23 Februari 2008

Kondisi Top Band Mutakhir, Rabu, Mei 09, 2007 7:40 PM

Seiring tibanya musim semi di belahan utara katulistiwa, maka musim top band (160m) pun usai. Sebagian besar topbanders di USA dan Eropa melakukan kegiatan menggulung antena TX dan RXnya karena lahannya akan segera ditanami. Tentu saja, masih ada 'die-hards' yang beruntung karena punya real-estate sehingga tidak perlu "gulung tikar" karena band belum mati. DX masih hidup, begitu semboyannya.

Di kawasan negara-negara tropis di sekitar garis katulistiwa, seperti Indonesia, QRN/static adalah immortal. Bahkan, mirip kaum highlander, dia immortal, makin berkembang-biak, mengeroyok dan tentu sulit dikalahkan!

Ini saat yang baik untuk percaya pada antena RX dan melupakan sejenak peran antena TX untuk penerimaan sinyal DX. Kondisi dalam dua hari terakhir ini adalah bukti bahwa the most-challenging band ini masih hidup, bergaya pula, pada antena RX Beverage saya sepanjang 250 meter.

Selasa, 8 Mei 2007, sekitar 2130Z saya mendengar dengan baik (RST 559) sinyal Clive, GM3POI, pada 1829 KHZ memanggil LU7YS. Kemudian, Rabu, 9 Mei 2007, sekitar waktu yang sama (dini hari WIB) pada 1821.5 KHZ saya berhasil QSO dengan Finn, OZ7YY; Svein, LA3XI; Roger, G3KMA (Manager IOTA Program), dan Brendan, EI6IZ. Bagi Brendan, ini adalah QSO pada top band yang memberinya negara DXCC baru. Rata-rata RST untuk saya adalah 559 kecuali Svein yang memberikan 579 untuk transmisi sinyal 100 Watt dari Cinere. Svein juga menggunakan Beverage panjang 250 meter dan tinggi 40 cm di atas tanah.

Stasiun YB1KKK dari Bandung, juga sering terdengar memanggil CQ di 1826 KHZ pada saat usai SS dan menjelang SR dengan sinyal yang kuat! Rupanya beliau sudah mendirikan lagi antena TXnya setelah beberapa lama non-aktif. Welcome back OM Supra!

Tidak ada komentar: