From: Sulwan Dase
Sent: Monday, May 12, 2008 7:52 AM
OM Jo, apakah penggunaan antena TX dan RX di 160m selalu dibuat berbeda? Trims
Sulwan, YB8EIP
OM Sulwan,
Pada topband (160m) antena TX dan RX tidak selalu dibuat berbeda. Tergantung kondisi luasnya lahan. Pada awal DXing di sana (1997), saya hanya mengandalkan antena TX jenis dipole untuk RX. Makanya, kemajuan DXCC-nya sangat lambat karena saya lebih sering tidak dapat meng-copy sinyal lemah dari stasiun baru di sana. Maklumlah, Indonesia sangat kaya sumber daya -termasuk deraunya (noise) dan saya tinggal di kawasan perumahan yang padat.
Pembuatan antena RX untuk topband menjadi lebih mungkin dengan munculnya beberapa jenis yang berdimensi wajar (bila dibandingkan Beverage) seperti K9AY, Flag/Pennant dan EWE. Beverage dan dua jenis antena RX yang disebut terakhir sudah pernah saya coba dan hasilnya cukup bagus untuk mereduksi noise dan sekaligus memiliki directivity.
Kronik adalah laporan kronologis tentang kegiatan/peristiwa tertentu. Simak ihwal Top Band (160m) yang sejak 1977 muncul di milis: YBNet-L s/d Orari-News. Karena geografi Indonesia, bekerja DX pada band ini tak semudah pada band-band lain. Namun, akan elok bila ada yang masih mau mencoba karena ada peluang - dan alokasi Medium Frequency dari pemerintah Indonesia tak sia-sia! Saya tunggu Anda pada band 160m. Jangan ragu untuk memberi komentar. Tnx es 73 de Jo, YC0LOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar