03 November 2011

Analisis Primitif Kinerja Antena RX Tipe Reversible Beverage di RadioLand

Pesan tentang reversible Beverage di bawah ini saya kirim ke teman-teman tim RadioLand. Namun, untuk dokumentasi dan manfaat yang seluas-luasnya bagi pembacanya, saya muat pada blog pribadi ini.

Untuk kejelasan, saya telah melakukan perubahan-perubahan seperlunya. Selamat membaca! Tnx es 73 de Jo, YC0LOW.

RadioLanders,
Silakan klik tautan di bawah ini utk mengtahui betapa beruntungnya kita bisa mendirikan reversible Beverage di Gn Malang, Ciater, Subang, Jawa Barat. Perhatikan kolom beamwidth.

http://www.hizantennas.com/receiving_antennacomparison_char.htm


Panjang  kawat twin tipe WD-1A yang existing di RadioLand adalah 256m = 839.9 ft. Ini melebihi panjang Beverage 500ft = 152m, beamwidth = 80° yang saya jadikan acuan (lihat Tabel Perbandingan dari Hi-Z Antenna yang mengukur dengan asumsi sudut elevasi 20°).

Menurut cara berhitung saya yang primitif, besar sudut beamwidth dari reversible Beverage #1 di RadioLand adalah 74°. Besaran sudut tersebut saya dapat dari equation sebagai berikut:

Diketahui:
Axis arah kawat yang dipasang pada 2010, ditujukan ke true North/Utara: 0°. Hasilnya:

  • Jepang, QTF 29°, penerimaan amat baik. 
  • Sedang memantau sinyal 160m. Foto Yoyon YB1CCF
  • Eropa, QTF 315°, penerimaan amat baik. 

Tapi, pada saat menggunakannya, sehari setelah kontes CQWW SSB 2011 usai, dari RadioLand, saya kehilangan kesempatan mendengar stasiun TL0CW dari Afrika (QTF 270°)

Padahal, saya bisa copy dengan jelas hampir semua sinyal dari stasiun EU (QTF 315°) dalam pile up-nya
 

Jadi:
315
° (arah ke Eropa) + 45° = 360° (= North 0°, arah antena RX sekarang).
 

0°+29° = 29° (arah ke JA-land)
 

Beamwidth = 45° + 29° = 74°
 
Berdasarkan referensi pada Tabel Perbandingan dari Hi-Z, maka dapat disimpulkan - setidaknya - dua hal:


1. Sudut beamwidth menjadi lebih kecil karena kawat reversible Beverage di RadioLand adalah lebih panjang dari pada Beverage 500ft (pada Tabel).


2. Gain menjadi lebih baik dari  -5.3 dBi


3. Relative Directivity Factor/RDF-nya pun lebih baik dari 9.0

Bener gak sih cara gue berhitung? Sotoy, yeee...?




5 komentar:

Anonim mengatakan...

Hmm,,, Udah disimak kok masih gak mudeng ya,, kalau begitu aku baca lagi biar dong,,

Jo, YC0LOW, pemegang award DXCC dari ARRL pada 5 band mengatakan...

Mas, terima kasih sudah membaca dan mengirim komentarnya.

Analisis yang saya muat amat sangat berlandaskan tabel/chart perbandingan antena RX dari Hi-Z (klik tautannya).

Selebihnya hanya hitungan dasar seperti kita menggunakan sebuah rotator untuk menggerakkan antena TC jenis Yagi

Anonim mengatakan...

Dicopi Om jo,, Dari paparan "Beamwidth = 45° + 29° = 74°" Ini kategori lebar utk RX, fakta UE dan JA Land yng ada ditimur terdengar dengan baik,, Hahaha Aku juga Sotoy kok Om Jo,, Belum baca referensi hitungan-2an Bavare Ant,, Lanjuut Om Jo,, Semenjak Blog ini ganti Template pada kolom komentar di buat Open siapapun bisa ikut komentar atau berinteraktif dgn Om Jo lewat jalur Annonim seperti yg saya lakukan ini,, de yc2www salam.

Jo, YC0LOW, pemegang award DXCC dari ARRL pada 5 band mengatakan...

Lha, sampeyan yo, mas Hari?

Iya, walaupun 74° itu masih tergolong lebar, tapi sudah membuat hidup sebagai topbander menjadi lebih berarti, bila sebelumnya beamwidth dengan omni vertikal TX adalah 360°. Ya toh?

Beamwidth bisa dipersempit dengan a.l: memanjangkan kawat Bev. Tapi, saya kawatir menjadi budeg kalau off-target 25° saja. Jadi, kita "kelonan" saja dulu dengan ukuran yang sekarang. Kebetulan derau di RadioLand amat rendah.

Kapan sampeyan dolanan dengan teman-teman republik DIY ke Ciater, Jawa Barat, Indonesia? :-))

73 de Jo

Anonim mengatakan...

Tks,, Untuk tawaran dolan ke RadioLand Ciater Om Jo,, melihat foto foto lokasi RadioLand yg diposting di Blog ini tambah bikin tertarik buat dolan ke Ciater,,hhh

Besok pada CQWW CW, Rekan-2 Jogja akan mengudara dari STN Om Wanwan Solo, for Top Band sudah terpasang DeltaLoop tapi blm kita coba jadi belum bisa cerita Om Jo.