Debat sedang berlangsung di kalangan top bander seiring datangnya waktu musim semi di belahan utara hemisphere. Sejumlah top bander di Amerika Serikat dan di Eropa mengikuti tradisi mereka selama ini, yaitu menurunkan antena dan/atau menggulung semua kabel untuk sistem antenanya (TX dan RX) karena lahan yang digunakannya selama ini akan segera ditanami.
Sebagian lagi melakukan modifikasi terhadap kebiasaan tersebut agar tetap bisa mempertahankan diri dengan antena TX dan RX seadanya untuk ber-DX walaupun lahannya memang akan digunakan untuk pertanian. Mereka yang melakukan pendekatan seperti ini adalah mereka yang percaya bahwa musim DX pada top band (160m) tidak ada batasnya. DX di sana bisa muncul kapan saja.
Para top bander yang bermukim di sekitar equatorial zone ada yang berencana mengurangi aktifitasnya ber-DX karena meningkatnya derau (noise) di musim monsoon.
Dalam dua minggu terakhir ini, saya mendapati top band menjadi sangat berisik di Cinere. Noise level tidak pernah di bawah S9. Sedangkan antena RX Beverage tidak mendengar apa-apa alias budeg. Anehnya, sinyal lokal dari Ross, 9M2AX dan Phil, VK6ABL, menjadi luar biasa kuatnya dalam beberapa hari kemarin.
Jon, DU9/N0NM, yang selama tujuh tahun ini aktif di top band (1823.8 KHz) telah QRT di awal minggu ini karena usai masa dinasnya di Filipina. Hilanglah kesempatan mudah bagi kita di Indonesia untuk mengoleksi kartu dari DU-land pada top band karena hanya dia yang QRV di sana. top band: DO NOT hybernate, but propagate...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar