01 Desember 2010

Bencana di Cinere. Tiang Spiderbeam Patah.

Cinere, Senin, 29 Nopember 2010. Sekitar pukul 1130 WIB, mendapat pesan singkat via telepon dari asisten di rumah bahwa baru saja terjadi hujan dan angin ribut di Cinere. Kondisi tersebut sangat singkat, hanya tujuh menit saja. Isinya: "Pak, tiang antena patah karena angin puting beliung yang kencang." Gambar 1. Tom, asisten rumah bergaya di teras lantai dua, di depan tiang patah


Pesan telepon diterima ketika saya dalam perjalanan di sekitar Pondok Indah Mal menuju kantor saya di kawasan Cirendeu, Tangerang. Di atas mobil tua, saya memang melihat awan gelap di selatan dan hujan gerimis di jalan raya.


Menyadari bahwa pada hari itu acara saya cukup padat, maka pertanyaan utama saya kepada sang asisten di rumah adalah "Apakah ada yang celaka?". Jawabannya: "tak ada". Saya juga bersyukur bahwa sistem matching pada feedpoint tetap utuh. Tali nilon dan tembaga, tidak ada yang putus


Setelah didirikan sejak Mei 2008, tiang fiber glass Spiderbeam, panjang 18m, gugur dalam tugas - setidaknya berhenti berfungsi untuk sementara waktu untuk menyangga kawat antena TX vertical loaded untuk 160m band. Selasa keesokan harinya saya sempat melihat sendiri kerusakannya (lihat gambar-gambar di bawah ini).                Gambar 2. Patahan terjadi di elemen ke-6, sekitar 7,5 meter dari bawah



            Gambar 3. Patahan terjadi bukan pada titik sambung melainkan pada badan elemen


Terus terang, saya sedih karena saya akan luput mencegat ZL8X di top band. Tapi, masih bersyukur karena cuma tiang antena yang patah tidak memakan korban jiwa. Bayangkan, korban bencana alam lain yang terjadi di Indonesia baru-baru ini. Banyak dari mereka yang kehilangan harta-benda dan bahkan nyawa.


Untuk sementara ini, saya akan berusaha untuk memperbaikinya dengan jalan membuat sambungan baru dengan bahan pipa PVC lokal yang bisa didapat di Cinere. Ini akan membuat instalasi tiang fiberglass yang teleskopis dan retactable menjadi tiang permanen.

10 komentar:

Jo, YC0LOW, pemegang award DXCC dari ARRL pada 5 band mengatakan...

Tks atas sarannya OM Dadang. Saya memang terpikir demikian. Itu angin-ribut emang cari ribut mulu sama gue...

Jo, YC0LOW, pemegang award DXCC dari ARRL pada 5 band mengatakan...

Tks OM Dadang. Dicoba duluan aja di Temanggung. Saya 'penasaran' sama upaya pemulihan operasi topband di QTH saya :-)

YC2LEV @ FT8 Mode mengatakan...

Om Jo, saya turut prihatin dengan patahnya fiber anda.
Saya kira solusinya adalah sebelah dalam di shock pakai kayu jati panjang 2m yg dibubut sebesar lubang dalam fiber.

Sebelah luar untuk memperkuat, di shock luar dengan alumunium alkan dengan diameter yang mendekati diameter luarnya fiber.

jadi shock kayu masuk dulu dan dilem dengan cairan fiber, kemudian baru alumunium masuk.
Di sela2 alumunium dan fiber diberi serat fiber dulu baru dicor dengan cairan fiber.
2 hari kering, fiber sudah bisa didirikan lagi dengan konsekuensi menambah titik spanner lagi di sebelah bawah dengan tali nylon.
Good Luck !!!

Irsan Oeste mengatakan...

OM Jo, turut prihatin dengan musibah tersebut..semoga bisa pulih kembali dalam waktu dekat dan bisa kembali mengudara di top band untuk mengejar ZL8X...sabar ya OM...73

Irsan de YD0OST - Kebayoran

Tono, YB2CPO mengatakan...

OM Jo,
Turut prihatin, dan semoga recovery dapat segera terlaksana. Saya pernah lihat tiang fiber milik PLN yang dipakai untuk repair/servis dijala-jala tepi jalan berwarna orange/coklat muda, kalo Anda dekat dengan Ace-Hardware coba ditengok jangan-jangan di sana ada. Panjang dan besar diameternya tidak jauh beda.

73 de YB2CPO

Jo, YC0LOW, pemegang award DXCC dari ARRL pada 5 band mengatakan...

Yth OM Ardi, OM Irsan dan OM Tono,
Terima kasih telah turut prihatin :-)

Saran-saran sudah ditampung dan akan dilaksanakan. Teknik perbaikan yang disarankan oleh OM Ardi sudah masuk dalam target saya. Namun, untuk pelapis di luar sambungannya, direncanakan bukan alumunium Alcan, melainkan serat fiberglass biasa. Saya kawatir dengan bahan alumuniun yang konduktif, akan mengubah karakter antena.

Memang, saya cuma bisa melakukan perbaikan secepatnya karena kalau pesan tiang Spiderbeam yang baru akan makan waktu dan biaya besar.

Agn, tnx es 3 de Jo, YC0LOW

bam ybØko/1 mengatakan...

OM Jo, cuma satu kata: "Wadouw ..."

[baru kmrn sy dapat newsletter dr Spiderbeam, dan langsung terpikir utk frwrd ke anda ... tp after-tought jangan-jangan anda sdh subscribe sndr,pse cnfrm]

de bam0ko/1

Jo, YC0LOW, pemegang award DXCC dari ARRL pada 5 band mengatakan...

Yth OM Bam,
Terimakasih atas 'wadouw'-nya :-)

Saya sejak lama menjadi pelanggan maillist Spiderbeam tetapi belum pernah lihat newsletter-nya, OM!

Tadi subuh saya dapat jawaban dari Spiderbeam di Jerman, via email, menyatakan bahwa mereka bersedia memberi gratis (hanya) elemen baru #6, sebagai pengganti yang patah, apabila saya pesan satu unit tiang fiberglass 18m baru dengan harga khusus pula.

Gimana gak ngiler? Bisa aja dagangnya...

Tnx es 73 de Jo, YC0LOW

yc1coz mengatakan...

Om Jo, saya turut prihatin atas patahnya tiang fiberglass. Saya juga menggunakan tiang fiberglass ini, tapi cuma ukuran 8 meter, mungkin buatan cina, saya beli di toko pancing lokal (lautan pancing). Pengalaman patah saya sudah 3 kali. Yang paling sedih, saya baru naikan antena 2 hari di atas tower ketinggian 12 meter, jorang pancing patah diterjang hujan angin di bogor.

Mudah-mudahan antenanya cepat berdiri kembali.

salam de yc1coz

Jo, YC0LOW, pemegang award DXCC dari ARRL pada 5 band mengatakan...

Yth OM Feri, YC1COZ
Terima kasih. Saya sudah selesai dengan konstruksi sambungan dengan pralon (PVC) dan ditambah serat/lem fiber. Mudah-mudahan sore ini sudah bisa menala (tuning) instalasi antena ini. Tidak banyak yang diubah kecuali perkuatan di sistem support-nya saja (guying wires).

Joran pancing fiber glass jenis tegeg buatan Cina sepanjang 5.4m pernah saya beli di Lautan Mas, Jl Toko Tiga, Glodok. Tapi saya memang kurang yakin dengan ketebalan elemennya sehingga saya akan gunakan sebagai penyangga antena RX 4 square array.