DU1IST terdengar memanggil DX sejak 20:00 UTC. Banyak stasiun JA yang berhasil menjalin QSO 2-arah dengannya. Transmisi sinyalnya selalu kuat pada topband (160m) namun penerimaannya kerap dicela karena banyak operator dari EU yang bisa copy dan 'naksir' dengannya.
Rupanya, sinyalnya terdengar bagus di Eropa. Alan, VK3PA juga tiada henti memanggilnya namun selalu gagal seperti saya. Saya perkirakan bahwa DU1IST tidak punya antena RX di Philipina, sebuah negeri yang juga banyak QRN-nya.
Marko, OH3XR akhirnya bertemu di udara dengan Alan. Saya ikuti pertukaran mereka dengan baik melalui antena rx K9AY. Saya yakin bahwa pagi ini (WIB) path propagasi 160m ke Eropa utara juga akan mengantarkan sinyal dari Cinere ke OH-land. Terdengar juga stasiun UA4.
QSO kami terjadi pada 20:21 z. OH3XR menjadi stasiun EU pertama pada topband di musim ini (September 2010). Ini adalah kali yang kedua kami jumpa pada 160m, CW. Daya pancar cukup 100 Watt saja. Cukup untuk jarak sekitar 10.000 km dari Cinere.
Kronik adalah laporan kronologis tentang kegiatan/peristiwa tertentu. Simak ihwal Top Band (160m) yang sejak 1977 muncul di milis: YBNet-L s/d Orari-News. Karena geografi Indonesia, bekerja DX pada band ini tak semudah pada band-band lain. Namun, akan elok bila ada yang masih mau mencoba karena ada peluang - dan alokasi Medium Frequency dari pemerintah Indonesia tak sia-sia! Saya tunggu Anda pada band 160m. Jangan ragu untuk memberi komentar. Tnx es 73 de Jo, YC0LOW
10 September 2010
08 September 2010
Progres #2 Antena K9AY (8/9/2010) di YC0LOW
Walau hanya di saat-saat menjelang bedug Maghrib, dalam dua minggu terakhir ini, waktu saya disita oleh kegiatan pengamatan terhadap antena biksen rx K9AY.
Pengamatan terhadap sinyal radio siaran pada AM, menurut hemat saya, sudah cukup memberikan banyak bukti bahwa kinerja antena tsb sudah bekerja baik - walaupun belum bisa disebut sebagai sempurna. Namun, kinerja pada topband CW sangat buruk. Noise level sangat lemah sehingga diperlukan sebuah pre-amp rx.
Kendala yang ditemui adalah bahwa keluaran tingkat derau (noise level output) yang lebih kuat bila antena diarahkan ke utara. Berulang-ulang saya periksa rangkaian kotak relay dalam hubungannya dengan empat buah terminal untuk kawat loop. Resistor Termination sudah dicoba diganti nilainya.
Dalam sebuah kesempatan, saya juga sempat mengganti transformer 9:1 (terbuat dari ferrite Amidon BN73-202 tipe binocular) dan membuat empat counterpoise yang segaris dengan empat kawat alas antena.
Koneksi kutub kawat antena juga sudah saya gonta-ganti posisinya tetapi dominasi sinyal dari utara tidak kunjung berubah. Ini menunjukkan bahwa kesalahan bukanlah pada rangkaian melainkan ada pada faktor eksternal.
Saya mencurigai penyebabnya karena ada sebuah antena TV parabola di sisi utara antena yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari ujung utara kawat loop. Belakangan, saya temukan bahwa atap rumah tetangga yang berdekatan dengan antena K9AY saya dilapisi dengan alumunium foil di bawah gentengnya.
Hingga tulisan ini dibuat, persoalan tsb belum ditemukan solusinya. Ini bisa menjadi sebuah eksperimen yang gagal.
Usai Idul Fitri 1413H, saya berencana untuk menjauhi pusat gangguan dengan mengubah antena tsb menjadi hanya satu kawat loop saja yang mengarah ke barat dan timur. Juga, akan memeriksa batang ground sebab, K9AY tergolong sebagai antena yang dipengaruhi oleh kondisi tanah (ground-dependant).
Batang ground yang saya gunakan sekarang terbuat dari besi untuk kerangka beton, bukan berbahan tembaga. Bisa jadi, koneksi pentanahannya tidak optimal karena korosi dll.
Please, stay tuned!
Lihat juga http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2012/01/gbr.html
Pengamatan terhadap sinyal radio siaran pada AM, menurut hemat saya, sudah cukup memberikan banyak bukti bahwa kinerja antena tsb sudah bekerja baik - walaupun belum bisa disebut sebagai sempurna. Namun, kinerja pada topband CW sangat buruk. Noise level sangat lemah sehingga diperlukan sebuah pre-amp rx.
Kendala yang ditemui adalah bahwa keluaran tingkat derau (noise level output) yang lebih kuat bila antena diarahkan ke utara. Berulang-ulang saya periksa rangkaian kotak relay dalam hubungannya dengan empat buah terminal untuk kawat loop. Resistor Termination sudah dicoba diganti nilainya.
Dalam sebuah kesempatan, saya juga sempat mengganti transformer 9:1 (terbuat dari ferrite Amidon BN73-202 tipe binocular) dan membuat empat counterpoise yang segaris dengan empat kawat alas antena.
Koneksi kutub kawat antena juga sudah saya gonta-ganti posisinya tetapi dominasi sinyal dari utara tidak kunjung berubah. Ini menunjukkan bahwa kesalahan bukanlah pada rangkaian melainkan ada pada faktor eksternal.
Saya mencurigai penyebabnya karena ada sebuah antena TV parabola di sisi utara antena yang hanya berjarak sekitar 5 meter dari ujung utara kawat loop. Belakangan, saya temukan bahwa atap rumah tetangga yang berdekatan dengan antena K9AY saya dilapisi dengan alumunium foil di bawah gentengnya.
Hingga tulisan ini dibuat, persoalan tsb belum ditemukan solusinya. Ini bisa menjadi sebuah eksperimen yang gagal.
Usai Idul Fitri 1413H, saya berencana untuk menjauhi pusat gangguan dengan mengubah antena tsb menjadi hanya satu kawat loop saja yang mengarah ke barat dan timur. Juga, akan memeriksa batang ground sebab, K9AY tergolong sebagai antena yang dipengaruhi oleh kondisi tanah (ground-dependant).
Batang ground yang saya gunakan sekarang terbuat dari besi untuk kerangka beton, bukan berbahan tembaga. Bisa jadi, koneksi pentanahannya tidak optimal karena korosi dll.
Please, stay tuned!
Lihat juga http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2012/01/gbr.html
Langganan:
Postingan (Atom)