Kronik adalah laporan kronologis tentang kegiatan/peristiwa tertentu. Simak ihwal Top Band (160m) yang sejak 1977 muncul di milis: YBNet-L s/d Orari-News. Karena geografi Indonesia, bekerja DX pada band ini tak semudah pada band-band lain. Namun, akan elok bila ada yang masih mau mencoba karena ada peluang - dan alokasi Medium Frequency dari pemerintah Indonesia tak sia-sia! Saya tunggu Anda pada band 160m. Jangan ragu untuk memberi komentar. Tnx es 73 de Jo, YC0LOW
13 Januari 2009
Antena RX Jenis Loop ala N6RK pada Band 80m
Pengamatan awal kinerja antena RX jenis loop ala N6RK saya lakukan pada 80m SSB, tepatnya pada saat YB Net 80m berlangsung pada Senin 12 Januari 2009, mulai 1300 UTC.
Net Control Station adalah OM Dewa dari Bali. Lokasi NCS di Pulau Dewata tsb sangat menguntungkan bagi pengamatan saya ini karena banyak stasiun dari kawasan Indonesia timur yang check-in. Artinya, makin banyak peluang saya untuk bisa mendengar sinyal dari dari arah timur yang berjarak >1500 kilometer. Gambar di atas adalah dimensi antena RX dari N6RK.
Bisa dilaporkan di sini, saya dapat meng-copy semua sinyal dari daerah panggilan (call-area) 9 dengan baik. Kuat sinyal memang berbeda-beda, namun, rasio S/N yang tinggi membuat penerimaaan menjadi lebih baik. Readibility semuanya Q5! Bahkan, pada saat semua stasiun dipanggil untuk check-in saya dapat mendengar jelas beberapa stasiun yang berebut masuk.
Saya tidak sempat memantau net tsb sampai usai karena malam itu ada pekerjaan penting lainnya sehingga pengamatan saya sudahi sampai dengan panggilan ke call area 2. Namun, subuh dini harinya (WIB) saya coba memantau sinyal dari Eropa pada 80m, CW. Walau pun kondisi propagasi tidak baik, saya sempat menangkap ketukan kode Morse dari stasiun-stasiun di Jepang dan Eropa (timur dan barat). Jadi, saya simpulkan, antena RX loop ini telah bekerja baik bagi saya pada 80m.
Oh ya, saya lupa menuliskan bahwa transceiver yang digunakan dalam pengamatan penerimaan ini adalah unit kesayangan saya Yaesu FT-1000MP (orsinil).
12 Januari 2009
Noise
Di bawah ini adalah diskusi tentang noise pada LOW bands yang dimuat pada maillist Orari-News.
Diskusi diawali oleh pesan yang dikirim oleh OM Dadang Darwis, YC2EUZ. Saat pesan ini ditulis, beliau aktif berDX pada top band (160m). Pengamatannya tentang propagasi dan noise di kawasan sekitar QTH-nya di Temanggung, Jawa Tengah tidak hanya mengundang banyak pendapat pada maillist, melainkan juga sangat berharga bagi saya karena belum pernah ada laporan yang mendalam dari sana. Itu sebabnya saya kumpulkan dan muat pada blog ini.
Terima kasih untuk semua yang telah menyumbangkan pikiran tentang ini. Semoga berguna. Selamat menikmati!
From: dadang darwis
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 7:18 AM
Subject: [orari-news] noise
sabtu pagi ternyata noise masih s9 plus di temanggung...dan terdengar menjalar pada semua band..berjumpa lagi dengan VQ9LA untuk yang ke 3 di 1.814/1.816 dan XU7ACY di 1.822.3...just say gm 599...juga termasuk selamat pagi untuk OM Jo..di 1.818.3
minggu pagi condx masih kurang bersahabat...
qso ke 2 stasiun dari Hongkong setelah sebelumnya VR2DS pada Nov 2008,
bertambah lagi dengan VR2PX pada 22.05 1.810.5 579/589
YC0LOW dan XU7ACY terdengar kuat seperti biasanya, beberapa staiun terdengar tapi imut2 banget dan qsb
message dari OM Jo, jangan terkena penyakit top band....mendengar dan mencari signal yang lemah...hehehe..terima kasih
dadang d / yc2euz
From: Jo, YC0LOW
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 7:48 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
Yth OM Dadang, YC2EUZ,
Anda tergolong beruntung karena, dalam waktu yang relatif singkat, bisa berjumpa dengan dua stasiun dari VR2 pada top band. Beda pengalamannya dengan saya yang perlu menunggu sampai setahun lamanya untuk berjumpa dengan VR2BG, satu-satunya stasiun yang beroperasi pada top band (160m) dari Hongkong.
Pagi ini saya dengar sinyal kuat dari Anda pada 1828 KHz. Rupanya, penyempurnaan demi penyempurnaan pada antena TX terus Anda lakukan. Semoga segera bisa dapat QSO dengan Bjorn dan John di Svalbaard (JW-land). Letak mereka yang ke utara EU akan lebih memungkinkan dijangkau dari Indonesia melalui polar path.
Kalau tentang derau (noise) pada top band, ya memang di band inilah pusat kerajaannya.
73 de Jo, YC0LOW
----- Original Message -----
From: dhismas wibowo
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 1:01 PM
Subject: Re: [orari-news] noise
OM Jo dan temen2 lain penggemar derau,
Beberapa saat lalu saya mendapatkan akses di rooftop kantor, letaknya di dak lantai 5.Tempatnya lumayan luas, sekitar 20x20 meter. Tempatnya memungkinkan untuk memasang antenna.
Saya bawa TS-690S ke kantor dan power supply switching. Ruangan saya di Lt 3. Di sisi timur gedung, dan punya sendiri jendela yg bisa dibuka.
Test RX 1.
Kabel sepanjang 5 meter, saya "klewerkan" dr jendela, nggantung ke bawah lewat jendela, dan ujung satunya saya hubungkan ke konektor antenna. Kabel ini difungsikan sbg antenna. Jam 12.30 WIB radio dinyalakan, scanning di semua band.
Noise sangat tinggi antara S7-S9 di semua band. Biasanya, pada jam-jam makan siang, di 40m band saya biasa dengerin banyak temen-temen qso.
Sore hari jam 19.00 WIB, radio dinyalakan lagi, terdengar beberapa temen qso di 80m dan 40m. Tetapi susah untuk meng-copy karena tertimbun noise.
Test RX 2.
Dari radio, kabel sepanjang 20m, keluar lewat jendela. Dari jendela Lt 3 naik ke rooftop di lantai 6, terus flat. Jadi bentuknya seperti inverted-L, dengan sisi vertikal 10m dan sisi horisontal juga 10m.
Jam 12.30 WIB radio dinyalakan, scanning di semua band. Noise tinggi antara S5-S7 di semua band. Tidak terdengar adanya QSO di band 40m.
Sore hari jam 19.00 WIB, radio dinyalakan lagi, terdengar beberapa temen qso di 80m. Kondisi noise masih tinggi sehingga susah untuk meng-copy percakapan.
Lokasi kantor saya ada di daerah industri, di daerah sunter Podomoro.Test RX ini berlangsung selama 1 bulan.
Ketika radio saya bawa ke rumah, hanya dengan paperclip yang dipasang di konektor antenna, radio tersebut bisa denger temen2 qso dengan jelas di 80 dan 40m.
bagaimana cara mengurangi noise tersebut ya?
73, yc0nho
----- Original Message -----
From: Jo, YC0LOW
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 6:32 PM
Subject: Re: [orari-news] noise
Yth OM Dhismas, YC0NHO,
Rooftop sebuah bangunan tinggi juga pernah menjadi idaman saya untuk dijadikan tempat bagi sebuah antena TX. Sehingga, saya pernah berhasil memasang antena untuk TX jenis dipole untuk topband di lantai 33 di gedung tempat kantor saya berada. Namun, semua sia-sia. Noise yang didapat di sana jauh lebih 'beringas' karena QRM (man-made noise). Satu lantai di bawah rooftop adalah tempat untuk mesin-mesin AC/chiller. Lalu, dipinggir bangunannya ada banyak neon-sign berlistrik.
Untuk menjawab pertanyaan Anda, maka prinsip jawabannya adalah lakukan 'noise audit', misal menjauhi gedung bertingkat yang masih dioperasikan. Juga kita bisa mengurangi interferensi broadcast, bila ada, dengan menggunakan bandpass filter, dll. Saya yakin, walaupun hotel bertingkat tinggi selalu dipilih oleh pelaku DXpedition, namun pada akhirnya mereka akan lebih memilih bangunan hotel yang rendah namun sudah lulus proses 'noise-auditing' olehnya.
Kita tidak bisa menambah kuat sinyal stasiun lawan. Yang bisa kita lakukan adalah 'nulling-out' derau lokal (local noise) dengan menggunakan antena penerima yang terpisah. Rasio S/N yang baik untuk penerimaan harus diperoleh dengan memainkan faktor gain dan directivity pada sistem antena penerima. Saya sebut sebagai sistem karena di dalamnya termasuk juga fungsi pre-amp eksternal/internal, dll. Pada antena TX, faktor-faktor dan fungsi tsb digunakan hanya untuk keperluan pancaran.
Cara terakhir yang paling jitu dalam mengurangi derau adalah menjauhi 'kerajaannya' :-))
PS: Saat ini saya sedang gunakan dan mengamati antena RX loop ala N6RK untuk 160m/80m yang menurut saya lumayan kinerjanya (lihat http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/ ) bila dibandingkan dengan beberapa model RX loop yang pernah saya coba sebelumnya.
Tnx es 73 de Jo, YC0LOW
----- Original Message -----
From: dhismas wibowo
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 11:17 PM
Subject: Re: [orari-news] noise
Ternyata anda sdh lebih dulu mencoba om Jo,
rasa-rasanya kerajaan derau buka cabang di perkantoran dan gedung-gedung bertingkat.. :-)
Saya masih ngincer sebagai alternatif lahan untuk occasional tx. Jarak 20m dari qth, ada PD pasar jaya.Baru selesai dibangun. rooftop sama dengan lantai 4.Tempatnya lumayan luas, sepertinya cukup untuk 4 x 4 square phased array antenna di 40m.
Minggu-minggu depan semoga ada waktu luang buat audit noise. Sepertinya low noise,tdk beda jauh dgn qth.
Bentuk antenna rx yg baru anda coba spt cerita di blog anda, sepertinya menarik. Sekedar pengin tahu, anda mencobanya formasi array atau single? Mengingat tidak memakan tempat dan simple, sepertinya memungkinkan untuk dibuat/dipasang dalam formasi array. Ya... kali aja bisa nyoba seperti temen2 di belanda yg pasang array 4xK9AY loop.
Btw, bagaimana cara audit noise menurut anda?
73, de yc0nho
----- Original Message -----
From: unclebam@gmail.com
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 12, 2009 12:50 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
DR WO2K,
tambahan dikit:
- - - - - - - - - - -
man-made noise yg disebut mas jo di bwh ini kebanyakan berpolarisasi vertikal, makanya ada yg mengusulkan (lebih pas-nya: meneorikan) bhw utk mengurangi-nya (tp TIDAK utk menghilangkannya) gunakanlah antena (RX) yg berpolarisasi horizontal.
bbrp orang pinter (di bidang per-antena-an) menyebutkan bhw kebanyakan kepanjangan antena yg berupa kelipatan ganjil dr 1/4 lambda akan membentuk sebuah antena vertikal (pd band-band tertentu) yg tentunya berpolarisasi vertikal juga.
konsekuensi logisnya (ato sebenarnya lbh merujuk kpd "common sense" belaka), bertambah panjang ukurannya (mis.: 3x, 5x, 7 x dst dr 1/4 lambda di band x), bertambah besar juga noise yg di-pick up-nya.
walopun nggak persis-persis banget ... antena RX-1 dan RX-2 anda kok jatuhnya nyrempet-nyrempet di kategori "kelipatan ganjil" dr 1/4 lambda di 80 dan 40m, brngkl -- kalo' blm smpt anda turunin -- bs dicoba dipanjangin dikit shg mendekati ukuran 1/2 lambda di masing-masing band, trus silah umpan dia ditengah-tengah (center fed), JNGN dg end fed spt selama ini.
kalo' aja bang jo YB0JWA ada "monitor" di milis ini, brngkl bisa ato mau sharing pengalaman bliao dg naikin antena di puncak/roof top gedung bertingkat banyak yg dilakoninya selama ini.
- - - - - - - - - - - -
btw, sy sndr prnh "mengamati" fenomena yg sama wkt br pindah ke QTH sy yg di bogor ini (akhir 1999). dg radio biasa (home rx, tp ada BFO-nya) berantena telescopic whip sy nggak bisa denger apa-apa ... noise mengalahkan segalanya.
kebetulan suatu hari listrik/palino mati -- dan begitu sy ON-kan rdo tsb ternyata 40m seolah terbuka lebar-lebar. bgt listrik nyala lagi, noise-hunting pun dimulai ... ternyata hanya sela satu pekarangan/kebun di blkang rumah ada tiang listrik swadaya tetangga dr RT sebelah, dan di atasnya tergantung lampu neon 70an watt yg mngkn sdh 2-3 thn nggak pernah dimatiin (krn memang langsung di"wyndom" dr kabel yg melintang di atas, jd nggak pake skakelar on/off spt seharusnya ).
alkisah, listrik di RT sebelah tsb (yg dicatu dr gardu yg berbeda dg gardu pencatu tempat sy) memang voltage-nya "amit-amit" banget, paling tinggi juga 170 - 180 V, shg disamping lampu neon tsb (dan jg di rmh-rmh para tetangga) suka' byar-pet jg "generating" noise yg cukup mengganggu.
solusi wkt itu, melalui jejaring RT/RW sampe Kelurahan sy provokasi anak-anak muda disitu utk mengajukan "petisi" ke PLN, utk mengganti koneksi perkabelan ke gardu lain, ato meng-check tarikan kabel dr gardu yg skrng, jangan-jangan masih bisa di"mainin" koneksi antar fasanya (akhirnya ternyata opsi yg terakhir ini yg bener). ternyata trick tsb berhasil, dan noise dr neon yg byar-pet krn voltage yg "marginal" tsb bisa dibilang g'prnh muncul lg ..., sampe sy bisa naikin antena (dan berganti bbrp kali) dan mulai on-air lg sejak januari 2000 sampe skrng ...
[note: "musuh" sy cuma petir "yg ganas", angin (daerah sekitar kan msh "kosong"), layangan sehabis musim panen, dan kerbo pembajak sawah di blakang rmh (yg pernah nyruduk bambu tiang antena yg "salahnya" sy tancepin di sisi luar dr pagar keliling pekarangan]
[bam]
----- Original Message -----
From: Jo, YC0LOW
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 12, 2009 5:37 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
Yth OM Dhismas, YC0NHO
Terima kasih atas responnya. Saya memasang antena RX loop-nya dalam formasi single. Kalau pun sudah merasa mantap dengan kinerjanya, saya tidak akan pasang secara array melainkan akan membuat versi yang dimensi lebar loop-nya dua kali lebih panjang dari yang sekarang, misal menjadi 12 meter coax-nya.
Tentang noise auditing pada low bands. Sebenarnya caranya mudah, tidak seseram istilahnya. Yang harus diingat adalah auditing hanya untuk QRM (man-made noise). Periksa alat-alat rumah tangga, kabel listrik, lampu-lampu TL di sekitar dll. Bila ditemukan sumbernya maka hilangkanlah. Untuk itu, gunakan radio penerima yang portable seperti SONY tipe ICF dan tune pada band MW (misal di sekitar 1710 KHz) dengan antena teleskopisnya yang dipanjangkan. Kalau mau lebih 'canggih' dapat menggunakan alat-alat seperti MFJ-852 (untuk kabel PLN) atau MFJ-1025/1026 (untuk derau lokal yang berasal dari satu titik). Antena RX loop dapat juga digunakan untuk kegiatan ini.
Selamat berkesperimen. 73 de Jo, YC0LOW
----- Original Message -----
From: wo2k
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 12, 2009 8:51 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
OM Jo,
Pada band MW tersebut, mode apa yang saya gunakan? SSB-kah, AM-kah, atau any mode?
de ycĂnho
----- Original Message -----
From: Jo, YC0LOW
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 12, 2009 9:01 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
Yth OM Dhismas, YC0NHO,
Kalau saya, cenderung gunakan mode (prioritasnya berdasar urut-urutan): AM, SSB dan yang terakhir CW (bila pada perangkat receivernya ada mode ini). Kita mulai saja mendeteksi noise dengan mode yang bandwith-nya lebar. Sesungguhnya, dengan mode AM pun kita sudah bisa mendeteksi sumber-sumber QRM di sekitar kita. Tks es 73 de Jo, YC0LOW
Diskusi diawali oleh pesan yang dikirim oleh OM Dadang Darwis, YC2EUZ. Saat pesan ini ditulis, beliau aktif berDX pada top band (160m). Pengamatannya tentang propagasi dan noise di kawasan sekitar QTH-nya di Temanggung, Jawa Tengah tidak hanya mengundang banyak pendapat pada maillist, melainkan juga sangat berharga bagi saya karena belum pernah ada laporan yang mendalam dari sana. Itu sebabnya saya kumpulkan dan muat pada blog ini.
Terima kasih untuk semua yang telah menyumbangkan pikiran tentang ini. Semoga berguna. Selamat menikmati!
From: dadang darwis
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 7:18 AM
Subject: [orari-news] noise
sabtu pagi ternyata noise masih s9 plus di temanggung...dan terdengar menjalar pada semua band..berjumpa lagi dengan VQ9LA untuk yang ke 3 di 1.814/1.816 dan XU7ACY di 1.822.3...just say gm 599...juga termasuk selamat pagi untuk OM Jo..di 1.818.3
minggu pagi condx masih kurang bersahabat...
qso ke 2 stasiun dari Hongkong setelah sebelumnya VR2DS pada Nov 2008,
bertambah lagi dengan VR2PX pada 22.05 1.810.5 579/589
YC0LOW dan XU7ACY terdengar kuat seperti biasanya, beberapa staiun terdengar tapi imut2 banget dan qsb
message dari OM Jo, jangan terkena penyakit top band....mendengar dan mencari signal yang lemah...hehehe..terima kasih
dadang d / yc2euz
From: Jo, YC0LOW
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 7:48 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
Yth OM Dadang, YC2EUZ,
Anda tergolong beruntung karena, dalam waktu yang relatif singkat, bisa berjumpa dengan dua stasiun dari VR2 pada top band. Beda pengalamannya dengan saya yang perlu menunggu sampai setahun lamanya untuk berjumpa dengan VR2BG, satu-satunya stasiun yang beroperasi pada top band (160m) dari Hongkong.
Pagi ini saya dengar sinyal kuat dari Anda pada 1828 KHz. Rupanya, penyempurnaan demi penyempurnaan pada antena TX terus Anda lakukan. Semoga segera bisa dapat QSO dengan Bjorn dan John di Svalbaard (JW-land). Letak mereka yang ke utara EU akan lebih memungkinkan dijangkau dari Indonesia melalui polar path.
Kalau tentang derau (noise) pada top band, ya memang di band inilah pusat kerajaannya.
73 de Jo, YC0LOW
----- Original Message -----
From: dhismas wibowo
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 1:01 PM
Subject: Re: [orari-news] noise
OM Jo dan temen2 lain penggemar derau,
Beberapa saat lalu saya mendapatkan akses di rooftop kantor, letaknya di dak lantai 5.Tempatnya lumayan luas, sekitar 20x20 meter. Tempatnya memungkinkan untuk memasang antenna.
Saya bawa TS-690S ke kantor dan power supply switching. Ruangan saya di Lt 3. Di sisi timur gedung, dan punya sendiri jendela yg bisa dibuka.
Test RX 1.
Kabel sepanjang 5 meter, saya "klewerkan" dr jendela, nggantung ke bawah lewat jendela, dan ujung satunya saya hubungkan ke konektor antenna. Kabel ini difungsikan sbg antenna. Jam 12.30 WIB radio dinyalakan, scanning di semua band.
Noise sangat tinggi antara S7-S9 di semua band. Biasanya, pada jam-jam makan siang, di 40m band saya biasa dengerin banyak temen-temen qso.
Sore hari jam 19.00 WIB, radio dinyalakan lagi, terdengar beberapa temen qso di 80m dan 40m. Tetapi susah untuk meng-copy karena tertimbun noise.
Test RX 2.
Dari radio, kabel sepanjang 20m, keluar lewat jendela. Dari jendela Lt 3 naik ke rooftop di lantai 6, terus flat. Jadi bentuknya seperti inverted-L, dengan sisi vertikal 10m dan sisi horisontal juga 10m.
Jam 12.30 WIB radio dinyalakan, scanning di semua band. Noise tinggi antara S5-S7 di semua band. Tidak terdengar adanya QSO di band 40m.
Sore hari jam 19.00 WIB, radio dinyalakan lagi, terdengar beberapa temen qso di 80m. Kondisi noise masih tinggi sehingga susah untuk meng-copy percakapan.
Lokasi kantor saya ada di daerah industri, di daerah sunter Podomoro.Test RX ini berlangsung selama 1 bulan.
Ketika radio saya bawa ke rumah, hanya dengan paperclip yang dipasang di konektor antenna, radio tersebut bisa denger temen2 qso dengan jelas di 80 dan 40m.
bagaimana cara mengurangi noise tersebut ya?
73, yc0nho
----- Original Message -----
From: Jo, YC0LOW
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 6:32 PM
Subject: Re: [orari-news] noise
Yth OM Dhismas, YC0NHO,
Rooftop sebuah bangunan tinggi juga pernah menjadi idaman saya untuk dijadikan tempat bagi sebuah antena TX. Sehingga, saya pernah berhasil memasang antena untuk TX jenis dipole untuk topband di lantai 33 di gedung tempat kantor saya berada. Namun, semua sia-sia. Noise yang didapat di sana jauh lebih 'beringas' karena QRM (man-made noise). Satu lantai di bawah rooftop adalah tempat untuk mesin-mesin AC/chiller. Lalu, dipinggir bangunannya ada banyak neon-sign berlistrik.
Untuk menjawab pertanyaan Anda, maka prinsip jawabannya adalah lakukan 'noise audit', misal menjauhi gedung bertingkat yang masih dioperasikan. Juga kita bisa mengurangi interferensi broadcast, bila ada, dengan menggunakan bandpass filter, dll. Saya yakin, walaupun hotel bertingkat tinggi selalu dipilih oleh pelaku DXpedition, namun pada akhirnya mereka akan lebih memilih bangunan hotel yang rendah namun sudah lulus proses 'noise-auditing' olehnya.
Kita tidak bisa menambah kuat sinyal stasiun lawan. Yang bisa kita lakukan adalah 'nulling-out' derau lokal (local noise) dengan menggunakan antena penerima yang terpisah. Rasio S/N yang baik untuk penerimaan harus diperoleh dengan memainkan faktor gain dan directivity pada sistem antena penerima. Saya sebut sebagai sistem karena di dalamnya termasuk juga fungsi pre-amp eksternal/internal, dll. Pada antena TX, faktor-faktor dan fungsi tsb digunakan hanya untuk keperluan pancaran.
Cara terakhir yang paling jitu dalam mengurangi derau adalah menjauhi 'kerajaannya' :-))
PS: Saat ini saya sedang gunakan dan mengamati antena RX loop ala N6RK untuk 160m/80m yang menurut saya lumayan kinerjanya (lihat http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/ ) bila dibandingkan dengan beberapa model RX loop yang pernah saya coba sebelumnya.
Tnx es 73 de Jo, YC0LOW
----- Original Message -----
From: dhismas wibowo
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 11, 2009 11:17 PM
Subject: Re: [orari-news] noise
Ternyata anda sdh lebih dulu mencoba om Jo,
rasa-rasanya kerajaan derau buka cabang di perkantoran dan gedung-gedung bertingkat.. :-)
Saya masih ngincer sebagai alternatif lahan untuk occasional tx. Jarak 20m dari qth, ada PD pasar jaya.Baru selesai dibangun. rooftop sama dengan lantai 4.Tempatnya lumayan luas, sepertinya cukup untuk 4 x 4 square phased array antenna di 40m.
Minggu-minggu depan semoga ada waktu luang buat audit noise. Sepertinya low noise,tdk beda jauh dgn qth.
Bentuk antenna rx yg baru anda coba spt cerita di blog anda, sepertinya menarik. Sekedar pengin tahu, anda mencobanya formasi array atau single? Mengingat tidak memakan tempat dan simple, sepertinya memungkinkan untuk dibuat/dipasang dalam formasi array. Ya... kali aja bisa nyoba seperti temen2 di belanda yg pasang array 4xK9AY loop.
Btw, bagaimana cara audit noise menurut anda?
73, de yc0nho
----- Original Message -----
From: unclebam@gmail.com
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 12, 2009 12:50 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
DR WO2K,
tambahan dikit:
- - - - - - - - - - -
man-made noise yg disebut mas jo di bwh ini kebanyakan berpolarisasi vertikal, makanya ada yg mengusulkan (lebih pas-nya: meneorikan) bhw utk mengurangi-nya (tp TIDAK utk menghilangkannya) gunakanlah antena (RX) yg berpolarisasi horizontal.
bbrp orang pinter (di bidang per-antena-an) menyebutkan bhw kebanyakan kepanjangan antena yg berupa kelipatan ganjil dr 1/4 lambda akan membentuk sebuah antena vertikal (pd band-band tertentu) yg tentunya berpolarisasi vertikal juga.
konsekuensi logisnya (ato sebenarnya lbh merujuk kpd "common sense" belaka), bertambah panjang ukurannya (mis.: 3x, 5x, 7 x dst dr 1/4 lambda di band x), bertambah besar juga noise yg di-pick up-nya.
walopun nggak persis-persis banget ... antena RX-1 dan RX-2 anda kok jatuhnya nyrempet-nyrempet di kategori "kelipatan ganjil" dr 1/4 lambda di 80 dan 40m, brngkl -- kalo' blm smpt anda turunin -- bs dicoba dipanjangin dikit shg mendekati ukuran 1/2 lambda di masing-masing band, trus silah umpan dia ditengah-tengah (center fed), JNGN dg end fed spt selama ini.
kalo' aja bang jo YB0JWA ada "monitor" di milis ini, brngkl bisa ato mau sharing pengalaman bliao dg naikin antena di puncak/roof top gedung bertingkat banyak yg dilakoninya selama ini.
- - - - - - - - - - - -
btw, sy sndr prnh "mengamati" fenomena yg sama wkt br pindah ke QTH sy yg di bogor ini (akhir 1999). dg radio biasa (home rx, tp ada BFO-nya) berantena telescopic whip sy nggak bisa denger apa-apa ... noise mengalahkan segalanya.
kebetulan suatu hari listrik/palino mati -- dan begitu sy ON-kan rdo tsb ternyata 40m seolah terbuka lebar-lebar. bgt listrik nyala lagi, noise-hunting pun dimulai ... ternyata hanya sela satu pekarangan/kebun di blkang rumah ada tiang listrik swadaya tetangga dr RT sebelah, dan di atasnya tergantung lampu neon 70an watt yg mngkn sdh 2-3 thn nggak pernah dimatiin (krn memang langsung di"wyndom" dr kabel yg melintang di atas, jd nggak pake skakelar on/off spt seharusnya ).
alkisah, listrik di RT sebelah tsb (yg dicatu dr gardu yg berbeda dg gardu pencatu tempat sy) memang voltage-nya "amit-amit" banget, paling tinggi juga 170 - 180 V, shg disamping lampu neon tsb (dan jg di rmh-rmh para tetangga) suka' byar-pet jg "generating" noise yg cukup mengganggu.
solusi wkt itu, melalui jejaring RT/RW sampe Kelurahan sy provokasi anak-anak muda disitu utk mengajukan "petisi" ke PLN, utk mengganti koneksi perkabelan ke gardu lain, ato meng-check tarikan kabel dr gardu yg skrng, jangan-jangan masih bisa di"mainin" koneksi antar fasanya (akhirnya ternyata opsi yg terakhir ini yg bener). ternyata trick tsb berhasil, dan noise dr neon yg byar-pet krn voltage yg "marginal" tsb bisa dibilang g'prnh muncul lg ..., sampe sy bisa naikin antena (dan berganti bbrp kali) dan mulai on-air lg sejak januari 2000 sampe skrng ...
[note: "musuh" sy cuma petir "yg ganas", angin (daerah sekitar kan msh "kosong"), layangan sehabis musim panen, dan kerbo pembajak sawah di blakang rmh (yg pernah nyruduk bambu tiang antena yg "salahnya" sy tancepin di sisi luar dr pagar keliling pekarangan]
[bam]
----- Original Message -----
From: Jo, YC0LOW
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 12, 2009 5:37 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
Yth OM Dhismas, YC0NHO
Terima kasih atas responnya. Saya memasang antena RX loop-nya dalam formasi single. Kalau pun sudah merasa mantap dengan kinerjanya, saya tidak akan pasang secara array melainkan akan membuat versi yang dimensi lebar loop-nya dua kali lebih panjang dari yang sekarang, misal menjadi 12 meter coax-nya.
Tentang noise auditing pada low bands. Sebenarnya caranya mudah, tidak seseram istilahnya. Yang harus diingat adalah auditing hanya untuk QRM (man-made noise). Periksa alat-alat rumah tangga, kabel listrik, lampu-lampu TL di sekitar dll. Bila ditemukan sumbernya maka hilangkanlah. Untuk itu, gunakan radio penerima yang portable seperti SONY tipe ICF dan tune pada band MW (misal di sekitar 1710 KHz) dengan antena teleskopisnya yang dipanjangkan. Kalau mau lebih 'canggih' dapat menggunakan alat-alat seperti MFJ-852 (untuk kabel PLN) atau MFJ-1025/1026 (untuk derau lokal yang berasal dari satu titik). Antena RX loop dapat juga digunakan untuk kegiatan ini.
Selamat berkesperimen. 73 de Jo, YC0LOW
----- Original Message -----
From: wo2k
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 12, 2009 8:51 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
OM Jo,
Pada band MW tersebut, mode apa yang saya gunakan? SSB-kah, AM-kah, atau any mode?
de ycĂnho
----- Original Message -----
From: Jo, YC0LOW
To: orari-news@yahoogroups.com
Sent: Monday, January 12, 2009 9:01 AM
Subject: Re: [orari-news] noise
Yth OM Dhismas, YC0NHO,
Kalau saya, cenderung gunakan mode (prioritasnya berdasar urut-urutan): AM, SSB dan yang terakhir CW (bila pada perangkat receivernya ada mode ini). Kita mulai saja mendeteksi noise dengan mode yang bandwith-nya lebar. Sesungguhnya, dengan mode AM pun kita sudah bisa mendeteksi sumber-sumber QRM di sekitar kita. Tks es 73 de Jo, YC0LOW
Langganan:
Postingan (Atom)