Dari pantauan satelit di internet, memang terlihat udara bersih di atas Jawa. Tidak ada tanda-tanda hujan-badai di sekitarnya. Secara visual pun saya bisa melihat bintang-bintang di langit usai sun-set di Cinere.
Walau propagasi pada Top Band (160m) tidak selalu berkait dengan bersihnya langit dipandang, namun tiadanya tanda-tanda hujan-badai ke arah sasaran di kawasan kegelapan (darkness) akan berarti bahwa satu dari berbagai pencetus static-noise sudah bisa dihindari. Peluang untuk mendengar tanpa terganggu static-crashes makin besar.
Propagasi membaik mulai 2020Z ketika saya mulai CQ DX pada 1818.5 KHZ, 06-01-07. JA1AUD masuk ke log pada 2028Z. Kemudian: JF1IRW, JA1KQX, JH1CUA, JE0VJV, JM1GYQ, JO7HAM, JA1FNA, JA4CMW, JA9KHI, JA2XYM, dan JA4ITW pada 2148Z. Walau bekerja simpleks, mengelola pile-up stasiun JA selalu menyenangkan karena mereka patuh dan berdisiplin tinggi. Hanya stasiun yang dipanggil (utuh dan/atau sebagian dari callsign-nya) yang muncul sehingga pertukaran menjadi efektif dan efisien. Disiplin tersebut tidak ditemukan pada Top Bander Eropa dan Amerika Serikat
Penerimaan yang baik memberi kesempatan saya untuk juga bertukar RST dengan Kumar, VU2BGS (2040Z). Kemudian, dengan Dan, S50U dan Clive, GM3POI. Pertukaran dengan dua stasiun Eropa yang terakhir tergolong sulit karena terbatasnya kuat-sinyal mereka bila dibandingkan sinyal dari JA. EnZo, IK4WMA mengirim spot 'RST 559. Pse listen to EU, katanya ke DX Cluster. Tapi saya tidak mendengarnya. Sementara pada 1826.5 KHZ qsx down-2, makin pagi sinyal Saty, 9M6NA, makin kuat saja.
Beberapa jenak sebelum sun-rise (WIB), terdengar Murtadha, 9K2MU pada 1822 KHZ dan sinyal yang sangat kuat dari Larry, VQ9LA pada 1814 KHZ QSX up-1. Saya sudah tak berminat lagi menyapa karena harus ke luar rumah untuk menikmati pagi indah yang cerah di Cinere.
Rupanya, Bob YB5AQB, Halim YB1A (sk), Sapta YB1AME dan Supra YB1KKK, dan lain-lain. menjadi 'late-risers' pada pagi hari libur ini (WIB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar