12 Januari 2010

Eksperimen Coax Loop RX Antena 160M [dari maillist AntennaMania]

Dear all,

Akhirnya selesai sudah rakitan antena RX Loop di 160M. Sekitar pukul 13.00 wib tadi sudah terpasang di ketinggian 20M diantara spasi antena TH6DXX dengan antena tx Yagi 3 element 40M.

Bahan dari coaxial Andrew 50 ohm (sisa potongan dari antenna TX double bazoka 160M) ukurannya lebih besar sedikit dari RG5/8. Dengan masing-masing sisi sekitar 1,5M, di mana pada sudut teratasnya untuk outer coaxial-nya diputus dgn jarak 0,5 inci (yang terhubung hanya inner-nya saja) dan sudut terbawah (pertemuan antara kedua ujung coaxial) masing-masing inner-nya dihubungkan dengan 1 bh capacitor 400pf (bentuk piringan terbang yang kebetulan saya punyanya itu, sisa dari jaman radio home brew, high voltage 3KV HF). Untuk di setiap ujung outer-nya digabungkan dan akan menjadi outer dari feederline. Begitu juga di salah satu sisi kapasitor dihubungkan pula dengan inner feeder line.

Untuk kerangka antennanya, saya pakai PVC diameter 0,5 inci, dan disilangkan berbentuk tanda Plus (+) dengan panjang jari-jarinya (dari titik tengah) 1 meter.

Feederline saya pergunakan coaxial 50 Ohm Federal RG-58 sepanjang 40M menuju ke pesawat yang nantinya menjadi antena RX sedangkan untuk TX saya tetap pakai Double Bazooka.

Untuk RX, pada Antenna Analyser (TTE) menunjukan angka resonan pada frekuensi 2,0 MHz (SWR 1,2 dengan impedance 50 ohm). Karena Capacitor yang saya pakai nilainya sudah Fixed 400 pF makanya jadi gak bisa di trim untuk ngejar ke frekuensi 1,8 MHz (kecuali jika pakai Capacitor trimmer).

Setelah antena dicolok ke pesawat (2 antena saya colok di Radio Yaesu FT-950, kebetulan radio ini memiliki fasilitas dua buah input antenna, dimana untuk Antenna 1 dengan Double Bazooka dan pada antenna 2 saya pakai RX Loop.

Pada siang hari pukul 13.00 wib, Perbedaan kedua antenna tsb adalah: 

Untuk Antena 1 (double Bazooka) S meter menunjukkan angka 20db, pada antenna 2 (Loop) S meter pada S8. Artinya tingkat Noise di siang hari pada antenna loop bisa ditekan hingga menunjukkan angka S8. Mudah-mudahan receive-nya tidak berkurang. Karena belum dicoba.

Terus terang, saat ini saya udah gak sabaran nunggu sampai nanti malam dan nanti subuh untuk menjajal antena RX ini.

Mudah-mudahan sukses, akan saya laporkan ke rekan-rekan untuk report Hasilnya.

Antena ini sangat simple. Saya buat tadi pagi pukul 10.00 wib dan sudah terpasang di atas tower pukul 13.00 wib.

Best regards
73 de Imam YB4IR


----


Yth OM Imam, YB4IR,
Selamat untuk atena RX-nya. Saya membayangkan tipe tsb nyaris mirip dengan antena RX yang saya buat -dan di waktu mendatang juga akan dibuat oleh Anda dkk bila pesanan varactor dan toroid sudah tiba (ala N6RK). Dimensinya sama. Bedanya, mungkin cuma satu: saya bisa ubah kapasitansi antena RX tsb (untuk 80m atau 160m) dari hamshack karena ada Remote Tuning Unit-nya.


Yang belum jelas apakah antena buatan Anda tsb menggunakan sebuah transformer untuk impedance matching (antena vs coax/feederline)?


Reduksi derau dari 20dB ke S8 sudah lumayan -walau masih tergolong tinggi. Mungkin karena ditempatkan di ketinggian 20m dan dekat dengan bahan-bahan konduktif (seperti menara dan/antena TX). Yang penting, receiver Anda haruslah didominasi oleh noise dari antena bukan karena common-mode noise yang biasanya efek ikutan dari feederline. Jauhkanlah dari sumber-sumber QRM lain, misal: lampu TL, switching power supply dll yang berdekatan dengan antena RX tsb.


Saran saya, dicoba saja dulu untuk memantau Nusantara Net 80m dan/atau kondisi di topband (160m). Siang/sore ini, kalau Anda sudah tiba di rumah, cobalah memantau radio siaran AM pada band MW. Bandingkan penerimaan dan directivity-nya dengan antena TX. Seharusnya, dengan perubahan-perubahan orientasi dan posisinya, antena tsb akan memberi Anda efek untuk 'nulling' noise.


Tidak usah kawatir bila SWRnya tinggi karena antena ini hanya untuk RX.


Happy topband DXing. Tnx es 73 de Jo, YC0LOW

Tidak ada komentar: