Tanzania bukanlah entitas yang langka dalam pengejaran DXCC. Selain memiliki pemukim tetap yang DXer, Tanzania --yang mudah dijangkau melalui penerbangan internasional-- juga kerap didatangi oleh banyak operator DX dari seluruh dunia - walau pun mereka aktif secara temporer. Hans, DL7CM, termasuk golongan yang disebut di atas. Dia telah melakukan aktivasi Tanzania pada 2005 dan pada awal 2008 dia melakukannya lagi (lihat http://www.qsl.net/dl7cm/5H1.htm).
Sejak 2000Z saya sudah mendengar sinyalnya yang kuat pada 1812 KHz bekerja QSX UP-1. Tentu saja saya 'ngiler' karena beberapa sked top band (160m) dengan stasiun lain dari Tanzania belum membawa hasil. Tetapi, 5H1CM hanya melayani stasiun JA. Tampaknya Hans mengerti grayline propagation pada LOW bands karena saat-saat itu adalah awal Sun Rise di JA.
Pada DX cluster banyak spots yang menandakan kemunculan stasiun-stasiun Eropa pada top band. Tapi, tak ada satu pun negara baru sehingga saya hanya berkonsentrasi mendengarkan 5H1CM. Seorang operator dari HA-land menulis di Low Band Cat menanyakan apakah saya bersedia QRV untuknya, tapi saya tidak mau jawab karena saya tahu, bila satu dilayani, maka saya harus melayani yang lain juga. Bisa-bisa saya kehilangan kesempatan untuk memperoleh 5H1CM sebagai negara baru.
Usai Sun Rise di JA-land, Hans memanggil 'general DX'. Sepanjang pemantauan saya, sinyalnya tetap terdengar steady di Cinere. Biasanya, sinyal dari Tanzania hanya mengalami masa puncak sekitar 10 sampai 15 menit saja dan itu pun terjadi usai tengah malam (WIB). Terseling dengan stasiun-stasiun dari OK dan OM, Hans menjawab panggilan saya dan mengirim RST 599 pada 2239Z.
Dalam QSO dua-arah berdurasi sekitar 15 detik, 5H1CM menjadi negara DXCC ke-106 dalam buku log 160m saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar