23 Februari 2008

Re: CW dan Maju, Maret 12, 2007 3:36 PM

Yth OM Yoyo, YB0ECT, dkk,

Memang kelompok penggemar CW di YB-land sedikit sekali jumlahnya, bila dibandingkan dengan jumlah anggota Orari. Proporsi ini wajar dan saya kira ini juga terjadi di negara-negara lain. Sama wajarnya dengan proporsi jumlah DXer yang hanya sedikit di negeri ini (termasuk operator PHO).

Jadi, bila pada band 80m atau 40m ada sekelompok operator CW yang sedang beraktifitas (net, berlatih mengetuk/mendengar, atau QSO) memang mungkin kedengarannya menjadi (hanya) untuk kalangan terbatas. Apalagi, biasanya ketika berlatih, tak bisa dihindari, kelompok ini hanya bicara dengan operator peserta yang sudah ada dalam roundtable-list tersebut. Dugaan saya, hal ini terjadi karena:

*Jarang saya dengar instruktur pengendali latihan mengundang operator lain untuk bergabung dalam kelas udaranya (sebetulnya selalu ada kesempatan dan cara untuk mengundang stasiun lain untuk masuk) sehingga yang baru bisa ikutan.
* Latihan-latihan kode Morse yang terdengar di udara Indonesia selama ini sudah baik. Namun, menurut saya, isinya lebih banyak untuk ragchewing atau untuk lomba, bukan untuk DX. Pelajarannya meliputi juga tanda-tanda baca yang jarang dipakai untuk komunikasi biasa. Saya kawatir ini akan menimbulkan kesan bagi peminat baru bahwa begitulah seharusnya menggunakan CW. CW menjadi sesuatu yang susah dipelajari.
*Telah terjadi kesalahan persepsi (?) bahwa kemampuan menangani kecepatan CW
yang tinggi akan menentukan kemahiran seseorang. Padahal, tidak begitu adanya - setidaknya untuk DXing pada LOW bands. Beberapa kali saya menulis di sini bahwa seorang DX operator akan menyesuaikan kecepatan pengirimannya sesuai dengan kecepatan CW dari stasiun lawan. Kalau perlu, jangan ragu meminta QRS.

Hal-hal lainnya yang --mungkin-- membuat kesan 'eksklusif', antara lain:
*Tidak/belum ada latihan yang khusus/spesifik untuk DX yang penggunaan CW-nya sangat mudah, singkat, padat, jelas dan shahih secara internasional.
*Juga, dalam setiap hamfest di sini selalu diadakan lomba CW. Tidak pernah ada lomba PHO. Kasihan, para jawara/operator PHO tidak pernah dapat hadiah :-)

Sebagai catatan, minggu lalu saya memanggil CQ DX dengan CW pada band 40m, speed 25 WPM. Dua stasiun dari Jepang dan DU membalas panggilan saya dengan kecepatan yang sangat lambat. Mungkin sekitar maksimum 8-10 WPM dan terdengar diketuk secara manual. Singkat cerita, QSO terjadi dengan mereka dalam kecepatan tersebut, masing-masing melalui tiga pertukaran saja (meliputi callsign, RST, nama operator dan penutup). Itu sudah lebih dari cukup.


Tidak ada komentar: