QSO.

Jumlah stasiun DX tidaklah banyak dan hanya beberapa DXer yang tahu bagaimana melakukan tail-ending (menyela - dengan cara mengirim callsign di akhir transmisi stasiun DX - sebelum QSOnya dengan stasiun lain tuntas/sebelum dipersilakan --Jo) yang efektif sehingga tidak merusak pile up. Nasihat saya kepada stasiun DX dan para dx-er pada 160m: JANGAN melakukan tail-ending kecuali Anda benar-benar tahu apa yang sedang diperbuat.

Aturan #4 Pelajarilah dengan baik perangkat yang digunakan sehingga Anda tahu persis bagaimana menempatkan sinyal yang sempurna pada frekwensi. Artinya, tak hanya dalam melaksanakan penyesuaian (zero beating) pada suatu frekwensi untuk mendengar. Namun, lebih dari itu, yaitu: bisa untuk menggeser beberapa ratus Hz ke tuning frequency dari stasiun DX tersebut (lihat Aturan #1). Juga, janganlah memancar pada frekwensi DX tanpa henti karena hal itu hanya akan memperlambat dan menghilangkan saat-saat pembukaan propagasi yang berharga.

Aturan #5 Bila sumber-daya Anda untuk 160m sangat terbatas, fokuskanlah perhatian dalam hal antena penerima. Anda akan mendapat lebih banyak stasiun DX pada 160m bila memiliki 'kuping' yang baik dari pada punya 'mulut yang besar'. Sebab, menjadi alligator, yang tak bisa mendengar apapun pada top band, adalah sangat tidak produktif.

Aturan #6 Kirimkanlah nama panggilan (callsign) Anda secara utuh. Mengirim sebagian/penggalannya, hanya akan memperlambat segala sesuatunya pada top band (TNX, XV7SW).

Aturan #7 Ciptakan spacing yang baik dan konsisten ketika mengirim callsign Anda dalam mode CW. Ada banyak dx-er terkenal yang tak paham akan hal di atas. Mereka sering memutus ritme suara dengan jeda yang tak teratur. Ini akan membingungkan stasiun DX dalam meng'copy' mereka dalam QSB atau QRN pada 160m.

Sebagai contoh: W ..4ZV atau W4Z.. V , bila ketukannya demikian, maka dalam kondisi band yang buruk, kedengarannya akan sangat membingungkan. Untuk contoh terbaik, pelajari teknik memanggil pada 160m yang ditunjukkan oleh W3BGN.

Aturan #8 Bila ragu dengan siapa Anda sedang bekerja, maka ketuklah nama panggilan (callsign) stasiun DX tersebut. Bila Anda secara polos mengikuti Aturan #1, bisa jadi Anda akan kecewa, karena, sepertinya Anda telah mencatat stasiun DX yang langka - padahal tidak demikian. Hal ini penting dilakukan bila lebih dari satu stasiun DX sedang QSX (mendengarkan) di band yang sama (terima kasih 4S7RPG).

Aturan #9 Dengarkanlah laporan dari stasiun DX dan sesuaikan kecepatan ketukan Anda dengannya. Bila dia memberi laporan RST 459 dengan kecepatan 18 WPM, jangan membalasnya dengan 35 WPM! Sebagian orang menyatakan bahwa ketukan yang cepat adalah lebih baik ketimbang yang lambat untuk menembus QRN atau QSB. Saya pribadi tak pernah menjadikan ini sebagai persoalan. Namun, bila Anda ikuti apa yang ditunjukkan oleh stasiun DX, maka besarlah kemungkinan Anda untuk bekerja dengannya. Bila stasiun DX belum bisa membaca prefiks atau sufiks Anda, kirimlah HANYA bagian tersebut secara berulang-ulang. Misal: DE W4ZV, W4, W4, W4, W4ZV K atau W4ZV, ZV, ZV, ZV, W4ZV K. Penting diingat agar tetap konsisten dengan ritme ketukan (lihat Aturan #7) sehingga nama panggilan Anda dapat di-copy oleh stasiun DX dengan benar walau ada QSB dan/atau QRN (terima kasih, 4S7RPG).

Aturan #10 Dengar, dengar dan dengar! Bagi mereka yang masih ingin memanggil secara terus-menerus, saya sampaikan semoga berhasil. Anda mungkin akan memanggil lebih lama lagi setelah stasiun sasaran tercatat dalam log saya. Sebab, saya memaksimalisasi peluang yang ada sedangkan Anda meminimalisasikannya.

73, Bill W4ZV


Sepuluh Aturan (rules) pada Top Band (160m) , diterjemahkan oleh Jo, YC0LOW, 1998

Pertanyaan-pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Para Pemula tentang LOW Bands


Pertanyaan-pertanyaan yang Sering Diajukan oleh Para Pemula tentang LOW Bands

Di bawah ini adalah terjemahan saya atas tulisan Steve Lance Johnson, K0CS berjudul "Typical Low Band Beginner Questions" di Low Band Monitor (LBM) edisi Januari 1998.

Saya kira ini cukup menarik bagi kita di Indonesia yang ingin tahu lebih jauh tentang LOW bands (40m, 80m dan 160m). Selengkapnya dapat dilihat pada http://www.qsl.net/yc0low/. Semoga bermanfaat!

MENGAPA KINI TUMBUH LEBIH BANYAK MINAT UNTUK DXING PADA LOW BANDS?

Rata-rata DXer sekarang usianya sudah lebih dari setengah baya dan kebanyakan dari mereka telah berhasil mencapai sasaran dalam hobinya pada band-band High Frequency (HF). Bekerja DX pada band yang lebih rendah frekwensinya adalah suatu tantangan baru yang membutuhkan standar dan keahlian yang lebih tinggi dalam hal stasiun dan pengoperasiannya ketimbang apa yang diperlukan untuk bekerja DX di band-band HF yang tradisionil.

APA YANG HARUS DISIAPKAN UNTUK BEKERJA DX PADA LOW BANDS?

Milikilah buku "Antennas and Techniques for Low Band Dxing" oleh John Devoldere, ON4UN dan gunakanlah buku terbitan ARRL itu sebagai rujukan. Juga, periksalah callsign para amatir pada DXCC Yearbook terbitan ARRL. Temukan callsign mereka yang bekerja pada low bands. Bila ada yang dekat dengan lokasi Anda, cobalah berkenalan dan berdiskusi dengannya.


SASARAN APA YANG HARUS DITUJU PADA TAHAP AWAL?

Setiap DXer yang serius seyogyanya berupaya untuk memperoleh 5-Band DXCC
Award. Dari majalah CQ, ada 5-Band Worked All Zone (WAZ) yang juga penting bagi seorang low band DXer.

Tentu, jumlah negara DXCC yang sudah Anda miliki pada pelbagai band, akan merupakan indikator tersendiri akan keberhasilan Anda. Namun, Single Band DXCC Award pada tiap low bands (40m, 80m dan 160m) sebaiknya dijadikan sasaran awal.


MENGAPA BAND 160M DISEBUT SEBAGAI 'GENTLEMAN'S BAND'?

Istilah lama itu mengacu kepada Stu Perry, W1BB yang sangat dikenal di 160m band. Stu Perry adalah pribadi yang penuh gagasan dalam mempromosikan kerja DX di 160m di masa sebelum Perang Dunia kedua. Untuk tahu lebih banyak tentang dirinya, bacalah buku terbaru dari Jeff, K1ZM, berjudul "DXing on the Edge". Di Zaman ini, band 160m sudah sangat (lebih) ramai!

ANTENA APA YANG TERBAIK UNTUK BEKERJA DX PADA 80M DAN 160M?

Konsep antena yang terpenting yang diperlukan untuk bekerja DX pada low bands adalah sistem antena yang TERPISAH untuk fungsi-fungsi menerima (RX) dan memancarkan (TX). Dalam setiap diskusi tentang bermacam-macam antena pada low bands, agar selalu dibedakan antara antena 'receive' dan 'transmit'.

ANTENA TRANSMIT APA YANG TERBAIK UNTUK BEKERJA DX PADA 80M DAN 160M?

Urut-urutan jenis antena terbaik untuk TRANSMIT adalah:
1..
Full sized 4-Square Vertical Array (160m)
2.. N-Element Rotatable Yagi (80m)
3.. Full sized 4-Square Vertical Array (80m)
4.. Full Bobtail (80m dan 160m)
5.. Full sized 2-Element Array (80m dan 160m)
6.. Full Wave Delta Loop with 1/4 wave feed (80m dan 160m)
7.. Full sized 1/4 wave Vertical
8.. Inverted-L atau 1/4 wave Sloper
9.. Shunt Fed Tower (vertical)
10.. Inverted-V
11.. Low Dipole.

Akurasi dari daftar di atas akan berbeda-beda, tergantung pada hal-hal lain, seperti: lokasi dan bisa-tidaknya Anda mengikuti petunjuk desain secara sempurna.

Berbagai terbitan tentang antena amatir radio juga dapat digunakan sebagai petunjuk awal, namun carilah info sebanyak-banyaknya dari stasiun radio amatir yang beroperasi di 160m di dekat lokasi Anda . Dengan demikian, Anda akan mengerti lebih baik akan gambaran keadaan di sekitar.

MENGAPA KAWASAN DI SEKITAR MENJADI FAKTOR PENTING UNTUK BEKERJA DX PADA LOW BANDS?

Pada dasarnya, bekerja DX pada low bands adalah bekerja dalam suatu kawasan dekat/sekitar kita. Ketika Anda memanggil sebuah stasiun DX yang ada dalam pile-up, maka sebenarnya Anda sedang melakukannya bersamaan dengan operator lainnya yang berlokasi di kawasan geografis terdekat (bila ada --Jo).

Jadi, adalah penting untuk tahu siapa-siapa saja yang terbaik yang ada pada kawasan di sekitar Anda dan ketahui pula kelebihan-kelebihan apa saja yang dimilikinya dalam mencapai sukses.


BAGIAN APA YANG TERPENTING DARI ANTENA TRANSMIT UNTUK LOW BANDS?

Pada umumnya, antena untuk low bands didesain untuk memancar dengan polarisasi vertikal. Untuk itu, hal yang terpenting adalah sistem pentanahannya (ground). Dengan sistem pentanahan yang baik maka penampilan dan efisiensidari sistem antena tx Anda akan dapat diandalkan.

JENIS-JENIS ANTENA PENERIMA (RX) APA YANG SERING DIGUNAKAN?

Yang pertama, tentu saja, antena transmit (tx) Anda. Kemudian, antena small tuned loop, beberapa antena Beverage yang panjangnya berbeda-beda, serta jenis antena penerima eksperimental yang Anda buat sesuai dengan lahan yang ada.

Daya upaya untuk memperoleh 'receiving excellence' (mampu menerima pancaran
dengan baik/istimewa) adalah merupakan faktor penentu yang membedakan antara mereka yang hanya setengah-setengah dengan mereka yang sepenuh hati memilih bekerja DX pada LOW bands.

ANTENA PENERIMA (RX) APA YANG TERBAIK UNTUK BEKERJA DX PADA LOW BANDS?

Antena penerima terbaik adalah sekumpulan antena-antena penerima yang switch
kabel co-axnya digerakkan dengan remote control. Kebanyakan dari sinyal yang terdengar pada 160m - yang berasal dari sebuah stasiun tertentu – akan muncul berbeda-beda arahnya dalam hitungan menit. Jadi, untuk bisa berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan seperti itu, sebaiknya Anda memiliki beberapa pilihan sistem dan cara penerimaan.


TRANSCEIVER APA YANG TERBAIK UNTUK DIGUNAKAN PADA LOW BANDS?

Semua merek pesawat transceiver yang terkenal selama ini adalah baik, namun
kecenderungan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa Yaesu FT-1000 dan model-model berikutnya, adalah pilihan para pelanggan Low Band Monitor, seperti terungkap dalam survei tahunannya.

Pertimbangkan selalu beberapa hal di bawah ini bila Anda sedang merencanakan
pembelian sebuah transceiver untuk digunakan pada low bands:

*Adanya fasilitas inputs antena yang terpisah (RX dan TX)
*Bisa dipasangi filter-filter IF tambahan sehingga selektifitas CW dan SSB-nya tetap baik walau digunakan dalam situasi band yang kompetitif.
*Tentukanlah moda apa yang paling sering Anda gunakan (CW atau 75m SSB) karena beberapa merek radio dikenal tampil lebih baik hanya pada SSB atau hanya pada CW, ketimbang merek saingannya. Misal, untuk mutu audio SSB, Kenwood adalah terbaik. Sedangkan Icom lebih dikenal untuk CW.
*Kenwood TS-930SAT atau Icom IC-740 pun masih baik, namun kekurangannya adalah bahwa radio-radio tersebut tak bisa dihubungkan dengan komputer pribadi (PC) atau tidak se-fleksibel model-model baru dalam hal pergantian band.
*Feature yang istimewa seperti DSP atau Band Scope akan membuat performa menjadi lebih bagus dan dalam situasi tertentu bahkan mungkin akan sangat mendukung kegiatan Anda dalam berDX pada low bands.
*Preferensi terhadap merek-merek radio tertentu di tempat Anda berada, juga merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan- ingat, semua merek pesawat transceiver utama adalah baik. Misal, bila para low band DXer di tempat Anda telah sukses dalam menggunakan Ten-Tech Omni VI, dan Anda mendapatkan banyak fakta-fakta bagus lainnya tentang merek tersebut, maka tempuhlah jalan yang sama dengan mereka.
*Pertimbangkanlah untuk memiliki dua buah transceivers. Tak ada transceiver yang dapat bertahan selamanya, dan transceiver cadangan yang lebih murah harganya akan mengurangi kecemasan Anda ketika transceiver utama sedang diservis.

Memang, tak ada barang lain yang lebih berharga untuk dibeli dari pada sebuah pesawat transceiver HF, karenanya Anda pasti akan memeliharanya dengan baik, setiap hari!

Catatan tambahan dari Jo, YC0LOW:
Di luar rangkaian terjemahan artikel ini saya akan kirim terpisah ke maillist tulisan Earl, K6SE (sk), yang berisi peringkat hasil uji-cobanya terhadap kinerja transceivers yang ada di pasar, khususnya pada LOW bands. Stay tuned!

AKSESORI APA YANG BERMANFAAT BAGI STASIUN KITA?

Perlu-tidaknya aksesori bagi tiap stasiun akan berbeda-beda, tergantung pada lokasi Anda dan hal-hal lain yang ada di sekitarnya. Bila Anda punya menara yang tinggi dan lahan yang luas maka pasti tak banyak aksesori yang diperlukan. Namun, bila lokasi Anda ada di tengah kota yang padat, maka Anda akan perlu banyak alat-bantu.

Banyak dari LOW band DXer berpengalaman akan bisa menceritakan kepada Anda
agar supaya lebih banyak berkonsentrasi pada pekerjaan-pekerjaan yang berkait dengan antena dari pada aspek-aspek lainnya sehingga lebih bisa mendapatkan hasil terbaik pada LOW bands.

BERAPA UKURAN PANJANG DAN TINGGI YANG TERBAIK UNTUK ANTENA (rx) BEVERAGE?

Panjang minimum untuk penampilan yang cukup baik adalah sekitar 290 ft. Bila
Anda punya lahan yang lebih luas, cobalah dengan kepanjangan 580 dan 880 feet. Tinggi optimal dari permukaan tanah akan berbeda-beda, tergantung pada lokasi Anda. Jadi, cobalah bereksperimen dengan bermacam-macam ketinggian antena (rx) Beverage.

KAPANKAH MUSIM LOW-BAND ITU?

Musim low bands adalah 365 hari dalam setahun - 24 jam sehari!

Namun, para low band DXer di Amerika Utara biasanya akan mulai beroperasi pada musim gugur dan mengakhirinya pada tibanya musim semi sehinga terhindar dari noise atau kerusakan peralatan akibat banyaknya sambaran petir di musim panas. Newsletter Low Band Monitor (LBM) menetapkan musim tahunannya dimulai pada September dan berakhir pada Maret.

APAKAH LINEAR AMPLIFIER DIPERLUKAN UNTUK BEKERJA DX PADA LOW BANDS?

Bila Anda mukim di kawasan midwest Amerika Serikat (distrik-distrik 5, 8, 9 dan 0 -Jo), maka sinyal Anda di Eropa akan berkurang sekitar 32dB ketimbang sinyal dari stasiun-stasiun di pantai Timur AS. Dalam situasi seperti itu, adanya penguat daya (linear amplifier) akan sangat berguna. Namun Anda selalu dimungkinkan untuk ber-QSO dengan daya pancar nominal sepanjang propagasi memungkinkan.

Dan tentu saja, bila lokasi Anda tergolong baik dan kinerja antena transmit Anda efisien, maka Anda akan selalu berhasil.

Catatan dari Jo, YC0LOW:

Sejak February 2006, saya mendirikan antena jenis inverted-L yang merupakan bagian dari kegiatan eksperimentasi antena transmisi, yang juga meliputi: antena penerima coax-loop dan pembatasan daya pancar maksimum 100 Watt pada Top Band (160m).

Saya ingin sampaikan bahwa dengan kategori LOW power ini, terjaring 96 buah
QSO. Diantaranya 25 negara DXCC seperti: JA,OM,DL,OK,RZ,YB,LY,UA, ZL, VK, T8, ES, OH, SP,I,OZ,LA,EA8,VR,VU4, 9M6,9V1,YL dan SM (status s/d tanggal kirim pesan email ini ke maillsit Orari-News).

Suatu bukti kuat bahwa "there's (also) a good life with LOW power". Bukan
hanya 'life is too short for QRP/low power..."

MENGAPA STASIUN-STASIUN DX PADA 80M SSB SERING MENGGUNAKAN M.C. (master of ceremony), ATAU LIST TAKER (NCS -Jo)?

Tradisi seperti ini berasal dari Eropa. Pada awalnya peran MC dan/atau NCS digunakan untuk mengurangi interferensi yang diakibatkan oleh "pile-ups" dalam sub-band SSB yang sempit pada 80m.

Disayangkan, metode ini berlanjut, bahkan, sepertinya sekarang, cuma dengan cara ini seseorang bisa memperoleh negara-negara DXCC tertentu di 80M band, SSB, karena banyak stasiun-stasiun DX yang lebih menyukai cara beroperasi seperti itu.

MENGAPA STASIUN-STASIUN DX YANG BEROPERASI DENGAN CW SERING MENYATAKAN 'LISTEN UP' (SPLIT atau QSX UP)?

Faktor propagasi dan kemampuan seseorang untuk menerima kode Morse akan selalu berbeda dalam hitungan menit demi menit. Bila itu terjadi dalam sebuah pile-up, maka ritme pile-up tersebut menjadi tak terkendali dengan baik, dan stasiun-stasiun lain akan tak henti-hentinya memanggil justru ketika stasiun DX sedang memancar.

Dengan cara 'listen UP/split/QSX', gambaran kekacauan seperti di atas bisa
dihindari.

MENGAPA BEBERAPA DX-PEDITION TIDAK BEROPERASI PADA LOW BANDS?

Ukuran besarnya antena serta rendahnya 'QSO rate' membuat operasi stasiun DX
pada low bands kehilangan kesempatan untuk memaksimalkan efektifitasnya. Ingat, DXer
pada low bands adalah segmen kecil dari jumlah keseluruhan populasi DXer -mungkin hanya 1500 sampai 2000 orang saja di seluruh dunia yang berminat pada low bands.

Bila Anda berhasil berQSO dengan sebuah stasiun DXpedition pada low bands,
berikanlah tambahan sumbangan untuk bukti bahwa Anda menghargai upaya mereka.

MENGAPA "LOW BAND MONITOR" MEMUAT DX SPOTS PADA BAND 40 METER?

DX spots pada band 40 m dimuat utuh karena band ini seringkali menjadi suatu
petunjuk akan adanya kegiatan atau baiknya propagasi pada band 80 m dan 160 m.

Band 40 m juga akan selalu dipenuhi dengan stasiun-stasiun DX yang istimewa bagi para low-banders - apalagi ketika propagasi pada band-band 80 m dan 160 m sedang buruk.

MENGAPA ADA BANYAK "RADIO HOGS" PADA LOW BANDS?

"Radio Hog" adalah julukan berkonotasi buruk bagi seseorang yang memanggil setiap stasiun DX pada band tertentu, tanpa peduli bahwa sebelumnya dia telah berQSO dengan stasiun tersebut. Golongan ini juga punya kecenderungan untuk selalu memanggil CQDX di saat sedang ada pembukaan pada low bands.

Tingkah seperti ini biasanya diperlihatkan oleh mereka yang merasa bahwa kegunaan stasiun dan kenikmatan beroperasi didasarkan pada banyaknya jumlah QSO pada low bands, bukan pada KWALITAS kontak DX pada tiap band. Saran saya pribadi bagi mereka yang baru mulai pada low bands adalah:
SELAMA BEROPERASI PADA PERIODE BIASA:
*Hanya memanggil stasiun DX yang diperlukan untuk DXCC Countries atau CQ Zones
*Bila Anda mukim di Amerika Serikat, janganlah memanggil CQDX pada low bands
*Jadilah pendengar yang disiplin - itulah warga DX yang paling baik.
SELAMA KONTES-KONTES DX:
*Panggillah tiap stasiun DX yang terdengar dan yang tak terdengar
*Bila Anda menemukan frekwensi yang kosong, gunakan untuk memanggil DX. Bila tak ada frekwensi kosong, tetaplah memanggil CQDX.

Cara beroperasi seperti di atas adalah suatu keseimbangan yang terbaik antara menjadi mangsa atau pemangsa - cobalah menjadi keduanya

Ringkasan Survai Top Band (160m) DX di Indonesia, Desember 1999


Pada Juli 1998, saya melakukan survai kecil tentang sejarah, apa, siapa serta bagaimana kegiatan dx-ing pada top band (160m) di Indonesia
Pengantar survai dan/atau kuesionernya saya kirim ke beberapa mail-lists seperti: Top Band Reflector, DX-List, YBNET-L dan lain-lain. Namun, respon yang diperoleh sangat rendah. Mungkin penyebabnya karena sedikitnya jumlah DX top bander di YB/YC land.  
Hal yang menggembirakan adalah, saya mendapat respon antarbangsa dari Amerika Serikat, Australia dan Bulgaria, via e-mail. Untuk semua itu saya sampaikan terima kasih.
Sebagian penanggap dari luar negeri adalah mereka yang pernah bermukim di Indonesia dan mengoperasikan top band DX. Ada juga di antara mereka yang pernah menerima kartu QSL 160m dari Indonesia. 
Catatan terlengkap saya peroleh dari Mike, VK6HD, kemudian Bob, W7TSQ dan Val, LZ2CJ. Beberapa teman di Amerika Serikat, bahkan, membantu saya untuk membongkar arsip packet cluster mereka sejak 1980! Mereka sependapat bahwa aktivasi band 160m di Indonesia masih tergolong rendah.
Survai sampai Desember 1999 membuktikan:
  • Dari tiga belas kuesioner yang dikirim kepada operator YB/YC, saya hanya menerima satu balasan dari Anton, YB5QZ di Pekanbaru. Terima kasih.
  • Sejak 1981, hanya tercatat sembilan belas stasiun YB yang pernah muncul pada 160m DX
  • Hanya ada tujuh operator Warga Negara Indonesia (sampai dengan Desember 1998). Dua belas lainnya adalah WNA (11 warga Amerika, 1 warga Jerman: YB1AQS, Bandung).
  • Stasiun Indonesia pertama pada 160m yang dicatat oleh Mike, VK6HD, adalah: YB7AAU, 28 Januari 1978
  • Stasiun WNI pertama yang tercatat adalah YB0JH operator: Adrian (12 Juli 1986).
  • Sejak 1981, wilayah panggilan (call area) di Indonesia yang tak pernah tercatat muncul pada 160m adalah dari wilayah 4 (Lampung, Sumatera Selatan dan Jambi).
  • Yuswirman, YD8QYM, di Manado menyatakan minatnya bekerja DX 160m kepada Bob, VE7BS, melalui korespondensi surat (1986). Tak ada kabar lanjutan.
  • Saya pernah membaca di Buletin ORARI (maaf saya lupa catat nomor edisinya) diperoleh keterangan bahwa mendiang Adrian, YB0JH (sk) adalah operator WNI pertama yang berhasil claim 100 DXCC Countries pada 160m. Apa betul?
Selain data tersebut, saya mencatat sejak 1997 cukup banyak stasiun YB/YC yang beroperasi pada top band. Mereka telah mengudara dan masuk log saya. Saya percaya bahwa stasiun mereka bukanlah cloud warmers walaupun tidak semuanya top band dx-er.
Terima kasih kepada dua puluh lima orang amatir radio Indonesia - dan stasiunnya- yang telah memberikan saya kesenangan tersendiri dalam ber-QSO dan bertukar kartu QSL. Saya berharap agar jumlah peminat band yang sulit dan langka ini akan bertambah dan menyebar ke daerah lain di Indonesia.
Satu-satunya konfirmasi dari call-area 8 pada 160m

Stasiun-stasiun itu adalah: YB0ARA/9 (Timika); YB0AI (PHO); YB0BAQ; YB0DO (sk) (PHO);YB0HD (PHO); YB0JAX; YB0RX (sk) (PHO);YB0UNC; YB0ZDC; YC0DJH; YC0FFC; YC0TOT; YE0AX; YB1AQS (Bandung); YB1JX (PHO, Bogor); YB2BRW (Semarang); YB2PBX (sk) (Solo); YB2UDH (Magelang); YB2UU (Semarang); YB5QZ, (Pekanbaru); YB8ZY (Dxpedition Pulau Tukang Besi); YC0BYT/1 (PHO, Cirebon); YE2B (PHO, Baturaden); YF1OO (Bogor); YE1ZI (Ujung Kulon).

 Bila masih ada data tambahan yang ada pada Anda, silakan dikirim ke saya untuk pemuatan (update) di website saya. Semoga survai ini bermanfaat bagi para peminat top band (160m) di Indonesia.  

Tnx es 73 de Jo, YC0LOW, Desember 1999.

Untuk tambahan callsigns, klik:
            http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2011/08/top-band-di-indonesia-riwayatmu-dulu.html