Band hanya dihuni oleh derau yang tinggi. Tapi, biar saya sudah tambah tua, konon untuk menghadapinya musti tabah sampai akhir (pinjam judul film Indonesia jadul ).
Salah satu kesulitan saya untuk mencegat sinyal DX dari arah kawasan timur (Pasifik/Oceania) adalah terhalang oleh Gardu Induk PLN Gandul. Untungnya, hari cerah karena bila hujan turun, derau dari power line-noise akan meningkat.
Kartu QSL 160m, CW. dari VK9GMW |
Saya memilih memanggil pada 1825.5 KHz. Sekali dua kali tidak masuk karena bersaing dengan stasiun-stasiun QRO di Eropa. Sedangkan daya saya hanya 100 W.
VK9GMW beroperasi di kawasan yang senyap dari derau. Selain Icom IC-746 Pro, transceiver lainnya adalah Elecraft K3. Keduanya adalah produk istimewa untuk top band. Filter RX digitalnya lengkap. Saya yakin, dengan alat-alat itu mereka akan mendengar sinyal saya dengan jelas betapapun lemahnya. Saya geser frekuensi TX ke 1825.2 supaya tone terdengar sedikit beda dengan yang lain. Ternyata berhasil! George AA7JV punya pendengaran yang baik.
Pada 1806Z kami bertukar laporan singkat untuk dicatat ke dalam log masing-masing. Ini adalah negara DXCC yang ke-106 pada 160m bagi saya.
Momen beberapa detik ini dipantau oleh John, OZ1LXJ. Dia menulis pada Chat-line ON4KST: "18:07:09 OZ1LXJ John: Congrats Jo YC0LOW". Pemantauan oleh pihak lain ini bisa merupakan sebuah pengukuhan terhadap sahihnya sebuah QSO dua-arah.
Setelah saya, terdengar YC0NWO memanggil dan juga berhasil kontak. Rupanya OM Chandra juga masih senang ngalong untuk berburu top band DX.
VK9LA? Entah ada di mana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar