19 Januari 2011

Topband (160m) DXing di Gunung Malang, Ciater, Jawa Barat (Bagian 2)

Dari mana saya harus mulai sambung tulisan pada Bagian Kesatu? Dari sini saja:


Sebelum diputuskan untuk "balik-bakul" ke Gunung Malang, Ciater, Jawa Barat, saya ditraktir oleh beberapa anggota tim YE1C, stasiun kontes Orari Daerah Jawa Barat, untuk berkunjung ke Pamengpeuk, Garut, Jawa Barat. 

Rencananya, di sana akan didirikan stasiun kontes dengan lokasi dekat pantai. Ini merupakan satu pilihan untuk bereksperimen di tepi pantai agar mendapat pengalaman baru.Tetapi, setelah berada di sana, karena berbagai pertimbangan, lokasi tersebut tidak dianggap sesuai dengan rencana.


Terus terang, perjalanan dengan mobil yang cukup jauh dari Bekasi dan Jakarta tidak mengecewakan --bahkan istimewa-- karena tak satu pun dari kami yang pernah menjejakkan kaki di Pamengpeuk.

Kami sempat berfoto ala turis dengan latar belakang Pulau Sentolo, yang konon merupakan pulau terdepan di selatan Jawa. 

Kami berkendara dikawal satu mobil dan teman-teman Orari Bandung dan Garut. Saya mengagumi semangat tim dalam mencari lokasi yang jauh, hanya untuk dua malam berkontes


Konsep dan strategi pokok berkontes dengan YE1C pun diubah ketika kami memilih Gunung Malang di Ciater, Subang, Jawa Barat. Dari sasaran bereksperimen di pantai menjadi menambah skor. 

Diskusi mulai menyentuh evaluasi jumlah dan kinerja antena penerima tipe single wire Beverage yang digunakan YE1C pada 2010. Saat itu, hanya satu antena Beverage yang digunakan, ke utara Gunung Malang. Pada log sheet 2010, tampak antena tsb berguna dalam menjaring stasiun JA dan EU. Kalau Anda ingat-ingat, saat itu YE1C masih bisa bertukar laporan walaupun Sun Rise sudah lewat lebih dari 10-15 menit lamanya. .


Sudah dapat ditebak bahwa salah satu keputusan penting yang kami ambil adalah menambah senjata berupa antena penerima (rx) dan mengarahkannya ke beberapa penjuru dunia. Juga, dirancang modifikasinya.


Kebetulan, harta karun saya berupa sistem antena reversible Beverage (KD9SV) dengan kawat ganda tipe WD1-A sepanjang 800 meter dan 4-square rx array (Hi-Z) sudah lama tersimpan di rumah. 

Untuk menambah dua buah Beverage sangat mungkin karena saya punya dua buah transformer Beverage (9:1 Z ratio) buatan DX Engineering (lihat Gambar #1) dan buatan KD9SV yang juga nganggur (Gambar #2, bawah).


Gambar #1. 9-1 DXE, 9:1 Single Wire Beverage Transformer (photo courtesy of DX Engineering)


Gambar #2. KD9SV, 9:1 Single Wire  Beverage Transformer (photo courtesy of Radioware)





Bila diperlukan transformer tambahan, maka saya masih punya stok toroid BN-202-73. Harta lainnya yang dimiliki Joz, YD1JZ, adalah antena penerima, vertikal, ARAV-1P buatan DX Engineering (Gambar #3).


Yang diperlukan adalah coax untuk feederline dan kabel telepon isi 4 kawat untuk kabel daya DCV yang panjangnya ratusan meter! Kira-kira, itulah beberapa komponen penting yang akan difungsikan.
Gambar #3. DXE RX Antena ARAV-1P (photo courtesy of DX Engineering)


15 Januari 2011 di Gunung Malang. Pekerjaan instalasi dan pengecekan antena tx dan rx selesai dengan cepat sebelum Maghrib. Usai makan malam, kami istirahat. Kami yakin bahwa "the show is about to go on" pada 1822.5 kHz. Laporan dari beberapa stasiun seperti 9M2, VK9, DU1, HL5 dan BU2 tentang sinyal  kami amat membesarkan hati. 

Sejak 2000z kondisi propagasi 160m terbuka. Laporan melalui ON4KST Chat-line penuh dengan komentar tentang penerimaan sinyal YC0LOW/1 di EU dan di pantai timur NA.


Saya dan Joz sempat kewalahan melayani pile-up dari JA (rx dengan Beverage utara). Kalau dilayani terus, kapan habisnya? pikir kami. Terpaksa kami menjadi sombong sedikit dengan cara beralih "CQ DX NA SA". 

Beberapa stasiun EU mencoba curi perhatian, namun teringat nasihat guru ngaji,  kami harus tetap istiqomah.

Laporan dari stasiun NA makin banyak termasuk dari beberapa pesohor topband op. antara lain: K8PO, N1BUG* dan K1UO di Maine, AA1K di Delaware, W4ZV di North Carolina, N8RR di West Virginia, K3SX di Maryland, K1ZM dan N1DG di Massachusettes, stasiun di Pennsylvania (call tidak terbaca) dll. Kali ini Amerika Serikat "geger" bukan karena Sarah Pallin.


*) Klik untuk mendengar rekaman sinyal saya di Maine, QTH Paul N1BUG
http://www.4shared.com/music/WWY_6-dE/N1BUG_hrd_YC0LOW-1_15Jan2011.html


Di bawah ini, beberapa kutipan (UTC, Call, Name, Msgs). Perhatikan selang waktu pengiriman pesan dan periksa negara bagian pengirim di AS. Itu membuktikan bahwa sinyal dari Gunung Malang terdengar relatif serentak di kawasan yang beda.

21:43:53   SM2LIY Per YC0LOW/1 CQ NA/SA peaking s8 here
21:47:10   K1UO Larry rr Per...Jo now hrg us :-(( conditions are improving though
2236 wp3c 1822.5 YC0LOW/1 gd hr in PA
22:54:29   K3SX Sid Pile Up Jo
22:55:10   W4ZV Bill (YC0LOW) Even hearing you here Jo...many years I heard you once.
22:56:52   N1BUG Paul²: Jo has an incredible signal up here. I have never heard any station from that part of the world so Q5 for this long !
2236 wp3c 1822.5 YC0LOW/1 gd hr in PA

Pesan moral dari kisah ini adalah: Anda adalah operator 160m yang kurang bertanggung jawab bila lontaran sinyal 160m Anda diterima kuat di DX, namun Anda tak dapat mendengar panggilan mereka.

Tidak ada komentar: