|
Alat GPS |
|
Icom IC-746Pro |
JH2FXK 1818.5 YC0LOW/0 wpx 1914 26 Mei 2007
UA0SWW 1818.5 YC0LOW/0 WPX 2009 26 Mei 2007
Melalui GPRS Telkomsel pada handphone di Pulau Ayer (OC-177), saya melihat dua buah DX spot seperti di atas (dari DX Summit). Tentu, membuat saya gembira karena itu membuktikan sistem antena TX biksen jenis inverted-L bekerja baik memancarkan sinyal sampai jauh sekitar 5000 km (JA) dan 9000 km (Eropa). Padahal, daya pancar hanya 100 Watt dari Icom IC-746 Pro. Kalau dihitung, setiap1 Watt daya pancar akan merambat sejauh 90 kilometer (ke Eropa) atau 50 kilometer (ke JA).
|
Cottage yang kami pilih untuk stasiun kami |
Antena TX yang didirikan adalah tipe dasar 5/8 w.l sepanjang 55 meter, menggunakan bahan kawat tipe NYAF, diameter 2.5mm. Kawat radiator vertikalnya setinggi 24 meter yang ditopang oleh sebatang bambu yang dinaikkan ke atas pada batang pohon ketapang. Feed point untuk coax 50 Ohm ada di permukaan tanah (base-load) dengan rangkaian variable capacitor 500pF/2KV dan loading coil. Jarak kawat radiator vertikalnya hanya sekitar enam meter dari bibir pantai.
|
Pantai ada di hadapan kami |
Sistem antena TX jenis ini sudah saya gunakan di rumah sejak lebih dari setahun lalu dan memberikan hasil yang lumayan pada top band (160m). Namun, menurut saya, antena TX pada OC-177 bekerja lebih efisien. Selain dari daya pancarnya seperti deskripsi di atas, efisiensinya juga ditandai dengan jumlah radial yang diperlukannya. Cukup dengan 3 utas kawat tembaga (enamelled), diameter 2 mm, masing-masing sepanjang 40 meter, proses tuning ke minimum SWR (1:1.1) menjadi sangat mudah (TNX kepada OM Adrian, YB1TX, yang membantu saya melakukan tuning) dan jauh lebih cepat dari pada proses tuning antena TX pada band lainnya yang dikerjakan oleh anggota tim lain.
|
Sudut pandang lain dari cottage |
Sudut bentangan kawat radial dibuat merata, masing-masing 120 derajat terhadap kawat radiator vertikal. Radial tak perlu dikubur, cukup ditegangkan/lurus dan diletakkan di atas pasir/tanah dengan sebuah patok non-conductive (misal batang pralon/PVC) pada tiap ujung-jauhnya. Adapun jumlah kawat radial pada antena TX di QTH saya adalah 42 utas kawat tembaga dengan variasi panjang antara 20 sampai dengan 40 meter. SWR minimum adalah 1:2.0.
Tentu saja ini membuktikan adanya perbedaan kwalitas konduktifitas tanah antara Cinere dan Pulau Ayer. Sehingga, boleh disimpulkan bahwa siapapun yang memancar dengan antena TX tipe vertikal pada top band, di dekat pantai, tak perlu repot mengurangi ground-loss dengan memperbanyak kawat radial. Tiga utas kawat radial sepanjang 1/4 panjang gelombang sudah cukup. Menurut referensi di internet, di tanah pantai, penambahan kawat radial keempat dan seterusnya. tidak akan memberi pengaruh yang berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar